Maulid Diba' - (7) Hadits 1 & Hadits 2
Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia, Bagian 7, Hadits 1 & Hadits 2.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
اَلْحَدِيْثُ الْأَوَّلُ - عَنْ بَحْرِ الْعِلْمِ الدَّافِقِ ۞ وَلِسَانِ الْقُرْأَنِ النَّاطِقِ ۞ أَوْحَدِ عُلَمَاءِ النَّاسِ ۞ سَيِّدِنَا عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ سَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ ۞ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : إِنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ نُوْرًا بَيْنَ يَدَيِ اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ أٰدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، يُسَبِّحُ اللّٰهَ ذٰلِكَ النُّوْرُ وَتُسَبِّحُ الْمَلاَئِكَةُ بِتَسْبِيْحِهِ ۞ فَلَمَّا خَلَقَ اللّٰهُ أٰدَمَ أَوْدَعَ ذٰلِكَ النُّوْرَ فِيْ طِيْنَتِهِ ۞ قَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَأَهْبَطَنِيَ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى الْأَرْضِ فِيْ ظَهْرِ أَدَمَ ۞ وَحَمَلَنِيْ فِي السَّفِيْنَةِ فِيْ صُلْبِ نُوْحٍ، وَجَعَلَنِيْ فِيْ صُلْبِ الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ قُذِفَ بِهِ فِى النَّارِ ۞ وَلَمْ يَزَلِ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ يُنَقِّلُنِيْ مِنَ الْأَصْلَابِ الطَّاهِرَةِ ۞ إِلَى الْأَرْحَامِ الزَّكِيَّةِ الْفَاخِرَةِ ۞ حَتَّى أَخْرَجَنِيَ اللّٰهُ مِنْ بَيْنَ أَبَوَيَّ وَهُمَا لَمْ يَلْتَقِيَا عَلَى سِفَاحٍ قَطُّ
[Hadits pertama] Dari lautnya ilmu yang terpancar (tertumpah-tumpah) ۞ lisan (ahli bahasa dan tafsir) Al-Qur'an yang berbicara ۞ salah seorang dari ulama' manusia ۞ yaitu baginda kita, Sahabat Abdullah, putra dari baginda kita, Sahabat Abbas (Abdullah bin Abbas) ۞ Semoga Allah meridloi keduanya, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya ada seorang dari keturunan Suku Quraisy yang masih berwujud nur (cahaya) di hadapan Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung, dalam 2.000 tahun sebelum Dia menciptakan Nabi Adam. Nur itu bertasbih kepada Allah dan bertasbihlah para malaikat karena ucapan tasbihnya ۞ Ketika Allah menciptakan Nabi Adam, Dia meletakkan di dalam tanah liat Nabi Adam ۞ Rasulullah SAW bersabda : Lalu, Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung menurunkanku ke bumi melalui punggung Nabi Adam ۞ Allah membawaku di dalam kapal melalui tulang rusuk Nabi Nuh dan Allah menjadikanku di dalam tulang rusuk Sang Kholil (kekasih Allah SWT) yaitu Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam api ۞ Dan tiada henti-hentinya Allah memindahkanku dari tulang-tulang rusuk yang suci ۞ sampai pada rahim yang suci lagi megah ۞ Hingga akhirnya Allah mengeluarkanku melalui kedua orangtuaku dan mereka berdua tidak pernah mendapati perzinaan sama sekali (1).
Catatan (1) :
Salah satu makna tulang-tulang rusuk yang suci di sini adalah semua nasab Rasulullah SAW, mulai dari Nabi Adam sampai pada kedua orangtua Beliau adalah orang-orang suci dan terpilih, mereka semua juga tak pernah sekalipun melakukan zina.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
اَلْحَدِيْثُ الثَّانِيْ - عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ۞ عَنْ كَعْبِ الْأَحْبَارِ ۞ قَالَ عَلَّمَنِيْ أَبِيْ التَّوْرةَ إِلَّا سِفْرًا وَاحِدًا كَانَ يَخْتِمُهُ وَيُدْخِلُهُ الصُّنْدُوْقَ ۞ فَلَمَّا مَاتَ أَبِيْ فَتَحْتُهُ فَإِذَا فِيْهِ نَبِيٌّ يَخْرُجُ أٰخِرَ الزَّمَانِ ۞ مَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ وَهِجْرَتُهُ بِالْمَدِيْنَةِ ۞ وَسُلْطَانُهُ بِالشَّامِ ۞ يَقُصُّ شَعْرَهُ وَيَتَّزِرُ عَلٰى وَسَطِهِ ۞ يَكُوْنُ خَيْرَ الْأَنْبِيَاءِ وَأُمَّتُهُ خَيْرَ الْأُمَمِ ۞ يُكَبِّرُوْنَ اللّٰهَ تَعَالٰى عَلٰى كُلِّ شَرَفٍ ۞ يَصُفُّوْنَ فِى الصَّلَاةِ كَصُفُوْفِهِمْ فِى الْقِتَالِ ۞ قُلُوْبُهُمْ مَصَاحِفُهُمْ يَحْمَدُوْنَ اللّٰهَ تَعَالٰى عَلٰى كُلِّ شِدَّةٍ وَرَخَاءٍ ۞ ثُلُثٌ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ ۞ وَثُلُثٌ يَأْتُوْنَ بِذُنُوْبِهِمْ وَخَطَايَاهُمْ فَيُغْفَرُ لَهُمْ ۞ وَثُلُثٌ يَأْتُوْنَ بِذُنُوْبٍ وَخَطَايَا عِظَامٍ ۞ فَيَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى لِلْمَلَائِكَةِ : إِذْهَبُوْا فَزِنُوْهُمْ، فَيَقُوْلُوْنَ : يَا رَبَّنَا وَجَدْنَاهُمْ أَسْرَفُوْا عَلٰى أَنْفُسِهِمْ وَوَجَدْنَا أَعْمَالَهُمْ مِنَ الذُّنُوْبِ كَأَمْثَالِ الْجِبَالِ غَيْرَ أَنَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
[Hadits kedua] dari Atho' bin Yasar ۞ dari Sahabat Ka'ab Al-Akhbar ۞ ia berkata : Ayahku telah mengajariku (semua isi) Kitab Taurat kecuali satu lembar. Ia mengunci dan memasukkanya ke dalam sebuah kotak ۞ Ketika ayahku telah meninggal dunia, aku membuka kotak itu. Ternyata di dalamnya (dijelaskan) ada seorang nabi yang akan keluar (lahir) di akhir zaman ۞ Kelahirannya ada di Kota Mekkah dan hijrahnya di Kota Madinah ۞ Kekuasaanya sampai ke Negeri Syam (Suriah Raya saat ini) ۞ Nabi itu mencukur rambutnya dan ia mengenakan sarung (2) pada bagian tengah tubuhnya (perutnya) ۞ Dia adalah sebaik-baik nabi dan umatnya adalah sebaik-baik umat ۞ Mereka bertakbir kepada Allah pada tempat-tempat yang mulia ۞ Mereka berbaris di dalam sholat seperti barisan mereka di dalam perang ۞ Hati mereka adalah (menceriminkan) lembaran-lembaran kitab suci mereka, mereka memuji-muji Allah pada setiap waktu susah maupun bahagia ۞ Sepertiga dari mereka memasuki surga tanpa dihisab ۞ Sepertiga dari mereka datang dengan membawa dosa-dosa dan kesalahan mereka, lalu mereka diampuni ۞ Dan sepertiga dari mereka datang membawa dosa-dosa besar ۞ Lalu Allah yang Maha Luhur berkata kepada para malaikat : "Pergilah dan timbanglah amal perbuatan mereka !". Para malaikat pun menjawab, "Wahai Tuhan kami, kami mendapati mereka adalah orang-orang yang berlebihan pada diri mereka dan kami mendapati amal-amal perbuatan mereka penuh dengan dosa-dosa seumpama gunung-gunung, hanya saja mereka bersaksi sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah".
Catatan (2) :
Maksud mengenakan sarung adalah pakaian sarung yang merupakan adat dan budaya orang-orang arab secara umum pada masa Rasulullah SAW, yang menunjukkan Beliau adalah orang yang sederhana. Jadi jangan dipahami seperti sarungnya orang-orang Indonesia.
Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.