Maulid Diba' - (8) Fayaqulul Haqqu & Ahdhiru Qulubakum
Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia, Bagian 8, Fayaqulul Haqqu & Ahdhiru Qulubakum.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
Ya Allah limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
فَيَقُوْلُ الْحَقُّ وَعِزَّتِيْ وَجَلَالِيْ ۞ لَا جَعَلْتُ مَنْ أَخْلَصَ لِيْ بِالشَّهَادَةِ كَمَنْ كَذَّبَ بِيْ ۞ أَدْخِلُوْهُمُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ ۞ يَا أَعَزَّ جَوَاهِرِ الْعُقُوْدِ ۞ وَخُلَاصَةَ إِكْسِيْرِ سِرِّ الْوُجُوْدِ ۞ مَادِحُكَ قَاصِرٌ وَلَوْ جَاءَ بِبَذْلِ الْمَجْهُوْدِ ۞ وَوَاصِفُكَ عَاجِزٌ عَنْ حَصْرِ مَا حَوَيْتَ مِنْ خِصَالِ الْكَرَمِ وَالْجُوْدِ ۞ الْكَوْنُ إِشَارَةٌ وَأَنْتَ الْمَقْصُوْدُ ۞ يَا أَشْرَفَ مَنْ نَالَ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ ۞ وَجَاءَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ لٰكِنَّهُمْ بِالرِّفْعَةِ وَالْعُلَا لَكَ شُهُوْدٌ
Lalu Allah yang Maha Benar berkata, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku ۞ Aku tidak menjadikan orang yang ikhlas karena-Kku dengan kesaksiannya (syahadatnya) seperti orang yang mendustakan-Ku ۞ Masukkanlah mereka ke dalam surga dengan rahmat-Ku" ۞ Wahai kalung permata-permata yang paling mulia (Nabi SAW) ۞ dan sari ramuan (obat) rahasia dari perkara yang wujud ۞ Orang yang memujimu itu masih singkat (tidak akan bisa mengungkapkan betapa indah dan mulianya Engkau) walaupun dia datang dengan mencurahkan semua kemampuannya ۞ Orang yang menyifatimu itu lemah (tidak mampu) untuk menguraikan sifat-sifat kemurahan dan kedermawanan yang terkandung di dalam dirimu ۞ Semua perkara yang ada (alam) adalah isyarat (atas kemuliaan dan derajat agungmu), sedangkan Engkau adalah yang dituju ۞ Wahai orang yang telah memperoleh derajat paling terpuji ۞ Para rasul telah datang (diutus) sebelum Engkau tetapi mereka telah menyaksikan atas derajat tinggi dan keluhuranmu
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
Ya Allah limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
أَحْضِرُوْا قُلُوْبَكُمْ يَا مَعْشَرَ ذَوِى الْأَلْبَابِ ۞ حَتّٰى أَجْلُوَ لَكُمْ عَرَائِسَ مَعَانِيْ أَجَلِّ الْأَحْبَابِ ۞ الْمَخْصُوْصِ بِأَشْرَفِ الْأَلْقَابِ ۞ الرَّاقِيْ إِلٰى حَضْرَةِ الْمَلِكِ الْوَهَّابِ ۞ حَتَّى نَظَرَ إِلَى جَمَالِهِ بِلَا سِتْرٍ وَلَا حِجَابٍ ۞ فَلَمَّا أٰنَ أَوَانُ ظُهُوْرِ شَمْسِ الرِّسَالَةِ ۞ فِيْ سَمَاءِ الْجَلَالَةِ ۞ خَرَجَ بِهِ مَرْسُوْمُ الْجَلِيْلِ ۞ لِنَقِيْبِ الْمَمْلَكَةِ جِبْرِيْلَ ۞ يَا جِبْرِيْلُ نَادِ فِيْ سَائِرِ الْمَخْلُوْقَاتِ ۞ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ وَالسَّمٰوَاتِ ۞ بِالتَّهَانِيْ وَالْبِشَارَاتِ ۞ فَإِنَّ النُّوْرَ الْمَصُوْنَ وَالسِّرَّ الْمَكْنُوْنَ ۞ الَّذِيْ أَوْجَدْتُهُ قَبْلَ وُجُوْدِ الْأَشْيَاءِ ۞ وَإِبْدَاعِ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ ۞ أَنْقُلُهُ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ إِلَى بَطْنِ أُمِّهِ مَسْرُوْرًا ۞ أَمْلَأُ بِهِ الْكَوْنَ نُوْرًا ۞ وَأَكْفُلُهُ يَتِيْمًا وَأُطَهِّرُهُ وَأَهْلَ بَيْتِهِ تَطْهِيْرًا
Hadirkanlah (khusyukkanlah) hati kalian wahai golongan orang yang berakal ۞ sehingga aku bisa menjelaskan pada kalian tentang makna-makna pengantin (keagungan) kekasih yang paling agung ۞ yang dikhususkan dengan gelar-gelar yang paling mulia ۞ yang mendaki (sowan) ke hadapan Sang Raja yang Maha Memberi ۞ sehingga ia melihat sifat indah-Nya tanpa penutup dan tanpa penghalang ۞ Ketika telah tiba masa tampaknya matahari risalah (telah dekat kelahiran Nabi SAW) ۞ di langit yang agung ۞ Keluarlah ketetapan Dzat yang Maha Agung dengan membawanya (Nur Nabi SAW) ۞ kepada pemimpin kerajaan, yaitu Malaikat Jibril ۞ (Allah SWT berkata), "Wahai Malaikat Jibril, menyerulah pada semua makhluk ۞ yang tergolong penghuni bumi dan langit ۞ dengan ucapan selamat dan penuh kegembiraan ۞ Karena sesungguhnya Nur yang terjaga dan rahasia yang tersimpan ۞ yang mana Aku telah mewujudkan Nur itu sebelum mewujudkan segala sesuatu ۞ dan (sebelum) menciptakan bumi dan langit ۞ Aku memindahkannya pada malam ini ke dalam perut ibunya denga rasa senang ۞ Aku memenuhi alam dengan cahaya karena Nur itu ۞ Aku memeliharanya (Nur Nabi SAW) dalam keadaan yatim, dan Aku mensucikan dia dan ahlul baitnya dengan penuh kesucian".
Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.