Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 23 dan Hadits 24

Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 23 dan Hadits 24

Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia - Hadits 23 dan Hadits 24

Hadits 23 : Tentang Sebaik-Baik Umat

Dari Sahabat Anas bin Malik ra sesungguhnya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ مِنْ أُمَّتِيْ إِذَا اَصْبَحَ فَقَرَأَ اثْنَتَى عَشَرَةَ مَرَّةً أٓيَةَ الْكُرْسِى ثُمَّ تَوَضَّأَ وَصَلَّى الْفَجْرَ حَفِظَهُ اللّٰهُ مِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَكَانَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ قَرَأَ جَمِيْعَ الْقُرْأٓنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَتُوِّجَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِتَاجٍ مِنَ النُّوْرِ يُضِيْءُ لِأَهْلِ الدُّنْيَا كَلِّهَا، فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ، قَالَ : لَا بَلْ فِيْ كُلِّ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَإِنَّهَا تُجْزِيْكَ مِنْ دَهْرِكَ فِيْ جُمُعَةٍ مَرَّةً

Tiada seorang hamba dari umatku tatkala waktu pagi lalu ia membaca ayat kursi sebanyak 12 kali, kemudian berwudlu dan sholat fajar (subuh), maka Allah menjaganya dari keburukan syetan, ia berada pada derajat orang yang membaca seluruh Al-Qur'an sebanyak 3 kali, dan ia akan dimahkotai pada hari kiamat dengan mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia. Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, (dilakukan) pada setiap hari ?". Rasulullah SAW menjawab, "Tidak, tetapi pada setiap hari Jum'at, karena sesungguhnya itu mencukupimu dari masamu pada satu jum'at sekali".

Berdasarkan hadits tersebut ada sebuh hikayah yang di dalamnya ada kabar gembira bagi orang-orang mukmin. Umat-umat terdahulu mempunyai mata hati yang tumpul dan sedikit kefahaman. Mereka tidak mau membenarkan para utusan mereka kecuali dengan mukjizat dan melihat secara nyata, sebagaimana kaum Nabi Musa berkata kepada Nabi Musa, "Kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kami dapat melihat Allah secara terang-terangan" lalu mereka disambar halilintar (1).

Catatan (1) :

Kalimat kaum Nabi Musa itu sebagaimana dalam ayat berikut ini :

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسٰى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya" (Al-Baqarah : 55)

Mereka bertanya kepada Nabi Musa dan mereka mengatakan, "Apakah tuhanmu sedang tidur ?". Di dalam Kitab Taurat terdapat tulisan :

لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

"Allah SWT tidaklah mengantuk dan tidak pula tidur".

Lalu Nabi Musa memberitahu dengan apa yang ada di dalam Kitab Taurat. Lalu mereka berkata, "Bagaimana Dia bisa tidak tidur ?". 

Allah pun memerintahkan (Nabi Musa) untuk memenuhi 2 botol dengan air dan memegang keduanya dengan tangannya. Nabi Musa as pun memegang kedua botol itu, lalu Allah Yang Maha Luhur menidurkannya, jatuhlah dan pecahlah kedua botol itu.

Allah Yang Maha Luhur berkata, "Katakanlah kepada umatmu wahai Nabi Musa, jikalau Allah Yang Maha Luhur tidur, maka hancurlah alam".

Allah membuat perumpamaan dengan perumpamaan ini (untuk umat Nabi Musa), lalu Allah Yang Maha Luhur memuji umat ini (umat Nabi SAW) dan Allah Yang Maha Luhur berfirman, "Kalian adalah sebaik-baik umat" (2) karena umat Nabi SAW membenarkan Rasulullah SAW tanpa mukjizat dan tanpa perumpamaan setelah sekian tahun.

Catatan (2) :

Sebagaimana Firman Allah SWT :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (Ali Imran : 110).


Hadits 24 - Tentang Ancaman Bagi Orang Yang Riya

Dari Sahabat Anas bin Malik ra, dari Nabi SAW sesungguhnya beliau bersabda :

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ أَيْنَ الْمُرَاؤُوْنَ وَأَيْنَ الْمُخْلِصُوْنَ قُوْمُوْا وَهَاتُوْا أَعْمَالَكُمْ وَخُذُوْا أُجُوْرَكُمْ مِنْ سَيِّدِكُمْ

"Tatkala hari kiamat telah tiba, maka menyerulah Dzat Yang Maha Menyeru, "Di manakah orang-orang yang riya dan di manakah orang-orang yang ikhlas ? berdirilah kalian, tunjukkanlah amal-amal kalian, dan ambillah pahala-pahala kalian dari tuan kalian ! (3)".

Catatan (3) :

Allah SWT menyuruh orang-orang yang iklas karena Allah SWT untuk menerima pahala dari-Nya. Sebaliknya, Allah SWT menyuruh orang-orang yang riya' untuk menunjukkan amal dan menerima dari sesuatu atau siapa yang ia riya'i.

Nabi SAW bersabda :

لَا نَصِيْبَ لِلْمُرَائِيْنَ مِنْ أَعْمَالِهِمْ شَىْئًا إِلَّا حَسْرَةً وَنَدَمَةً وَشَقَاوَةً، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ عَلَيهِ السَّلَامُ : يَا ابْنَ أٓدَمَ الْإِخْلَاصَ الْإْخْلَاصَ

"Tiada bagian pahala sedikitpun bagi orang-orang yang riya kecuali kesedihan, penyesalan, dan celaka. Kemudian Nabi SAW bersabda, "Wahai anak Adam, bersifat iklaslah, bersifat ikhlaslah"".

Nabi SAW bersabda :

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ، قَالُوْا : يَا رَسُولَ اللّٰهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ، قَالَ : الرِّيَاءُ، يَقُوْلُ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ يُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ :إِذْهَبُوْا إِلَى الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تُرَاءُوْنَ لَهُمْ هَلْ تَجِدُوْنَ فِيْهِمْ خَيْرًا

"Sesungguhnya perkara yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah syirik kecil. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil ?". Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu riya. Allah berkata kepada orang-orang yang riya pada hari dibalasnya hamba-hamba atas amal perbuatan mereka : Pergilah kepada orang-orang yang kalian riya'i karena mereka, apakah kalian menemukan kebaikan di sisi mereka ?"" (4).

Catatan (4) :

Kalimat akhir hadits di atas pada riwayat yang cukup masyhur adalah sebagaimana berikut ini :

إِذْهَبُوْا إِلَى الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تُرَاءُوْنَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

"Pergilah kepada orang-orang yang kalian riya'i karena mereka di dunia, lalu lihatlah apakah kalian mendapati balasan di sisi mereka ?".

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia.