Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-22 Keutamaan Membaca Tasbih
Bab Kedua Pulu Dua, Menerangkan Tentang Keutamaan Membaca Tasbih
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ إِلاَّ غُفِرَتْ ذُنُوْبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Tidaklah ada di atas bumi seseorang yang mengucapkan “La ilaha illallah, wallahu akbar, wasubhanallah, walhamdulillah, wala haula wala quwwata illa billahil ‘aiyyil adhim” (tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, dan tiada daya dan kekuatan melainkan atas pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung), kecuali diampuni dosa-dosanya meskipun dosa-dosa itu seumpama bui di lautan”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa mengucapkan “Subhanallah wabihamdihi” (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya), dalam sehari sebanyak 100 kali, maka dihapuslah kesalahan-kesalahannya (dosa-dosanya) meskipun itu seumpama bui di lautan”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
سُبْحَانَ اللهِ نِصْفُ الْمِيْزَانِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ مِلْءُ الْمِيْزَانِ، وَاللهُ أَكْبَرُ مِلْءُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ لَيْسَ دُوْنَهَا سِتْرٌ وَلَا حِجَابُ حَتَّى تَخْلَصَ إِلَى رَبِّهَا عَزَّ وَجَلَّ
“Kalimat “Subhanallah” (Maha Suci Allah) itu setengah timbangan amal, kalimat “Alhamdulillah” (segala puji hanya bagi Allah) itu memenuhi timbangan amal, dan kalimat “Allahu Akbar” itu memenuhi langit dan bumi, dan kalimat “La ilaha Illallah” (tiada tuhan selain Allah) itu tiada tutup dan penghalang di antaranya sehingga kalimat itu murni sampai kepada Tuhannya yang Maha Mulia lagi Maha Agung”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ هَلَّلَ مِائَةً وَسَبَّحَ مِائَةً وَكَبَّرَ فَإِنَّهُ خَيْرٌ مِنْ عَشْرِ رِقَابٍ يَعْتِقُهَا وَسَبْعِ بَدَنَاتٍ يَنْحَرُهَا
“Barang siapa membaca tahlil 100 kali, membaca tasbih 100 kali, dan membaca takbir, maka sesungguhnya itu lebih baik daripada 10 budak yang dimerdekakan dan 7 unta badanah yang disembelih (1)”.Catatan (1) :
Unta badanah adalah unta yang sudah mencapai umur sekitar 5 - 6 tahun.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ مَرَّةً وَاحِدَةً كَتَبَ اللهُ لَهُ مِائَةَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ مِائَة أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ مِائَةَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
“Barang siapa mengucapkan “Subhannallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim” (Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung) satu kali, maka Allah mencatat baginya 100.000 kebaikan, menghpus darinya 100.000 keburukan, dan mengangkat baginya 100.000 derajat”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ إِلَى اٰخِرِهَا تَنَاثَرَتْ عَنْهُ الْخَطَايَا وَالذُّنُوْبُ كَمَا تَتَنَاثَرَ أَوْرَاقُ الشَّجَرِ
“Barang siapa mengucapkan “Subhanallah” hingga akhirnya (hingga akhir kalimat tasbih itu) maka rontoklah kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya sebagaimana rontoknya dedaunan pohon”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيْمِ غُرِسَتْ لَهُ بِهَا شَجَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barang siapa mengucapkan “Subhanallah Robbil Adhim” (Maha Suci Allah, Tuhanku yang Maha Agung), maka ditanamlah baginya pohon di surga karena kalimat itu ”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلٰى غَفَرَ اللهُ لَهُ وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
“Barang siapa mengucapkan “Subhanallah Robbil A’la” (Maha Suci Allah, Tuhanku yang Maha Luhur), Allah mengampuninya dan memasukkanya di dalam surga”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
التَّسْبِيْحُ يَجْلُبُ الرِّزْقَ
“Bacaan tasbih bisa menarik rizki”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ، حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمٰنِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
“Ada 2 kalimat yang keduanya ringan (diucapkan) oleh lisan, keduanya berat di dalam timbangan amal, dan keduanya dicintai oleh Dzat yang Maha Pengasih, yaitu “Subhanallah wabihamdihi subhanallahil adhim” (Maha Suci Allah dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung)”.Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.
Tags:
Lubabul Hadist