Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-21 Keutamaan Dzikir

Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-21 Keutamaan Dzikir

Bab Kedua Puluh Satu, Menerangkan Tentang Keutamaan Dzikir Kepada Allah Yang Maha Luhur

Nabi Muhammad SAW bersabda :
ذِكْرُ اللهِ عَلَمُ الْإِيْمَانِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ وَحِصْنٌ مِنَ الشِّيْطَانِ وَحِرْزٌ مِنَ النِّيْرَانِ
“Dzikir Kepada Allah adalah bendera iman, terbebas dari sifat nifaq (munafik), benteng dari syetan, dan penjagaan dari neraka”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَفْضَلُ الذِّكْرِ الْخَفِيُّ
“Dzikir yang paling utama adalah dzikir khofi (dzikir samar) (1)”.

Catatan (1) :
Dzikir khofi atau dzikir samar adalah dzikir dengan hati. Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni dijelaskan bahwa dizikir khofi adalah dzikir yang akan dicatat amalnya oleh malaikat karena itu adalah rahasia antara Allah SWT dan hamba-Nya.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَشَدُّ الْأَعْمَالِ ثَلاَثٌ ذِكْرُ اللهِ تَعَالٰى عَلَى كُلِّ حَالٍ وَمُوَاسَاةُ الْأَخِ مِنْ مَالِكٍ وَإنْصَافُ الْفَقِيْرِ الْبَائِسِ مِنْ نَفْسِكَ
“Amal yang paling berat ada 3, yaitu berzikir kepada Allah yang Maha Luhur atas setiap keadaan, menolong saudara dari (kedzaliman) raja (penguasa), dan melayani orang fakir yang sensara dari dengan dirimu sendiri”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
عَلَامَةُ حُبِّ اللهِ حُبُّ ذِكْرِ اللهِ وَعَلَامَةُ بُغْضِ اللهِ بُغْضُ ذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tanda-tanda cinta Allah adalah cinta dzikir kepada Allah, dan tanda-tanda benci Allah adalah membenci dzikir kepada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
حِكَايَةٌ عَنِ اللهِ تَعَالٰى: أَنَا مَعَ عَبْدِيْ إِذَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“Sebuah cerita tentang Allah yang Maha Luhur, “(Allah berfirman) Aku bersama hamba-Ku tatkala dia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena-Ku””.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
ذِكْرُ اللهِ تَعَالٰى بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ أَفْضَلُ مِنْ ضَرْبِ السُّيُوْفِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
“Berdzikir kepada Allah di waktu pagi dan sore lebih utama daripada menebaskan pedang di jalan Allah (berjihad)”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ
“Dzikir yang paling utama adalah La Ilaha Illallah (tiada Tuhan Selain Allah)”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
اُذْكُرُوْا اللهَ ذِكْرًا خَامِلاً، قِيْلَ : وَمَا الذِّكْرُ الْخَامِلُ ؟ قَالَ : الذِّكْرُ الْخَفِيُّ
“Berzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikit khumul !. Dan dikata “Dan apa itu dzikir khumul (1) ?. Rosulullah SAW menjawab” yaitu dzikir khofi (dzikir samar)””.

Catatan (1) :
Khomil di sini berasal dari kata khomala yang artinya tumpul. Jadi, khomil bisa diartikan dzikir yang tumpul, tidak keras, pelan-pelan.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَفْضَلُ الْعِبَادِ دَرَجَةً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الذَّاكِرُوْنَ اللهَ كَثِيْرًا
“Derajat hamba yang paling utama di sisi Allah di hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
خَيْرُ الذِّكْرِ الذِّكْرُ الْخَفِيُّ، وَخَيْرُ الْعِبَادَةِ أَخَفُّهَا، وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِي
“Sebaik-baik dzikir adalah dzikir khofi (dzikir samar), sebaik-baik ibadah adalah ibadah yang paling samar (tak diketahui orang lain), dan sebaik-baik rizki adalah sesuatu yang cukup”.

Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.