Daqoiqul Akhbar - Bab 21, Penjelasan Tentang Tiupan Membinasakan, Kemudian Tiupan Mengagetkan

Daqoiqul Akhbar - Bab 21, Penjelasan Tentang Tiupan Membinasakan, Kemudian Tiupan Mengagetkan

Dan sangkakala ditiup, lalu sampailah kejutannya pada penduduk langit dan bumi kecuali hamba-hamba yang dikehendaki Allah. Gunung-gunung berjalan (berterbangan), langit berhamburan (hancur), bumi bergoncang seperti perahu di dalam air, wanita-wanita yang hamil melahirkan kandungannya, wanita-wanita yang menyusui lalai dari anak yang disusui, anak-anak kecil menjadi beruban (di rambutnya), para syetan menjadi bingung, bintang-bintang berguguran kepada mereka, matahari menjadi gerhana, langit dilenyapkan dari atas mereka, sedangkan manusia saat itu dalam keadaan lupa. Demikian adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ
"Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)" (Al-Hajj : 1).

Kejadian seperti itu berlangsung selama 40 hari.

***__________________________

Diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas  ra berkata, Rosulullah SAW pernah membaca Firman Allah Yang Maha Luhur :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ
"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)" (Al-Hajj : 1)

Nabi SAW bertanya, "Apakah kalian tahu, kapankah hari itu ?". Para sahabat menjawab "Allah dan rosul-Nya lebih mengetahui".

Nabi SAW pun menjawab, "Hari itu adalah hari di mana Allah Yang Maha Luhur berkata kepada Nabi Adam as, "Berdirilah dan utuslah dari anakmu utusan ke neraka !". Lalu Nabi Adam bertanya, "Berapa dari setiap seribu ?". Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Dari setiap seribu, sembilan puluh sembilan masuk ke neraka dan satu masuk ke surga !"".

Lalu hal itu terasa berat bagi kaum (para sahabat) dan mereka pun hanyut dalam tangis dan kesedihan. Lalu Nabi SAW berkata, "Sesungguhnya aku berharap adalah seperempat bagian dari penghuni surga".

Kemudian Nabi SAW berkata, "Sesungguhnya aku berharap kalian adalah setengah dari penghuni surga". Lalu mereka merasa senang.

Lalu Nabi SAW pun berkata, "Sesungguhnya aku berharap kalian adalah dua per tiga dari penghuni surga".

Dan Nabi SAW berkata, "Berbahagialah, sesungguhnya kalian di dalam umat-umat seperti sebuah bulu di perut unta, sesungguhnya kalian adalah satu bagian dari seribu bagian"

Dari Sahabat Abu Hurairah ra berkata, Nabi SAW bersabda :
اِنَّ لِلّٰهِ تَعَالٰى مِائَةَ رَحْمَةٍ، اَنْزَلَ مِنْهَا رَحْمَةً وَاحِدَةً عَلَى الْاِنْسِ وَالْجِنِّ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِ فِى الْاَرْضِ، فَبِهَا يَتَعَاطَفُوْنَ وَبِهَا يَتَرَاحَمُوْنَ، وَادَّخَرَ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادِهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 
"Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur memiliki 100 rohmat (kasih sayang), Dia menurunkan satu rohmat kepada manusia, jin, hewan ternak (hewan jinak), dan singa (hewan buas), lalu karena rohmat itu mereka saling mengasihi dan karena rohmat itu mereka saling menyayangi. Dan Dia menyimpan sembilan puluh sembilan rohmat, Dia merohmati (mengasihi) dengan rohmat itu kepada hamba-hamba-Nya di hari kiamat".

***__________________________

Kemudian, Allah memerintahkan kepada Malaikat Israfil as untuk meniup tiupan membinasakan, lalu dia pun meniupnya sembari berkata, "Wahai ruh-ruh yang telanjang, keluarlah atas perintah Allah Yang Maha Luhur".

Lalu binasa dan matilah penghuni langit dan bumi, kecuali hamba-hamba yang dikehendaki Allah Yang Maha Luhur. Dikatakan (dalam sebuah riwayat), mereka adalah orang-orang yang mati syahid, karena sesungguhnya mereka hidup di sisi Tuhan mereka, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلٰكِنْ لَا تَشْعُرُوْنَ
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya" (Al-Baqarah : 154).

Dalam sebuah khobar dari Nabi SAW, sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur memuliakan kepada kepada orang-orang yang mati syahid dengan 5 kemuliaan, yang mana Allah Ta'ala tidak memberikannya kepada siapapun, dan tidak juga aku :
  1. Pertama, sesungguhnya ruh-ruh para nabi dicabut oleh Malaikat Maut dan aku pun demikian, sedangkan ruh-ruh para syuhada' dicabut oleh Allah Yang Maha Luhur
  2. Kedua, sesungguhnya para nabi dimandikan setelah mereka wafat dan aku pun demikian, sedangkan para syuhada' tidak dimandikan
  3. Ketiga, sesungguhnya para nabi dikafani (ketika mereka wafat) dan aku pun demikian, sedangkan para syuhada' tidak dikafani
  4. Keempat, sesungguhnya para nabi disebut sebagai orang yang telah mati dan aku pun demikian, dikatakan "Muhammad SAW telah meninggal dunia", sedangkan para syuhada' adalah orang-orang yang hidup, tidak disebut sebagai orang-orang yang mati, tetapi disebut sebagai orang-orang yang hidup
  5. Kelima, sesungguhnya para nabi mendapatkan syafaat (dari Allah SWT) pada hari kiamat dan aku pun demikian, sedangkan para syuhada' mendapatkan syafaat setiap hari sampai hari kiamat
Dan dikatakan di dalam makna "kecuali hamba yang dikehendaki Allah (Az-Zumar : 68)" yakni tersisa 12 jiwa, yaitu Malaikat Jibril, Malaikat Israfil, Malaikat Mikail, Malaikat Izrail, dan 8 Malaikat Hamalatul Arsy (Penyangga Arsy).

Kemudian Allah Yang Maha Luhur berkata, "Wahai Malaikat Maut, sesungguhnya Aku menciptakan pembantu bagimu dengan sejumlah orang-orang awal dan orang-orang akhir, Aku menjadikan bagimu kekuatan penghuni langit dan bumi, dan sesungguhnya pada hari ini Aku mengenakan pakaian ghadhab (kemarahan) kepadamu, maka turunlah dengan membawa kemarahan dan murka-Ku kepada iblis, semoga laknat Allah kepadanya, lalu rasakan kematian kepadanya, bawalah kepadanya pahitnya kematian orang-orang awal dan orang-orang akhir dari golongan manusia dan jin, dengan dilipatgandakan. Dan hendaklah kamu bersama 70.000 Malaikat Zabaniyah, setiap satu malaikat (Zabaniyah) membawa satu rantai dari rantai-rantai Neraka Ladha".

Allah menyeru kepada malaikat untuk membuka pintu-pintu neraka. Lalu Malaikat Maut turun dengan sebuah rupa yang mana jika penghuni bumi dan penghuni 7 langit melihatnya, maka mereka semua mati.

Lalu Malaikat Maut menghampiri iblis dan membentaknya sekali bentakan, tiba-tiba iblis pun pingsan. Malaikat Maut memiliki suara seram, jika penghuni bumi dan langit mendengarnya, maka mereka akan pingsan karena suara itu.

Dan Malaikat Maut berkata, "Wahai makhluk yang buruk, sungguh aku akan merasakan kematian padamu pada hari ini. Berapa banyak umur yang kamu sempati dan berapa banyak golongan yang telah kamu sesatkan !!!".

Rowi (periwayat) berkata (melanjutkan kisah), lalu iblis pun melarikan diri ke timur, namun tiba-tiba Malaikat Maut ada di sekitarnya. Iblis melarikan diri ke barat, maka tiba-tiba Malaikat Maut ada di sekitarnya. Maka tak henti-hentinya iblis melarikan diri, kemudian dia iblis berdiri di tengah dunia di sekitar kubur Nabi Adam as.

Lalu iblis berkata, "Wahai Adam, karenamu aku dikutuk, dilaknati, dan dibuang". Lalu iblis berkata, "Wahai Malaikat Maut, dengan gelas apa kamu akan memberiku minum ? dengan siksaan apa kamu akan mencabut ruhku ?". Malaikat Maut pun menjawab, "Dengan gelas Neraka Ladha dan Neraka Sa'ir".

Iblis pun terjatuh ke tanah, berulang kali, sampai tatkala dia berada di tempat di mana dia diturunkan dan dilaknati. Sedangkan Malaikat Zabaniyyah telah melemparinya dengan tombak, Malaikat Zabaniyyah pun menangkap dan melukainya. Lalu tersisalah iblis dalam keadaan sakarotul maut, sesuatu yang dikehendaki Allah.

Wallahu a'lam bisshowab.

Kunjungi lebih lengkap : Terjemah Kitab Daqoiqul Akhbar Bahasa Indonesia.