Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 5, Tentang Keutamaan La Ilaha Illallah

Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 5

Terjemah Kitab Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia, Hadits ke-5

عن أبي ذر الغفارى رضي اللّٰه تعالى عنه انّه قال، قلت : يا رسول اللّٰه علّمني عملا يقرّبني الى الجنّة ويباعدني من النار، قال: إذا عملت سيّئة فاتبعها حسنة، قال قلت : أمن الحسنات قول لا إله إلّا اللّٰه، قال : نعم هي أحسن الحسنات

"Dari Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra, sesungguhnya ia berkata, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku sebuah amalan yang bisa mendekatkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka ?". Rasulullah SAW menjawab, "Tatkala kamu melakukan keburukan, maka ikutilah keburukan itu dengan kebaikan". Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari berkata, aku bertanya, "Apakah salah satu dari kebaikan-kebaikan itu adalah ucapan tiada tuhan selain Allah ?". Rasulullah SAW menjawab, "Iya, itu adalah sebaik-baik kebaikan"".

__________________

Berdasarkan hadits ini, ada sebuah hikayah, sesungguhnya ada seseorang yang sedang wukuf di arafah dan di tanganya ada 7 batu. (Ia berkata kepada 7 batu itu), "Maka bersaksilah kalian tentangku di sisi Tuhan kita bahwa sesungguhnya aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Orang itu pun tertidur, lalu ia melihat di dalam mimpi sebagaimana orang yang tidur bermimpi, seolah-olah hari kiamat telah ditegakkan dan sesungguhnya ia telah dihisab lalu wajib baginya masuk neraka, malaikat pun menyeretnya.

Ketika para malaikat membawanya ke pintu neraka, maka tiba-tiba ada sebuah batu dari ketujuh batu itu, batu itu menjatuhkan dirinya ke pintu neraka (menutupi pintu neraka). Para malaikat siksa pun berkumpul untuk mengangkatnya namun mereka tidak mampu mengangkatnya.

Kemudian orang itu digiring ke pintu neraka lainnya. Tiba-tiba di pintu itu ada batu lain dari ketujuh batu itu, para malaikat pun tak kuasa mengangkatnya, sehingga orang itu digiring ke tujuh pintu-pintu neraka dan di setiap pintu terdapat sebuah batu dari batu-batu itu.

Kemudian orang itu digiring di bawah Arsy, lalu para malaikat bertanya, "Wahai Tuhan kami, Engkau mengetahui perkara hamba-Mu, sesungguhnya kami tidak menemui jalan baginya ke neraka ?".

Tuhan yang Maha Penuh Berkah lagi Maha Luhur berkata. "Wahai hamba-Ku, kamu telah bersaksi pada batu-batu itu lalu batu-batu itu tdaklah menyia-nyiakan hakmu. Maka bagaimana Aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan Aku Maha menyaksikan atas kesaksianmu". Allah SWT berkata, "Masukkanlah dia ke surga".

Ketika telah orang itu telah dekat dari pintu surga-surga, tiba-tiba pintu-pintunya terkunci. Lalu datanglah kalimat syahadat bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan terbukalah semua pintu-pintu surga. Lalu orang itu pun masuk (ke dalam surga).

__________________

Imam Az-Zahid Sayyidil Mufti (1), semoga rahmat Allah terlimpahkah kepada beliau, bercerita dari ayahnya yang juga seorang mufti, semoga rahmat Allah Yang Maha Luhur terlimpah kepada berliau (sang ayah), berkata :

Catatan (1) :

Maaf, penulis blog kurang faham dengan kalimat ini. Apakah kalimat "Az-Zahid" adalah sebuah nama atau julukan untuk orang yang zuhud, apakah "Sayyidil Mufti" adalah nama atau julukan bagi pemimpin orang yang berfatwa. Jika pembaca mengetahui, maka sangat diharap dapat memberikan pejelasan pada kolom komentar di bawah dan kalau bisa disertai juga dengan sumbernya, karena ini akan bermanfaat dan memberi maslahah bagi umum, terima kasih dan mohon maaf.

Sesungguhnya Nabi Musa, semoga rahmat-rahmat ta'dhim Allah terlimpah kepada beliau, bermunajah kepada tuhannya, beliau pun bertanya, "Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakan makhluk, Engkau memelihara mereka dengan nikmat-Mu dan rizki-Mu, kemudian Engkau menjadikan (memasukkan) mereka ke dalam neraka di hari kiamat ?".

Allah Yang Maha Luhur pun memberikan wahyu kepada Nabi Musa, "Wahai Musa, berdirilah, lalu tanamlah tanaman !".

Nabi Musa pun menanamnya, menyiraminya, dan merawatnya sampai memanennya dan menggilingnya. Lalu Allah bertanya kepada beliau, "Apa yang kamu lakukan dengan tanamanmu, wahai Nabi Musa ?"

Nabi Musa pun menjawab, "Aku mengangkatnya (memanen dan menggilingnya)".

Allah bertanya, "Lalu apa sesuatu yang telah kamu tinggalkan dari tanaman itu ?" (memanen pasti mengambil hasil biji, lalu membuang dan meninggalkan batang sisanya, misalnya batang gandum atau batang padi biasanya dibuang setelah dipanen).

Nabi Musa menjawab, "Wahai Tuhanku, aku tidaklah meninggalkan kecuali sesuatu yang tiada kebaikan di dalamnya (tidak digunakan lagi)".

Allah berkata, "Wahai Nabi Musa, karena sesungguhnya Aku akan memasukkan ke dalam neraka, orang yang tiada kebaikan di dalamnya".

Nabi Musa bertanya, "Siapakah orang itu ?"

Allah menjawab, "Orang yang enggan untuk mengucapkan "tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah"".


Wallahu a'lam bis showab,

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia.