Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 29 dan Hadits 30

Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 29 dan Hadits 30

Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia - Hadits 29 dan Hadits 30, Tentang Kesaksian Pada Jenazah.


Hadits 29

Dari Abdul Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Sahabat Anas bin Malik ra berkata :

 مَرُّوْا بِجَنَازَةٍ فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : وَجَبَتْ لَهُ، ثُمَّ مَرُّوْا بِجَنَازَةٍ أُخْرٰى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : وَجَبَتْ لَهُ، قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ : مَا وَجَبَتْ، فَقَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، فَقَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللّٰهِ فِيْ أَرْضِهِ

"Para sahabat melewati jenazah, mereka pun memuji (bersaksi) baik kepadanya. Lalu Nabi SAW berkata, "Wajib baginya". Kamudian para sahabat melewati jenazah lain, mereka pun memuji (bersaksi) buruk kepadanya, lalu Nabi SAW berkata, "Wajib baginya". Sahabat Umar bin Khattab bertanya, "Apa yang wajib ?". Nabi SAW menjawab, "Orang ini yang kalian puji (bersaksi) baik kepadanya maka wajib baginya surga dan orang ini yang kalian puji (bersaksi) buruk kepadanya maka wajib baginya neraka. Lalu Nabi SAW bersabda, "Kalian adalah saksi-saksi Allah di bumi-Nya". 

Dari Abil As'wad Ad-Duyali berkata, aku duduk di sisi Sahabat Umar bin Khattab ra, lalu beliau berkata :

مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوْتُ فَيَشْهَدُ لَهُ ثَلَاثَةٌ إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللّٰهِ وَإِنْ كَانَ اِثْنَانِ، قَالَ : وَلَوْ اثْنَانِ، وَلَمْ نَسْأَلِ النَّبِيَّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَنِ الْوَاحِدِ

"Tidaklah seseorang meninggal dunia, lalu ada 3 orang bersaksi (baik) kepadanya, kecuali wajib baginya surga. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dan (bagaimana) jika ada dua orang ?". Rasulullah SAW menjawab, "Meskipun itu 2 orang". Dan kami tidak bertanya kepada Nabi SAW tentang 1 orang".


Hadits 30

Dari Amir bin Rabi'ah, dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda :

إِذَا مَاتَ الْعَبْدُ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مِنْهُ شَرًّا وَقَالَ النَّاسُ خَيْرًا يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى لِلْمَلَائِكَةِ اشْهَدُوْا قَدْ قَبِلْتُ شَهَادَةَ عِبَادِيْ عَلَى عَبْدِيْ وَغَفَرْتُ لِعَبْدِيْ مَعَ عِلْمِيْ بِهِ

"Tatkala seorang hamba meninggal dunia dan Allah mengetahui keburukannya sedangkan manusia berkata (bersaksi) baik, maka Allah Yang Maha Luhur berkata kepada para malaikat, "Saksikanlah, aku telah menerima kesaksian hamba-hamba-Ku pada hamba-Ku itu dan aku mengampuni hamba-Ku bersamaan dengan apa yang Aku ketahui"".

___________________

[Kisah di zaman awal] ada seorang yang pekerjaannya penipu, orang-orang pun menyebutnya, "Fulan At-Tharar (Fulan Penipu)". Dia pergi ke pasar dan menipu orang-orang, menarget seseorang dari penduduk desa, mengucapkan salam kepadanya, berjabat tangan, dan berkata, "Kamu adalah teman ayahku dan aku ingin menjamumu hari ini".

Orang itu menjawab, "Aku tidak mengenalmu dan aku tidak mengenal ayahmu".

Dan Tharar mengatakan, "Kamu benar-benar teman ayahku, barang kali kamu lupa dan aku tidaklah lupa". Lalu Tharar berkata, "Aku menjamumu karena Allah Yang Maha Luhur".

Tharar pun pergi ke warung yang menjual masakan kepala kambing. Ia membeli masakan kepala kambing, roti, dan makanan-makanan. Dan sudah menjadi kebiasaan penduduk kota, pembeli tidak membayar harganya kecuali setelah makan.

Ketika Tharar makan makanan  itu dan tidak menyisakan kecuali sesuap atau 2 suap, ia keluar karena alasan kencing atau penipuan lainnya.

Tatkala tamu itu hendak keluar, penjual masakan kepala kambing pun mencegatnya dan menuntut harga masakan kepala kambing dan makanan-makanan darinya. Lalu tamu itu berkata, "Aku adalah tamu fulan".

Penjual masakah kepala kambing pun berkata, "Sesungguhnya aku tidak mengetahui mana tamu dan mana yang ditamui. Namun sudah menjadi keharusan bagiku untuk menerima harga makanan-makanan itu".

Tharar terus melanjutkan umurnya dengan melakukan penipuan ini. Tatkala Tharar terbaring sakit menjelang kematian, ia menyewa dua orang, setiap salah satu dari keduanya disewa dengan uang 2 dinar. Ia memberikan keduanya 2 dinar dan berkata, "Tatkala aku meninggal dunia, maka kalian berdua katakanlah di belakang jenazahku, "Sebaik-baik orang adalah orang ini. Ia adalah orang yang sholeh dan suka berbuat baik". Dan janganlah kalian berdua meninggalkanku sampai kalian berdua kembali setelah memendamku".

Ketika Tharar meninggal dunia, kedua orang itu pun mengatakan di belakang jenazahnya, "Sebaik-baik orang adalah orang ini. Dia adalah orang yang sholeh dan suka berbuat baik" sampai orang-orang selesai memendam dan pulang.

Datanglah dua malaikat ke dalam kuburnya untuk menanyainya. Namun, keduanya mendengar suara sembari mengatakan. "Tinggalkanlah hamba-Ku, sesungguhnya ia hidup dengan melakukan penipuan dan mati dengan melakukan penipuan". 

Tharar pun diampuni karena kesaksia 2 saksi dan meskipun mereka berdua disewa.

___________________

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia.