Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-40 Keutamaan Sabar Ketika Musibah

Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-40 Keutamaan Sabar Ketika Musibah

Bab Keempat Puluh, Menerangkan Tentang Keutamaan Sabar

Nabi Muhammad SAW bersabda :
الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدَمَةِ الأُوْلَى
“Sabar itu pada musibah pertama (1)”.

Catatan (1) :
Hal ini karena awal musibah biasanya dirasa paling berat.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
لَوْ كَانَ الصَّبْرُ رَجُلاً لَكَانَ رَجُلاً كَرِيْمًا
“Andaikan sabar adalah seorang lelaki, maka dia adalah seorang lelaki yang mulia”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِذَا أَحَبَّ اللهُ عَبْدًا اِبْتَلاَهُ بِبَلاَءٍ لاَ دَوَاءَ لَهُ، فَإِنْ صَبَرَ اِجْتَبَاهُ، وَإِنْ رَضِيَ اِصْطَفَاهُ
“Tatkala Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memberikan cobaan kepadanya dengan sebuah cobaan yang tidak ada obat baginya. Kemudian jika dia sabar maka Allah memilinya, dan jika dia ridlo maka Allah menjadikannya pilihan (2)”.

Catatan (2) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, maksud menjadikan pilihan di sini tidak hanya berarti Allah memilihnya, tetapi juga mencintainnya dengan cinta yang besar.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَا تَجَرَّعَ عَبْدٌ جُرْعَةً أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا اِبْتَغَاءَ وَجْهِ اللهِ تَعَالٰى
“Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih utama di sisi Allah selain menahan amarah, dia menahannya karena mengharapkan ridlo Allah”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
الصَّبْرُ وَصِيَّةٌ مِنْ وَصَايَا اللهِ تَعَالٰى فِيْ أَرْضِهِ، مَنْ حَفِظَهَا نَجَا، وَمَنْ ضَيَّعَهَا هَلَكَ
“Sabar adalah satu wasiat dari beberapa wasiat Allah yang Maha Luhur. Barang siapa menjaganya maka selamatlah dia dan barang siapa menyia-nyiakannya maka rusaklah dia”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَوْحَى اللهُ تَعَالٰى إِلَى مُوْسَى ابْنِ عِمْرَانَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ يَا مُوْسَى مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِيْ وَلَمْ يَصْبِرْ عَلَى بَلاَئِيْ وَلَمْ يَشْكُرْ نَعْمَائِيْ فَلْيَخْرُجْ مِنْ بَيْنِ أَرْضِيْ وَسَمَائِيْ وَلْيَطْلُبْ لَهُ رَبًّا سِوَائِيْ
“Allah yang Maha Luhur memberikan wahyu kepada Nabi Musa bin Imron, alaihimas salam, “Wahai Musa, barang siapa yang tidak ridlo atas qodlo’-Ku, tidak sabar atas cobaan-Ku, dan tidak syukur atas nikmat-nikmat-Ku, maka hendaklah dia keluar dari bumi dan langit-Ku, dan hendaklah dia mencari baginya tuhan selain Aku”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
الصَّبْرُ عِنْدَ الْمُصِيْبَةِ بِتِسْعِمِائَةِ دَرَجَةٍ
“Sabar ketika musibah dibalas dengan 900 derajat”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
صَبْرُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Sabar sesaat itu lebih baik daripada dunia dan isinya”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
الصَّبْرُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَوْجُهٍ : صَبْرٌ عَلَى الْفَرَائِضِ، وَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيْبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى أَذَى النَّاسِ، وَصَبْرٌ عَلَى الْفَقْرِ، فَالصَّبْرُ عَلَى الْفَرائِضِ تَوْفِيْقٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى الْمُصِيْبَةِ مَثُوْبَةٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى أَذَى النَّاسِ مَحَبَّةٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى الْفَقْرِ رِضَا اللهِ تَعَالٰى
“Sabar itu terbagi atas 4 macam, yaitu sabar atas sholat-sholat fardlu, sabar atas musibah, sabar atas menyakiti manusia, dan sabar atas kefakiran. Sabar atas sholat-sholat fardlu adalah pertolongan (dari Allah SWT), sabar atas musibah adalah dibalas dengan pahala, sabar atas menyakiti manusia adalah cinta (dari Allah SWT), dan sabar atas kefakiran adalah rildo Allah yang Maha Luhur”.


Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِذَا حَدَثَ عَلَى عَبْدٍ مُصِيْبَةٌ فِيْ بَدَنِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ وَلَدِهِ فَاسْتَقْبَلَ ذٰلِكَ بِصَبْرٍ جَمِيْلٍ اِسْتَحْيَا اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يَنْصِبَ لَهُ مِيْزَانًا أَوْ يَنْشُرَ لَهُ دِيْوَانًا
“Tatkala terjadi musibah kepada seorang hamba, baik badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian dia menghadapi musibah itu dengan kesabaran yang baik, maka Allah malu di hari kiamat untuk menegakkan timbangan amal baginya atau (malu) membentangkan buku catatan amal baginya”.

Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.