Ayyuhal Walad - Isi Bagian 2

Ayyuhal Walad -  Isi Bagian 2

Terjemah Kitab Ayyuhal Walad Bahasa Indonesia, Isi Bagian 2.


وَلَوْ قَرَأْتَ الْعِلْمَ مائَةَ سَنَةٍ وَجَمَعْتَ أَلْفَ كِتَابٍ لَا تَكُوْنُ مُسْتَعِدًا لِرَحْمَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى إلَّا بِالْعَمَلِ، وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعٰى، فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْ لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا، جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ، إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا، خَالِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا، فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا، إِلَّا مَنْ تَابَ وَأٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولٰئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْئًا

Meskipun kamu membaca ilmu selama 100 tahun dan mengumpulkan 1.000 kitab, maka kamu tidaklah menjadi orang yang bersiap-siap memperoleh rahmat Allah Yang Maha Luhur kecuali dengan mengamalkan (ilmu itu). "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (An-Najm : 39)", "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih (Al-Kahfi : 110)". "Sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan (At-Taubah : 82 dan 95)", "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya (Al-Kahfi : 107-108)", "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam : 59-60)".

وَمَا تَقُوْلُ فِيْ هٰذَا الْحَدِيْثِ : بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلٰى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا

Apa pendapatmu mengenai hadits ini : "Agama islam dibangun atas 5 perkara, yaitu bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di Bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah (Ka'bah) bagi orang yang mampu jalannya".

وَالْإِيْمَانُ قَوْلٌ بِاللِّسَانِ وَتَصْدِيْقٌ بِالْجِنَانِ وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ، وَدَلِيْلُ الْأَعْمَالِ أَكْثَرُ مِنْ أَنْ يُحْصٰى وَإِنْ كَانَ الْعَبْدُ يَبْلُغُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ اللّٰهِ تَعَالٰى وَكَرَمِهِ، لَكِنْ بَعْدَ أَنْ يَسْتَعِدَّ بِطَاعَتِهِ وَعِبَادَتِهِ لِأَنَّ رَحْمَةَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Iman adalah mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan melakukan dengan anggota badan. Dan dalil mengenai mengamalkan ilmu lebih baik daripada yang terhitung. Dan meskipun seorang hamba dapat mencapai surga karena sifat fadl (anugerah) dan sifat karam-Nya (kemurahan-Nya), tetapi setelah ia mempersiapkan diri dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada-Nya, karena sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.

وَلَوْ قِيْلَ أَيْضًا يَبْلُغُ بِمُجَرَّدِ الْإِيْمَانِ، قُلْنَا : نَعَمْ، لَكِنْ مَتٰى يَبْلُغُ وَكَمْ مِنْ عَقَبَةٍ كَئُوْدٍ يَقْطَعُهَا إِلٰى أَنْ يَصِلَ ؟ فَأَوَّلُ تِلْكَ الْعَقَبَاتِ عَقَبَةُ الْإِيْمَانِ وَأَنَّهُ هَلْ يَسْلَمُ مِنْ سَلْبِ الْإِيْمَانِ أَمْ لَا ؟ وَإِذَا وَصَلَ هَلْ يَكُوْنُ خَائِبًا مُفْلِسًا ؟ وَقَالَ الْحَسَنُ الْبَصْرِى : يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى لِعِبَادِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ - اُدْخُلُوْا يَا عِبَادِيَ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ وَاقْتَسِمُوْا بِأَعْمَالِكُمْ

Jika dikatakan juga, "Seorang hamba bisa mencapai (surga) hanya karena iman". Maka aku menjawab, "Benar, tetapi kapan ia bisa sampai dan berapa banyak rintangan yang sulit yang bisa dia putus (ia tempuh) untuk bisa sampai ? Maka rintangan pertama adalah rintangan iman dan apakah ia bisa selamat dari tercabutnya iman atau tidak ? Jika dia sampai apakah ia merugi lagi bangkrut ?" Syekh Hasan Al-Bashri berkata, "Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hamba-hamba-Nya di hari kimat, "Masuklah kalian ke dalam surga karena rahmat-Ku dan bagilah surga itu sesuai dengan amal perbuatan kalian"".

أَيُّهَا الْوَلَدُ، مَا لَمْ تَعْمَلْ لَمْ تَجِدِ الْأَجْرَ، حُكِيَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ عَبَدَ اللّٰهَ تَعَالٰى سَبْعِيْنَ سَنَةً فَأَرَادَ اللّٰهُ تَعَالٰى أَنْ يَجْلُوَهُ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَأَرْسَلَ اللّٰهُ إِلَيْهِ مَلَكًا يُخْبِرُهُ أَنَّهُ مَعَ تِلْكَ الْعِبَادَةِ لَا يَلِيْقُ بِهِ دُخُوْلَ الْجَنَّةِ، فَلَمَّا بَلَغَهُ قَالَ الْعَابِدُ : نَحْنُ خُلِقْنَا لِلْعِبَادَةِ فَيَنْبَغِيْ لَنَا أَنْ نَعْبُدَهُ، فَلَمَّا رَجَعَ الْمَلَكُ قَالَ : إِلٰهِيْ أَنْتَ أَعْلَمُ بِمَا قَالَ، فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى : إِذَا هُوَ لَمْ يُعْرِضْ عَنْ عِبَادَتِنَا فَنَحْنُ مَعَ الْكَرَمِ لَا نُعْرِضُ عَنْهُ اشْهَدُوْا يَا مَلَائِكَتِيْ أَنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُ

Wahai anakku, selama kamu tidak beramal maka kamu tidak akan mendapati pahal. Dikisahkan bahwa ada seseorang dari Bani Israil yang sudah menyembah Allah Yang Maha Luhur selama 70 tahun, lalu Allah Yang Maha Luhur ingin menunjukkannya kepada para malaikat. Allah pun mengutus seorang malaikat padany untuk memberitahunya bahwa ia bersama ibadah-ibadahnya itu tidak pantas memasuki surga. Ketika khabar itu sampai padanya, hamba itu menjawab, "Kami diciptakan untuk beribadah maka selayaknya kami untuk beribadah pada-Nya". Ketika malaikat itu kembali, ia berkata, "Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui tentang apa yang telah ia katakan". Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Ketika dia tidak berpaling dari ibadahnya kepada-Ku, maka Aku bersama dengan sifat kemurahan-Ku pun tidak akan berpaling darinya. Saksikanlah wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuninya".

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Ayyuhal Walad Bahasa Indonesia.