Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-18 Keutamaan Ucapan Salam

Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-18 Keutamaan Ucapan Salam

Bab Kedelapan Belas, Menerangkan Tentang Keutamaan Ucapan Salam

Nabi Muhammad SAW bersabda :
السَّلَامُ قَبْلَ الْكَلاَمِ
“Ucapan salam itu sebelum berbicara”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ بَدَأَ بِالْكَلَامِ قَبْلَ السَّلَامِ فَلَا تُجِيْبُوْهُ
“Barang siapa mengawali dengan pembicaraan sebelum ucapan salam maka janganlah kalian menjawabnya (1)”.

Catatan (1) :
Jangan memaknai hadist secara tekstual, bukan berarti kita tidak harus menjawab salam yang didahului pembicaraan. Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, maksud hadist ini adalah seruan akan pentingnya salam dan kecaman bagi yang meninggalkan salam.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ بَدَأَ بِالسَّلَامِ فَهُوَ أَوْلَى بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ
“Barang siapa mengawali dengan ucapan salam, maka dia lebih berhak atas Allah dan rosul-Nya (3)”.

Catatan (3) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, maksudanya adalah lebih berhak atas rasa aman dan kesejahteraan dari Allah SWT dan Rosulullah SAW, karena makna salam sendiri adalah sejahtera dan aman.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
السَّلَامُ مِنْ أَسْمَاءِ اللهِ تَعَالٰى وَضَعَهُ اللهُ فِي الأَرْضِ فَأَفْشُوْهُ بَيْنَكُمْ، فَإِنَّ الرَّجُلَ الْمُسْلِمَ إِذَا مَرَّ بِقَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ فَرَدُّوْا عَلَيْهِ كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ فَضْلُ دَرَجَةٍ بِتَذْكِيْرِهِ إيَّاهُمُ السَّلَامَ، فَإِنْ لَمْ يَرُدُّوْا عَلَيْهِ رَدَّ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَأَطْيَبُ
“Salam itu berasal dari asma-asma (nama-nama) Allah yang Maha Luhur yang mana Allah meletakkannya di bumi, maka budayakanlah salam di antara kalian. Karena sesungguhnya seorang muslim yang berjalan melewati kaum kemudian dia mengucapkan salam kepada mereka dan mereka menjawab salam kepadanya, maka baginya atas mereka adalah anugerah derajat karena dia mengingatkan mereka dengan ucapan salam, jika mereka tidak menjawab salam kepadanya maka orang yang lebih baik dan lebih bagus dari mereka menjawab salam kepadanya (4)”.

Catatan (4) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, maksud “orang yang lebih baik dan lebih bagus” adalah para malaikat yang mulia, karena jawaban malaikat tertentu lebih utama daripada jawaban manusia yang awam.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ
“Sesungguhnya manusia yang lebih berhak atas (kesejahteraan) Allah adalah orang yang mengawali salam kepada mereka”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
رَأْسُ التَّوَاضُعِ الْاِبْتِدَاءُ بِالسَّلَامِ
“Pokok dari sifat tawadlu’ adalah mengawali dengan ucapan salam”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ أَقْرَبُهُمَا إِلَى اللهِ تَعَالٰى مَنْ بَدَأَ بِالسَّلَامِ
“Tatkala 2 orang muslim bertemu, maka yang paling dekat dari keduanya kepada Allah yang Maha Luhur adalah orang yang memulai ucapan salam”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِذَا دَخَلْتُمْ فِي مَجْلِسٍ فَسَلِّمُوْا وَإِذَا خَرَجْتُمْ فَسَلِّمُوْا
“Tatkala kalian masuk dalam suatu majlis maka ucapkanlah salam, tatkala kalian keluar maka ucapkanlah salam”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ
“Manusia yang paling kikir adalah orang yang kikir dengan ucapan salam”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
السَّلَامُ تَحِيَّةٌ لِمِلَّتِنَا وَأَمَانٌ لِذِمَّتِنَا
“Ucapan salam adalah penghormatan bagi agama kita dan kemananan (perlindungan) bagi kehormatan kita”.

Allah yang Maha Luhur berfirman (Surat An-Nisa' ayat 86) :
وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (Surat An-Nisa' ayat 86)".

Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.