Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-19 Keutamaan Doa
Bab Kesembilan Belas, Menerangkan Tentang Keutamaan Doa
Nabi Muhammad SAW bersabda :
الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ
“Doa adalah intisari ibadah (1)”.Catatan (1) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni dijelaskan mengenai maksud hadist di atas, doa adalah intisari dan kemurnian dalam beribadah, karena jika seseorang menginginkan keberhasilan atas urusannya dari Allah SWT maka tentu dia akan melepas harapan kepada selain Dia dan berdoa kepada-Nya berdasarkan keinginannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
إنَّ اللهَ تَعَالٰى يُحِبُّ الْمُلِحِّيْنَ فِي الدُّعَاءِ
“Sesungguhnya Allah yang Maha Luhur mencintai orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam berdoa (2)”.Catatan (2) :
Mulihhun berasal dari kata lahha, yang artinya meminta dengan mendesak. Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, maksudnya adalah orang-orang yang melanggengkan doa dengan keikhlasan dan membenarkan hatinya bahwa hanya Allah SWT semata yang mampu mengabulkannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ تَعَالٰى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tiada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah yang Maha Luhur daripada doa”.Nabi Muhammad SAW bersabda (hadist qudsi) :
يَقُولُ اللهُ تَعَالٰى يَا عَبْدِيْ أَنَا عِنْدَ ظَنِّكَ وَأَنَا مَعَكَ إذَا دَعَوْتَنِيْ
“Allah yang Maha Luhur berfirman, “Wahai hambaku, Aku tergantung pada prasangkamu (kepada-Ku) (3), dan Aku bersamaku ketika kamu berdoa kepadaku”.Catatan (3) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawawi Al-Banteni, jika seorang hamba berprasangka baik kepada Allah SWT, maka dia akan memperoleh seperti apa yang dia prsangkakan kepada Allah SWT, dan sebaliknya.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ لَمْ يَدْعُ اللهَ تَعَالٰى يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah yang Maha Luhur, maka Allah akan memurkainya”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
تَرْكُ الدُّعَاءِ مَعْصِيَةٌ
“Meninggalkan doa adalah maksiat”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةٌ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ
“Doa orang yang teraniyaya itu diijabahi (dikabulkan) meskipun dia adalah orang yang durhaka, maka kedurhakaannya itu menjadi tanggungan dirinya sendiri”.Nabi Muhammad SAW bersabda :
اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ، فَإِنَّهَا تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، يَقُوْلُ اللهُ وَعِزَّتِيْ وَجَلَالِيْ لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ
“Takutlah doa orang yang teraniyaya karena sesungguhnya doa itu kan terbawa sampai di atas awan, (kemudian) Allah berfirman “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku sungguh aku akan menolongmu meskipun setelah masa ini (4)”.Catatan (4) :
Meskipun pertolongan itu tidak langsung atau dalam waktu yang lama setelah teraniyaya.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ وَإِنْ كَانَ كَافِرًا، فَإِنَّهُ لَيْسَ دُوْنَهَا حِجَابٌ
“Takutlah doa orang teraniyaya dan meskipun dia adalah orang kafir, karena sesungguhnya tiada penghalang di antara doa itu”.Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.
Tags:
Lubabul Hadist