Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-13 Keutamaan Berpuasa

Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia, Bab Ke-13 Keutamaan Berpuasa

Bab Ketiga Belas, Menerangkan Tentang Keutamaan Berpuasa

Nabi Muhammad SAW bersabda :
قَالَ اللهُ تَعَالٰى : اَلصَّوْمُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Allah yang Maha Luhur berfirman : “Puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan membalasnya””.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُ بِهِمَا فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Bagi orang yang berpuasa ada 2 kebahagiaan yang dia bahangia karena keduanya, kebahagiaan pertama adalah ketika berbuka dan kebahagiaan kedua adalah ketika bertemu Tuhannya”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
لَخُلُوْفُ فَمِّ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah daripada bau minyak misik”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
عَلَيْكُمْ بِالْغَنِيْمَةِ الْبَارِدَةِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا الْغَنِيْمَةُ الْبَارِدَةُ ؟ قَالَ: الصَّوْمُ فِي الشِّتَاءِ الْغَنِيْمَةُ الْبَارِدَةُ
“Ambillah kamu sekalian harta rampasan yang dingin. Para sahabat bertanya, Wahai Rosulullah dan apa harta rampasan yang dingin itu ?”. Rosulullah SAW menjawab, “Berpuasa di waktu dingin adalah harta rampasan yang dingin”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ فَإِذَا تَمَّ رَمَضَانُ لَا يُكْتَبُ عَلَيْهِ ذَنْبٌ إِلَى الْحَوْلِ الْاٰخَرَ، فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ رَمَضَانَ اٰخَرَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ عَلَيْهِ ذَنْبٌ
“Barang siapa berpuasa sehari di Bulan Ramadhan, maka diampuni baginya dosa yang terdahulu (yang sudah dilakukan) dan dosa yang akhir (yang akan dilakukan). Tatkala sempurna Bulan Ramadhan maka tidak ditulis padanya satu dosa pun sampai tahun lainnya (berikutnya). Jika dia meninggal sebelum Bulan Ramadhan lainnya (berikutnya) maka dia datang di hari kiamat sedangkan tidak ada satu dosa pun padanya (1)”.

Catatan (1) :
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Imam Nawiwi Al-Banteni dijelaskan bahwa maksud dosa-dosa yang diampuni selama setahun berikutnya adalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
لَوْ أَذِنَ اللهُ لِلسَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْ تَتَكَلَّمَا لَقَالَتَا بُشْرٰى لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ بِالْجَنَّةِ
“Jika Allah yang Maha Luhur mengizinkan kepada langit dan bumi untuk berbicara, maka keduanya akan berkata “Berita gembira bagi orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan dengan (masuk) surga””.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ اَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai salah satu dari kamu sekalian dari perang”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
اَلصَّائِمُ إِذَا أَفْطَرَ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يَفْرَغَ
“Orang yang berpuasa ketika dia berbuka maka para maliakat mendoakan rohmat kepadanya sampai selesai berbuka”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ
“Bagi setiap apapun ada zakatnya dan zakatnya jasad adalah berpuasa”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيْحٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”.

Baca juga kumpulan bab dari terjemah bahasa Indonesia Kitab Lubabul Hadist : Terjemah Kitab Lubabul Hadist Bahasa Indonesia.