Taisirul Khollaq - (8) Bab Jujur dan Dusta, Bab Amanah

Taisirul Khollaq - (8) Bab Jujur dan Dusta, Bab Amanah

Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia, Bab As-Shidqu (Jujur) dan Al-Kadzibu (Dusta), Bab Amanah (Dapat Dipercaya).

AS-SHIDQU (JUJUR) DAN AL-KADZIBU (DUSTA)
Jujur adalah mengabarkan dengan sesuatu yang sesuai kejadian, sedangkan dusta adalah mengabarkan dengan sesuatu yang tidak sesuai kejadian.

Sebab-sebab kejujuran adalah akal, agama, dan muru'ah (berkarisma) :
  1. Karena sesungguhnya akal dapat menemui adanya kemanfaatan jujur dan bahaya dusta, maka orang yang memiliki akal tidak akan ridlo mendapatkan bahaya pada dirinya, sehingga dia senantiasa jujur. 
  2. Karena sesungguhnya agama memerintah kejujuran dan melarang sebaliknya. 
  3. Dan demikian pula orang yang memiliki sifat muru'ah (berkarisma), dia tidak akan ridlo pada dirinya kecuali kejujuran, karena kejujuran itu menuntut untuk berhias dengan perkara-perkara yang baik, sedangkan tidak ada kebaikan di dalam dusta.
Sebab dusta adalah menginginkan untuk menarik kemanfaatan dan menginginkan untuk menolak bahaya. Karena sesungguhnya seorang insan telah melihat adanya keselamatan yang bersifat sementara di dalam dusta sehingga dia melakukannya, dan dia melihat sebaliknya di dalam kejujuran sehingga dia tidak melakukannya.

Bahaya dusta bisa kembali kepada pemiliknya, sehingga dia diremehkan, hilang kepercayaannya, dianggap hina di dunia, dan disiksa di akhirat. Dan kembali juga kepada selain pemiliknya, karena sesungguhnya dusta menjanjikan orang lain dengan kebaikan kemudian dia mengingkarinya sehingga memecahkan hati orang itu karena hilang harapannya, dan karena sesungguhnya dusta dapat mempermudah ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba) sehingga mendorong orang-orang karena sebab itu pada saling marah dan saling memusuhi.

Telah tercukupi celaan dusta dalam Firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung :
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِآيَاتِ اللّٰهِ ۖ وَأُولٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta" (An-Nahl : 105).

Dan sabda Nabi SAW :
اِذَا كَذَبَ الْعَبْدُ كَذْبَةً تَبَاعَدَ عَنْهُ الْمَلَكُ مَيْلًا مِنْ نِتْنِ مَا جَاءَ بِهِ
"Tatkala seorang hamba berdusta dengan sekali dusta, maka malaikat akan menjauh darinya sejauh satu mil karena busuknya apa yang datang darinya".

Dan telah tercukupi pujian kejujuran dalam Firman Allah Yang Maha Luhur :
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar" (At-Taubah : 119).

Dan sabda Nabi SAW :
تَحَرَّوُا الصِّدْقَ وَاِنْ رَأَيْتُمْ اَنَّ فِيْهِ الْهَلَكَةَ فَاِنَّ فِيْهِ النَّجَاةَ
"Senantiasa bersikaplah dengan kejujuran meskipun kalian melihat ada kehancuran di dalamnya, sesungguhnya ada keselamatan di dalamnya".


AL-AMANAH (DAPAT DIPERCAYA)
Yaitu menegakkan hak-hak Allah Yang Maha Luhur dan hak-hak hamba-hamba-Nya, karenanya agama menjadi sempurna, terpelihara kehormatannya, dan terjaga harta-hartanya. Karena sesungguhnya menegakkan hak-hak Allah diibaratkan dengan melakukan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Sedangkan menegakkan hak-hak hamba-hamba-Nya diibaratkan dengan mengembalikan barang-barang titipan, meninggalkan mengurangi di dalam takaran, timbangan, atau ukuran dzira' (hasta), meninggalkan menyebarkan rahasia-rahasia dan cela, dan memilih untuk dirinya sendiri apa yang lebih baik baginya di dalam agama dan dunia.

Allah Yang Maha Luhur berfirman :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوْا الْاَمَانَاتِ اِلٰٓى اَهْلِهَا
"Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya" (An-Nisa' : 58).

Nabi SAW bersabda :
لَا اِيْمَانَ لِمَنْ لَا اَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِيْنَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ
"Tidak ada iman bagi orang yang tidak menyampaikan amanatnya dan tidak ada agama bagi orang yang mengingkari janjinya".

Lawan dari amanat adalah khianat, yaitu menentang kebenaran dengan merusak janji di dalam rahasia.

Bahaya khianat ada banyak, di antaranya adalah pemiliknya disifati dengan sifat pembelot, rendahnya himmah (keinginan, cita-cita, dan impian), dan hinanya diri. Di antara yang lainnya adalah orang-orang berpaling darinya karena keburukannya terhadap mereka, memotong tangannya ketika dia mencuri dari mereka, murka Allah kepadanya, dan siksa Allah kepadanya, karena sesungguhnya dia tidak menjaga apa yang telah dibebankan (diperintahkan) kepadanya.

Allah Yang Maha Luhur berfirman :
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوْا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui" (Al-Anfal : 27).

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia Lengkap.