Taisirul Khollaq - (7) Bab Adab di Masjid, Bab Kebersihan


Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia, Bab Adab di Masjid dan Bab Kebersihan.

ADABUL MASAJID (ADAB DI MASJID-MASJID)
Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah, barang siapa menggantungkan hatinya di dalamnya, maka Allah menaunginya di dalam naungan-Nya di hari kiamat, maka dituntut untuk :
  • Berjalan menuju masjid dengan perasaan rindu yang disertai tenang dan sikap waqar (tenang dan santai)
  • Memasuki masjid dengan mendahulukan kaki kanan, disertai kebersihan kedua sandal (yang diletakkan) di luar masjid
  • Berdoa ketika memasuki masjid :
    اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
    Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rohmat-Mu
  • Melaksanakan sholat tahiyatul masjid (sholat untuk menghormat kepada msjid)
  • Mengucapkan salam meskipun masjid-masjid tersepikan dari manusia (mengucapkan salam meskipun tidak ada orang di dalam masjid), karena sesungguhnya (di dalamnya) tidaklah tersepikan dari golongan jin dan malaikat
  • Duduk dengan niat taqarrub (mendekatkan diri) dan muraqabah (merasa bahwa dirinya diawasi Allah SWT) kepada Allah Yang Maha Luhur
  • Memperbanyak dzikir kepada-Nya
  • Menahan diri dari syahwat-syahwat (keinginan-keinginan)
  • Menjauhi permusuhan
  • Tidak berpindah dari tempatnya kecuali karena sebuah hajat
  • Tidak mencari barang yang hilang
  • Tidak mengeraskan suaranya di hadapan orang-orang yang sholat
  • Tidak berjalan di depan orang-orang yang sholat
  • Tidak tersibukkan dengan suatu kegiatan
  • Tidak membicarakan perkataan ahli dunia agar ia selamat dari ancaman yang datang di dalam sabda Nabi SAW :
    يَأْتِيْ فِيْ اٰخِرِ الزَّمَانِ نَاسٌ مِنْ اُمَّتِيْ، يَأْتُوْنَ الْمَسَاجِدَ يَقْعُدُوْنَ فِيْهَا حَلَقًا حَلَقًا، ذِكْرُهُمُ الدُّنْيَا وَحُبُّ الدُّنْيَا، لَا تُجَالِسُوْنَهُمْ فَلَيْسَ لِلّٰهِ بِهِمْ حَاجَةٌ
    "Akan datang di akhir zaman orang-orang dari umatku, mereka mendatangi masjid-masjid sambil duduk di dalamnya secara kelompok-kelompok, mereka menutur (membicarakan) dunia dan cinta dunia. Janganlah kamu semua menemani duduk mereka, maka tidak hajat (alasan) bagi Allah atas mereka (untuk mendapatkan siksa-Nya".
  • Tatkala dia ingin keluar, maka dituntut darinya untuk mengawali dengan kaki kiri dan meletakkannya di atas punggung sandalnya, kemudian kaki kanannya memakai (sandal) pada kali pertamanya.
  • Dan hendaklah dia berdoa ketika keluar :
    اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
    "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu (untuk memperoleh) anugerah-Mu".
Nabi SAW bersabda (Hadits Qudsi) :
قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى : اِنَّ بُيُوْتِيْ فِي الْاَرْضِ مَسَاجِدٌ وَاِنَّ زُوَّارِيْ فِيْهَا عُمَّارُهَا، فَطُوْبٰى لِعَبْدٍ تَطَهَّرَ فِيْ بَيْتِيْ ثُمَّ زَارَنِيْ فِيْ بَيْتِيْ، فَحَقٌّ عَلٰى الْمَزُوْرِ اَنْ يُكْرِمَ زَائُرَهُ
"Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di dunia adalah masjid-masjid dan orang-orang yang mengunjungi-Ku adalah orang-orang yang meramaikan masjid. Maka sangatlah beruntung bagi seorang hamba yang mau bersuci (untuk datang) di dalam rumah-Ku, kemudian dia mengunjungi-Ku di rumah-Ku. Maka hak (sepatutnya) bagi Dzat yang dikunjungi untuk memuliakan orang yang mengunjungi-Nya"".

Dari Sahabat Anas bin Malik ra :
مَنْ اَسْرَجَ فِيْ مَسْجِدٍ سِرَاجًا لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ فِيْ ذٰلِكَ الْمَسْجِدِ ضَوْئُهُ
"Barang siapa yang menyalakan lampu di dalam masjid, maka tiada henti-hentinya para malaikat dan malaikat Hamalatur Arsy (penyangga Arsy) memohonkan ampun kepadanya selama sinarnya masih ada di dalam masjid itu".


AN-NADHOFAH (KEBERSIHAN)
Ketahuilah bahwa kebersihan badan, pakaian, dan tempat adalah sesuatu yang dituntut menurut syariat. Maka selayaknya bagi manusia untuk membersihkan badannya secara perhatian, yaitu :
  • Rambut kepalanya dengan cara menyisir dan memberi minyak rambut
  • Kedua telinganya dengan membasuh 
  • Mengusap mulut dengan berkumur dan memakai siwak (pasta gigi dan odol pada zaman sekarang)
  • Hidungnya dnegan cara istinsyaq (yaitu menghirup air ke dalam hidung) dan istintsar (mengembuskan air dari dalam hidung)
  • Kuku-kukunya dengan membasuh apa yang ada di bawahnya
Nabi SAW juga telah meminyaki rambut dan menyisir rambutnya.

Dan selayaknya juga untuk membersihkan pekaiannya dengan air saja atau dengan disertai sabun jika hal itu dibutuhkan.

Demikian pula, selayaknya bagi manusia untuk membersihkan tempatnya.

Demikian itu dikarenakan di dalam kebersihan terdapat hal-hal yang terkait menjaga kesehatan, menghilangkan kesusahan, menerima (memperoleh) kebahagiaan, manjadikan keridloan di dalam hubungan pergaulan, dan memperlihatkan nikmat Allah Yang Maha Luhur. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman :
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu ceritakan (perlihatkan)" (Ad-Dhuha : 11).

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia Lengkap.