Washiyatul Musthofa - Penjelasan Tentang Wudlu dan Sholat

Washiyatul Musthofa - Penjelasan Tentang Wudlu dan Sholat

Terjemah Kitab Washiyatul Musthofa Bahasa Indonesia, Penjelasan Tentang Wudlu dan Sholat.


Nabi SAW bersabda :

يَا عَلِيُّ اسْتَقْصِ اِسْبَاغَ الْوُضُوْءِ فَاِنَّهُ شَطْرُ الْاِيْمَانِ، فَاِذَا تَوَضَّأْتَ فَلَا تُسْرِفْ فِى الْمَاءِ، فَاِذَا فَرَغْتَ مِنْ طُهْرٍ فَاقْرَأْ اِنَّا اَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنْ بَعْدِ غَسْلِ الْقَدَمَيْنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ يُفَرِّجُ اللّٰهُ هَمَّكَ،

Wahai Sahabat Ali, perhatikanlah (secara cermat) kesempurnaan wudlu, karena sesungguhnya kesempurnaan wudlu adalah separuh iman. Tatkala kamu sedang berwudlu, maka janganlah kamu berlebihan di dalam air. Tatkala kamu telah selesai bersuci, maka bacalah surat "Inna anzalnahu fi lailatil qadr" setelah membasuk kedua telapak kaki, sebanya 10 kali, maka Allah akan menghilangkan kesusahanmu

يَا عَلِيُّ اِذَا فَرَغْتَ مِنْ الطَّهَارَةِ فَخُذْ مَاءً وَامْسَحْ بِيَدَيْكَ رَقَبَتَكَ وَقُلْ : سُبْحَانَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، ثُمَّ انْظُرْ اِلَى الْاَرْضِ وَقُلْ : اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ، فَاِنَّ مَنْ قَالَ هٰذَا غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ كُلَّ صَغِيْرَةٍ وَكَبِيْرَةٍ،

Wahai Sahabat Ali, tatkala kamu telah selesai bersuci, maka ambillah air dan usaplah lehermu dengan kedua tanganmu, dan berdoalah, "Maha Suci Allah, Ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu". Kemudialah lihatlah ke bumi dan berdoalah, "Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu". Karena sesungguhnya orang yang berdoa dengan doa ini, maka Allah akan mengampuni baginya setiap dosa kecil dan dosa besar.

يَا عَلِيُّ اِنَّ الْمَلَائِكَةَ يَسْتَغْفِرُوْنَ لِلْاِنْسَانِ مَا دَامَ عَلَى طَهَارَةٍ وَلَمْ يَحْدَثْ

Wahai Sahabat Ali, sesungguhnya para malaikat memohonkan ampun kepada manusia (muslim) selama ia masih tetap pada keadaan suci dan tidak hadats

يَا عَلِيُّ مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَةِ اِلَى الْجُمْعَةِ وَجَعَلَ ذَلِكَ ثَوَابًا فِيْ قَبْرِهِ وَثَقُلَ عَلَى مِيْزَانِهِ

Wahai Sahabat Ali, barang siapa yang mandi di Hari Jum'at (mandi Jum'at) maka Allah akan mengampuni bagimya dosa di antara hari Jum'at itu sampai hari jum'at selanjutnya, Dia menjadikan mandi itu sebagai pahala di dalam kuburnya, dan menjadikan berat di atas timbangan amal baiknya.

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِالسِّوَاكِ فَفِيْهِ اَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ فَضِيْلَةً فِى الدِّيْنِ وَالْبَدَنِ

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa memakai siwak, karena di dalamnya ada 24 keutamaan di dalam agama dan (kesehatan) badan.

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِالصَّلَاةِ فِيْ اَوْقَاتِهَا فَاِنَّهَا رَأْسُ كُلِّ فَضِيْلَةٍ وَسَنَامُ كُلِّ عِبَادَةٍ

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa melaksanakan sholat pada waktu-waktunya, karena sesungguhnya itu adalah pokok dari setiap keutamaan dan puncak setiap ibadah.

يَا عَلِيُّ تَمَنَّى جِبْرِيْلُ اَنْ يَكُوْنَ مِنْ بَنِى اٰدَمَ لِسَبْعِ خِصَالٍ: الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ مَعَ الْاِمَامِ وَمُجَالَسَةِ الْعُلَمَاءِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيْضِ وَتَشْيِيْعِ الْجَنَازَةِ وَسَقْيِ الْمَاءِ وَالصُّلْحِ بَيْنَ الْاِثْنَيْنِ وَاِكْرَامِ الْجَارِ وَالْيَتِيْمِ، فَاحْرِصْ عَلَى ذَلِكَ

Wahai Sahabat Ali, Malaikat Jibril berharap agar ia tergolong keturunan Nabi Adam (manusia) karena 7 perkara : sholat 5 waktu bersama imam, bermajlis berama ulama', menjenguk orang sakit, mengiring jenazah, memberi minum air (kepada orang yang kehausan), mendamaikan antara 2 orang, memuliakan tetangga dan anak yatim. Maka lobalah kamu pada ketujuh perkara ini. (loba di sini maksudnya adalah sangat ingin melakukan ketujuh perkara itu).

يَا عَلِيُّ صَلِّ بِاللَّيْلِ وَلَوْ كَحَلَبِ شَاةٍ فَالْمُصَلِّى بِاللَّيْلِ اَحْسَنُ النَّاسِ وَجْهًا

Wahai Sahabat Ali, sholatlah pada malam hari meskipun seperti memerah susu kambing, maka orang yang sholat di malam hari adalah manusia yang paling baik wajahnya.

يَا عَلِيُّ اِذَا كَبَّرْتَ لِلصَّلَاةِ فَفَرِّجْ اَصَابِعَكَ وَارْفَعْ يَدَيْكَ حَذْوَ مَنْكِبَيْكَ وَاِذَا كَبَّرْتَ فَضَعْ يَمِيْنَكَ عَلَى شِمَالِكَ تَحْتَ سُرَّتِكَ وَاِذَا رَكَعْتَ فَضَعْ يَدَيْكَ عَلَى رُكْبَتِكَ وَفَرِّجْ بَيْنَ اَصَابِعِكَ

Wahai Sahabat Ali, tatkala kamu takbir karena melaksanakan sholat, maka rentangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu lurus tepat di kedua pundakmu. Tatkala kamu takbir, maka letakkanlah tangan kananmu di atas tangan kirimu di bawah pusar. Dan tatkala kamu rukuk, maka letakkanlah kedua tanganmu di atas kedua lututmu dan rentangkanlah di antara jari-jarimu.

يَا عَلِيُّ اَسْفِرْ بِالصُّبْحِ وَصَلِّ الْمَغْرِبَ بَعْدَ غِيَابِ الشَّمْسِ بِقَدْرِ حَلَبِ شَاةٍ فَاِنَّ ذَلِكَ مِنْ خِصَالِ الْاَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ

Wahai Sahabat Ali, sholatlah subuh di waktu terbitnya fajar dan sholatlah maghrib setelah terbenamnya matahari kira-kira selama memerah susu kambing, karena demikian itu merupakan perbuatan para nabi, semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada mereka.

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِصَلَاةِ الْجَمَاعَةِ فَاِنَّهَا عِنْدَ اللّٰهِ كَمَشِيْكَ اِلَى الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ وَمَا يَحْرُصُ عَلَى صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ اِلَّا رَجُلٌ مُؤْمِنٌ قَدْ اَحَبَّهُ اللّٰهُ وَمَا يَزْهَدُ فِيْهَا اِلَّا مُنَافِقٌ قَدْ اَبْغَضَهُ اللّٰهُ

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa melaksanakan sholat jamaah, karena sesungguhnya sholat jamah di sisi Allah seperti berjalan pada ibadah haji dan umrah. Tiada seseorang yang loba (sangat ingin) untuk melaksanakan sholat jamaah kecuali seorang mukmin yang dicintai Allah dan tiada seorang yang benci sholat jamaah kecuali orang munafiq yang benar-benar dimurkai Allah.

يَا عَلِيُّ اَحَبُّ الْعِبَادِ اِلَى اللّٰهِ عَبْدٌ سَاجِدٌ يَقُوْلُ فِيْ سُجُوْدِهِ : رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ فَاِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اَنْتَ

Wahai Sahabat Ali, hamba-hamba yang paling dicintai Allah adalah seorang hamba yang bersujud sembari berdoa di dalam sujudnya, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah mendholimi diriku, maka ampunilah dosaku, karena tidak yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau".

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِصَلَاةِ الضُّحٰى فِى السَّفَرِ وَالْحَضَرِ فَاِنَّهُ اِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يُنَادِى مُنَادٍ مِنْ فَوْقِ شَرَفِ الْجَنَّةِ : اَيْنَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُصَلُّوْنَ الضُّحٰى ؟ اُدْخُلُوْا مِنْ بَابِ الضُّحٰى بِسَلَامٍ اٰمِنِيْنَ، وَمَا بَعَثَ اللّٰهُ مِنْ نَبِيٍّ اِلَّا وَاَمَرَهُ بِصَلَاةِ الضُّحٰى

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa melaksanakan sholat Dhuha baik di dalam perjalanan maupun di dalam hadir (tidak dalam perjalanan), karena sesungguhnya tatkala hari kiamat telah tiba, maka menyerulah Dzat yang Maha Menyeru dari atas surga yang mulia, "Di manakah orang-orang yang melaksanakan sholat dhuha ? masuklah kalian dari puntu Dhuha dengan sejahtera dan aman". Dan tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali Dia memerintahkannya untuk melaksanakan sholat Dhuha.

يَا عَلِيُّ مِنْ كَرَامَةِ الْمُؤْمِنِ زَوْجَةٌ مُوَافِقَةٌ وَالصَّلَاةُ جَمَاعَةً وَجِيْرَانٌ يُحِبُّوْنَهُ

Wahai Sahabat Ali, termasuk kemuliaan seorang mukmin adalah memiliki istri yang patuh pada suami, (senantiasa melaksanakan) sholat berjamaah, dan tetangga-tetangganya mencintainya.

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih penjelasan selanjutnya : Terjemah Kitab Washiyatul Musthofa Bahasa Indonesia.