Washoya - Pelajaran 6, Tentang Adab Menuntut Ilmu Yang Mulia

Pelajaran 6, Tentang Adab Menuntut Ilmu Yang Mulia

Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia, Pelajaran 6, Tentang Adab Menuntut Ilmu Yang Mulia.


Wahai anak kecilku, datanglah untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan giat, dan lobalah (sangatlah ingin menjaga) pada waktumu, jika waktu itu hilang sedikit saja, maka kamu tidak akan memperoleh manfaat atas sebuah masalah (persoalan) di dalamnya, yang mana kamu bisa mendapat faidah atas masalah itu.

Wahai anak kecilku, telaahlah pelajaran-pelajaranmu yang telah ditetapkan dengan telaah yang sungguh-sungguh sebelum kamu mendengarnya dari guru di majlis pelajaran. Tatkala terdapat perkara yang memusykilkanmu (tidak jelas) di dalam sebuah masalah dari beberapa masalah, maka janganlah gengsi untuk menampakkannya (meminta penjelasan) kepada salah seorang temanmu agar ia dapat turut bergabung bersamamu dalam memahaminya. Jangan berpindah dari satu masalah ke masalah lainnya sebelum memahami masalah pertama dengan pemahaman yang sungguh. Tatkala seorang guru menyuruhmu duduk di tempat yang telah ia tentukan kepadamu terkait pembelajaran, maka janganlah kamu duduk di selain tempat itu. Tatkala salah seorang temanmu merebut tempat dudukmu, maka jangan menantang dan mencacinya, laporkan perkara itu kepada gurumu sehingga gurumu menyuruhnya berdiri dan mempersilahkan kamu duduk di tempat yang ditentukan itu.

Wahai anak kecilku, tatkala seorang guru menerangkan dalam penjelasan pelajaran, mak janganlah kamu sibuk berbicara dan tidak pula berdiskusi dengan teman-temanmu. Perhatikan apa yang dikatakan gurumu dengan perhatian yang sempurna.

Wahai anak kecilku, jangan sekali-kali kamu sibuk di dalam pikiranmu pada sesuatu yang terkait melamun yang bersifat nafsu di tengah-tengah pelajaran. Tatkala ada masalah yang memusykilkanmu (tidak jelas) setelah ditetapkannya masalah itu, maka mintalah pada guru untuk mengulaginya dengan adab dan tata krama yang sempurna. Jangan sekali-kali jika kamu mengeraskan suaramu pada gurumu atau menentangnya, ketika ia berpaling padamu dan tidak menoleh (mengabaikan) pada perkataanmu.

Wahai anak kecilku, tatkala seorang murid keluar dari batas adab di hadapan gurunya, maka jatuhlah harga dirinya di mata gurunya dan di mata teman-temannya, ia berhak untuk memperoleh pengajaran adab dan mencegahkan pada minimnya adab.

Wahai anak kecilmu, tatkala kamu tidak memuliakan gurumu di atas kemuliaanmu terhadap ayahmu, maka kamu tidak akan dapat mengambil faidah dari ilmu-ilmunya dan tidak pula dari apapun pelajaran-pelajarannya.

Wahai anak kecilku, perhiasan ilmu adalah tawadlu' (rendah diri) dan adab. Maka barang siapa yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya dan menjadikannya dicintai oleh para makhluk-Nya. Dan barang siapa yang sombong dan buruk adabnya maka jatuhlah ia di mata orang-orang, Allah menjadikannya dibenci oleh mereka, maka hampir saja dia tidak akan menemukan manusia yang memuliakan dan menyayanginya.

Wahai anak kecilku, tiada sesuatu yang lebih madharat (bahaya) bagi oang yang menuntut ilmu melebihi murka para guru dan ulama'.

Maka jauhilah wahai anak kecilku, jika kamu membuat marah salah seorang dari guru-gurumu atau kamu beradab buruk di depannya, karena sesungguhnya perkara paling sedikit yang dihasilkan akibat marahnya para guru adalah terhalangi dan terputus (dari berkah ilmu).

Maka terimalah wahai anak kecilku, nasehatmu kepadamu, carilah ridlo para kyaimu dan mintalah doa kepada mereka untukmu agar terbuka hatimu, barang kali Allah mengabulkan doa mereka padamu. Tatkala kamu menyendiri seorang diri, maka perbanyaklah berdoa dan memohona sepenuh hati agar Allah memberimu ilmu yang bermanfaat dan dapat mengamalkan ilmu itu. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mendegar atas doa dan Luas Kemurahan dan Pemberian-Nya.


Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia.

Wallahu a'lam bis showab.