Washoya - Pelajaran 9, Tentang Adab di Majlis dan Adab Muhadharah

Washoya - Pelajaran 9, Tentang Adab di Majlis dan Adab Muhadharah

Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia, Pelajaran 9, Tentang Adab di Majlis dan Adab Muhadharah (Berceramah).


Wahai anak kecilku, tatkala kamu berjalan bertemu kaum, maka ucapkanlah salam dengan lafadz yang diketahui yang mana telah sampai di dalam sunnah kenabian yaitu ucapanmu "assalamu'alaikum - semoga kesejahteraan terlimpah kepadamu" dan jangan melampaui penghormatan ini (ucapan salam) pada selainnya yang merupakan pembicaraan-pembicaran lain. Jangan masuk ke majlis sebuah kaum kecuali setelah mendapatkan izin, sering kali mereka sedang berunding di dalam sebuah perkara yang mana mereka tidak suka jika seseorang selain mereka turut bergabung di dalamnya. Jauhilah ikut campur pada orang-orang karena sesungguhnya ikut campur itu berat diterima di dalam hati, meskipun ia adalah orang yang paling alim di masanya.

Wahai anak kecilku, lihatlah dirimu tatkala kamu berada di dalam rumahmu misalnya, kamu melakukan pekerjaan yang mana kmu tidak suka jika seseorang selainmu melihat pekerjaan itu, lalu seseorang mengejutkanmu dengan masuk ke rumahmu, tidakkah kamu merasa keberatan dan berharap ia pergi ?. Maka seperti itulah keadaanmu tatkala kamu turut campur di dalam kaum tanpa izin dan tidak pula rasa senang mereka terhadap keberadaanmu bersama mereka.

Wahai anak kecilku, tatkala kamu diundang pada masjil kaum dan kamu adalah orang yang lebih muda usianya daripada mereka, maka jangan duduk kaum itu mengizinkanmu duduk. Tatkala kamu duduk, jangan mendesak (merebut) seseorang dari teman dudukmu. Jangan memaksa orang yang duduk untuk meninggalkan tempat duduknya karenamu. Jangan maju ke tempat yang luhur (tempat khusus atau VIP) tatkala di tempat duduk itu ada seseorang yang lebih berhak duduk daripada kamu. Tatkala kamu duduk di sebuah tempat, kemudian datanglah seseorang yang lebih berhak untuk duduk di sana daripada kamu, maka tinggalkan tempat itu untuknya sebelum kamu disuruh untuk menyingkir darinya, maka bertambahlah kemuliaanmu di mata teman-teman dudukmu.

Wahai anak kecilku, tatkala kamu duduk di dalam kaum maka jangan masuk di dalam pembicaraan mereka sampai mereka mengizinkanmu masuk. Jangan berkata sedangkan di dalam kaum itu ada seseorang yang lebih berhak untuk berkata daripada kamu. Tatkala kamu berkata, maka jangan berkata kecuali kebenaran dan jangan memperluas perkataan kecuali dengan memperkirakan berdirinya hujjah. Jangan berdiskusi dengan teman-teman dudukmu kecuali dengan adab baik dan menjaga dari terpelesetnya lisan. Jauhilah tertawa terbahak-bahak di dalam majlis karena itu merupakan akhlaq orang-orang yang rendah dan orang-orang rendahan. Kurangi bersenda gurau semampumu karena bersenda gurau dapat menghilangkan kemuliaan dan sering kali banyaknya senda gurau dapat mengobarkan kemarahan di hati sebagian orang terhadapmu.

Wahai anak kecilku, jangan kamu menemani duduk orang-orang kecuali orang-orang yang memiliki muru'ah (kehormatan dan kewibawaan), kemuliaan, iffah (menjaga diri), dan kesempurnaan. Jauhilah bercampur (bergaul) dengan orang-orang bodoh dan menemani mereka duduk. Takutlah (jauhilah) majlis ghibah (menggunjing) dan nanimah (adu domba) semampumu dan jangan menemani duduk seseorang dari golongan orang-orang fasiq dan orang-orang yang durhaka. Jauhilah bergaul dengan orang-orang yang kotor perkataannya, orang-orang yang mengada-ada pembicaraan, dan orang-orang munafiq. Karena sesungguhnya akhlaq yang buruk dapat merambat (menular) di dalam teman-teman duduk sebagaimana api merambat (melahap) kayu bakar.


Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia.

Wallahu a'lam bis showab.