Washoya - Pelajaran 8, Tentang Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan

Washoya - Pelajaran 8, Tentang Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan

Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia, Pelajaran 8, Tentang Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan-jalan.


Wahai anak kecilku, sesungguhnya di sebagian waktu kosongmu, kamu membutuhkan olahraga badan sehingga memulihkan semangatmu untuk mengerjakan pelajaran-pelajaranmu. Tatkala kamu pergi untuk berolahraga, maka tujulah tempat-tempat yang memiliki udara segar di pagi hari. Hendaklah kamu senantiasa tenang dan santai, jangan mempercepat jalanmu, jangan menertawakan (menggoda) seseorang di jalanmu, dan jangan tertawa kecuali sekedar tersenyum.

Wahai anak kecilku, tatkala kemu pergi untuk berolahraga atau selain olahraga bersama teman-temanmu, maka jangan sekali-kali bertentangan dengan orang yang lewat di jalan dan jangan sekali-kali berjalan berbaris di jalan umum. Jika jalan itu lebar maka berjalanlah berdua berdua dan jika tidak lebar (sempit) maka berjalanlah sendiri-sendiri satu per satu.

Wahai anak kecilku, sesungguhnya jalan-jalan umum bukanlah milik seorang saja dan setiap orang memiliki hak berjalan di dalamnya, maka janganlah berkerumun di jalan-jalan karena sesungguhnya demikian itu membuat hina orang-orang yang menuntut ilmu yang mulia dan menghilangkan kemuliaan oleh orang-orang kepada mereka.

Wahai anak kecilku, tatkala kamu melihat di jalanmu ada gerombolan atau kelompok yang sebagian memukul sebagian lainnya, maka jangan sekali-kali menghampiri mereka atau mendekati mereka. Sering kali demikian itu menjadi sebab kamu dipandang rendah atau kamu dicurigai pada sesuatu yang mana kamu bebas dari sesuatu itu (tidak melakukan sesuatu itu).

Wahai anak kecilku, tatkala seseorang melewati batas padamu di jalanmu yang termasuk jalan umum untuk orang-orang, maka janganlah menghadapi dengan permusuhan yang sepadan dan maafkanlah orang yang telah mendholimimu maka Allah akan mengangkat derajatmu :

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللّٰهِ

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah" (14).

(14) Asy-Syura ayat 40.

Ini adalah akhlaq yang baik yang mana Allah telah mengajarkan adab kepada kita di dalam Kitab-Nya yang mulia.

Wahai anak kecilku, tatkala kamu pergi ke masjid atau ke suatu tempat untuk membeli sesuatu yang kamu butuhkan, baik makanan, minuman, pakaian, atau sebagainya, maka jangan menampakkan pertentangan pada orang-orang bodoh, jangan menampakkan dirimu untuk mendengarkan kata-kata mereka yang buruk, jauhilah kaum itu semampumu, jauhilah berselisih pada penjual dalam memperkirakan tawaran harga, jika kamu merasa harganya sesuai maka kamu bisa membeli dan jika tidak sesuai maka menyingkirlah dengan damai, dan jangan sekali-kali menampakkan pada penjual dengan tujuan menawar saja tanpa membeli, karena sesungguhnya demikian itu dapat memicu mereka pada sesuatu yang kamu benci mendengarnya termasuk kalimat-kalimat membentak dan menghina.

Wahai anak kecilku, tatkala kamu berbicara kepada seseorang maka jangan keraskan suaramu kecuali dengan memperkirakan suara yang bisa ia dengar, jadilah orang yang halus ucapannya dan baik perkataannya. Takutlah kamu jika kamu mengatakan dengan kalimat yang dapat mengurangi derajatmu ketika kamu mengatakan itu kepadanya, meskipun ia sepertimu dalam umur dan derajatnya. Tatkala seseorang berbicara kepadamu, maka dengarkanlah ia dengan baik dan jangan menghadapinya dengan sifat kasar dan keras

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

"Dan berakhlaqlah kepada orang-orang dengan akhlaq yang baik" (15).

(15) Ini adalah sebagian (salah satu) dari hadits syarif. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, dan Imam Hakim dari Sahabat Abu Dzar dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dari Sahabat Muadz bin Jabal ra.


Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia.

Wallahu a'lam bis showab.