Al-Mawaidzul Ushfuriyah - Hadits 38, Kisah Umat Yang Wiridan di Neraka
Dari Sa'id bin Abi Burdah, dari ayahnya, dari Nabi SAW, sesungguhnya ayah Said berkata, Rasulullah SAW bersabda : Tatkala penghuni neraka berkumpul di dalam neraka dan mereka bersama dengan orang-orang yang dikehendaki Allah Yang Maha Luhur dari golongan ahli kiblat (orang-orang islam), orang-orang kafir pun berkata kepada orang-orang islam, "Bukankah kalian adalah orang-orang islam ?". Mereka menjawab, "Iya".
Orang-orang kafir berkata, "Lalu apa yang keislaman kalian tidak mencukupi kalian, kalian telah benar-benar berada bersama kami di dalam neraka ?". Mereka menjawab, "Kami memiliki dosa-dosa, lalu kami disiksa karena dosa-dosa itu".
Allah Yang Maha Luhur pun mendengar apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir. Lalu Dia memerintahkan untuk mengeluarkan orang-orang yang tergolong ahli kiblat, mereka pun dikeluarkan (dari neraka). Ketika orang-orang kafir melihat demikian itu, mereka berkata, "Andai saja kami adalah orang-orang islam, maka kami akan dikeluarkan sebagaimana mereka dikeluarkan (dari neraka)".
Kemudian Rasulullah SAW membaca :
"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim" (Al-Hijr : 2).
________________
Di dalam hadits yang lain, tatkala hari kiamat telah tiba, Malaikat Jibril as berkeliling selama 4.000 tahun. Lalu ia mendengar suara seseorang dari umatku (umar Rasulullah SAW) mengatakan, "Ya Hannan (Wahai Dzat Yang Maha Pengasih), Ya Mannan (Wahai Tuhan Yang Maha Pemberi), Ya Dzal Jalali wal Ikram (Wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan)".
Perawi (yang meriwayatkan hadits) berkata, lalu Malaikat Jibril as datang (sowan) dan bersujud di sisi Arsy sembari berkata, "Wahai Tuhanku, aku mendengar suara seseorang dari golongan orang-orang islam di dalam neraka, ia berkata, "Ya Hannan, Ya Mannan" sejak 40.000 tahun. Sesungguhnya aku mengetahui bahwa ia dari umat Nabi Muhammad SAW. Engkau mengetahui, wahai Tuhanku, pertemanan di antara aku dan di antara Nabi Muhammad SAW dan sesungguhnya aku menyukai untuk berbuat kebaikan karena menghormati derajat Nabi Muhammad SAW, sedangkan seseorang dari umat Beliau ada di dalam neraka. Maka izinkanlah aku memberi syafaat (pertolongan) padanya".
Tuhan, Agunglah Keagungan-Nya, menjawab, "Aku mengizinkanmu memberi syafaat kepadanya dan aku memberikannya (menyerahkannya) padamu. Maka pergilah menemui Malaikat Malik, sang penjaga neraka, dan katakan padanya, "Allah mengeluarkan orang itu karenamu (karena Malaikat Jibril) dan Dia memberikannya padamu (pada Malaikat Jibril)"".
Malaikat Jibril as pun datang menemui Malaikat Malik dan berkata, "Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur memberikan fulan kepadaku, maka keluarkan ia karena aku dan berikan ia padaku".
Perawi (yang meriwayatkan hadits) berkata, Malaikat Malik pun memasuki neraka, mencarinya selama 1.000 tahun, namun ia tidak bisa menemukannya. Lalu Malaikat Malik keluar dan berkata, "Wahai Malaikat Jibril, sesungguhnya Neraka Jahannam telah menyala-nyala, yakni mendidih. Besi dijadikan seperti batu dan manusia seperti besi, jadi aku tidak dapat menemukannya".
Lalu Malaikat Jibril datang (sowan) dan bersujud di sisi Arsy untuk kedua kalinya, "Wahai Tuhanku, Malaikat Malik tidak menemukannya, di manakah ia ?".
Allah Yang Maha Luhur menjawab, "Pergilah menemui Malaikat Malik dan katakan padanya, "Sesungguhnya ia berada di jurang (lembah) ini, lubang ini, pojokan ini, dan sumur ini".
Lalu Malaikat Jibril pun mendatangi dan memberitahu Malaikat Malik atas demikian itu. Malaikat Malik pun memasuki jurang (lembah ) itu, lalu menemukan orang itu di sana dalam keadaan terjungkir. Ular dan kalajengking melungkarinya, dan ia mengenakan belenggu dan rantai.
Malaikat Malik pun memegang anggota badannya, ia telah menjadi seperti arang. Malaikat Malik menggerak-gerakkan dan menarik-nariknya, lalu rontoklah ular dan kalajengking darinya. Kemudian Malaikat Malik menggerak-gerakkannya untuk kedua kalinya, lalu rontoklah belenggu dan rantai itu darinya.
Orang itu pun menghadap Malaikat Jibril sembari bertanya, "Apakah kamu datang padaku untuk menambah siksaku ataukah untuk menyelamatkanku ?".
Malaikat Malik pun menjawab, "Aku tidak tahu tentang itu, hanya saja Malaikat Jibril sedang menunggumu".
Malaikat Malik pun memegang tangannya dan memberikannya kepada Malaikat Jibril. Lalu Malaikat Jibril memegang tangannya dan datang bersamanya di tiang Arsy. Dan tidaklah seseorang melewatinya kecuali ia berkata, "Ini adalah fulan yang berada di dalam Neraka Jahannam selama 40.000 tahun".
Lalu sowanlah orang itu bersama Malaikat Jibril di sisi Arsy. Allah Yang Maha Luhur pun berkata padanya, "Wahai hamba-Ku, bukankah Kalam-Ku sudah ada di hadapan kalian (tampak jelas) ? bukankah Aku telah mengutus seorang rasul kepada kalian ? bukankah rasul itu telah memerintahkan kalian melakukan kebaikan dan bukankah ia melarang kalian melakukan kemungkaran ?".
Orang itu pun menjawab, "Iya wahai Tuhanku, hanya saja aku telah mendhalimi diriku sendiri. Aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku wahai Tuhanku, demi hak apa yang telah aku ucapkan selama 40.000 tahun di dalam neraka yaitu "Ya Hannan Ya Mannan", ampunilah aku".
Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Aku telah mengampunimu, memberikanmu (menyerahkanmu) kepada Malaikat Jibril, dan membebaskanmu dari neraka sebab syafaatnya (syafaat Malaikat Jibril)".
Perawi (yang meriwayatkan hadits) berkata, lalu Malaikat Jibril pergi membawanya ke surga. Ia memandikannya dengan "Maul Hayah" (air kehidupan) dan air telaga Kautsar, lalu hilanglah tanda penghuni neraka darinya.
Lalu Malaikat Jibril memasukkannya ke dalam surga, menyerahkannya kepada Nabi Muhammad SAW, dan berkata, "Wahai Nabi Muhammad, aku telah berbuat pada orang itu karena menghormati derajatmu". Nabi SAW pun menjawab, "Iya".
________________
Di dalam hadits, sesungguhnya Hasan Al-Bashri berkata, "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang selamat dari neraka Jahannam setelah 40.000 tahun jika memang aku harus memasukinya karena buruknya dosaku".
________________
Wallahu a'lam bis showab.
Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah Bahasa Indonesia.