Nurul Lum'ah, Kekhususan 91 - 101

Terjemah Kitab Nurul Lum'ah fi Khashaisij Jumu'ah Bahasa Indonesia, Kekhususan 91 sampai 101.
Kekhususan 91
Pintu-pintu Neraka Jahannam tidak dibuka pada hari Jum'at. Itu adalah selain keadaan (kekhususan) yang telah dijelaskan bahwa Neraka Jahannam tidak dijadikan mendidih di hari Jum'at. Imam Abu Nu'aim mengeluarkan riwayat dari Sahabat Ibnu Amr, bahwa Nabi SAW bersabda:
إِنَّ جَهَنَّمَ تُسْعَرُ كُلَّ يَوْمٍ وَتُفْتَحُ أَبْوَابُهَا إِلَّا يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَإِنَّهَا لَا تُفْتَحُ أَبْوَابُهَا وَلَا تُسْعَرُ
"Sesungguhnya Neraka Jahannam dinyalakan setiap hari dan pintu-pintunya dibuka kecuali pada hari Jum'at, karena sesungguhnya Neraka Jahannam tidak dibuka pintu-pintunya dan tidak dinyalakan (di hari Jum'at".
Kekhususan 92
Disunnahkan bepergian di malam Jum'at. Imam At-Thabrani mengeluarkan riwayat dari Ummu Salamah berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ أَنْ يُسَافِرَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ
"Rasulullah SAW suka bepergian pada hari Kamis".
Imam At-Thabrani mengeluarkan riwayat di dalam Kitab Al-Ausath dari Sahabat Ka'ab bin Sa'ad berkata:
مَا كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِلَى سَفَرٍ أَوْ يَبْعَثُ بَعْثًا إِلَّا يَوْمَ الْخَمِيْسِ
"Rasulullah SAW tidak keluar untuk bepergian atau mengutus utusan kecuali pada hari Kamis".
Asal hadits ini di dalam Kitab Shahih. Dan di dalam Kitab Al-Ausath juga, dari Sahabat Buraidah:
كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا خَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ
"Rasulullah SAW ketika hendak bepergian, beliau keluar di hari Kamis".
Kekhususan 93
Abdullah bin Ahmad mengeluarkan riwayat di dalam Kitab Zawaiduz Zuhdi dari Tsabir Al-Ghayyab (1) berkata: Telah sampai khabar pada kami bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang membawa papan-papan dari perak dan pena-pena dari emas. Mereka berkeliling dan mencatat orang yang melaksanakan sholat di malam Jum'at dan di hari Jum'at secara berjamaah.
Catatan (1)
Dalam sebagaian salinan kitab, namanya ditulis "ثابر الغياب" (Tsabir Al-Ghayyab) dengan menggunakan huruf tsa'. Dalam salinan lainnya, namanya ditulis "تابر الغياب" (Tabir Al-Ghayyab) dengan menggunakan huruf ta', wallahu a'lam bis showab.
Kekhususan 94
Imam Ibnu Asakir mengeluarkan riwayat di dalam kitab tarikhnya dari jalur Muhammad bin Ukasyah, dari Mahmud bin Muawiyah bin Hammad Al-Karamani, dari Imam Az-Zuhri berkata: Barang siapa yang mandi di malam Jum'at dan melaksanakan sholat 2 rakaat, ia membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali, maka ia bertemu Nabi SAW di dalam mimpinya.
Kekhususan 95
Mengunjungi saudara (atau teman) karena Allah. Imam Ibnu Jarir berkata, Rasulullah SAW berkata di dalam firman Allah Ta'ala:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْأَرْضِ
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi" - Al-Ayat (Surat Jumu'ah: 10)
Beliau menjelaskan: Itu bukanlah untuk mencari dinar (uang) tetapi menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah, dan mengunjungi saudara karena Allah.
Kekhususan 96
Tidak dimakruhkan di dalam hari Jum'at melakukan sholat sunnah setelah subuh dan tidak juga setelah ashar, menurut suatu golongan (ulama' fiqih). Imam Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan riwayat di dalam Kitab Al-Mushannif dari Thawus berkata: Hari Jum'at diperbolehkan melakukan semua sholat sunnah.
Apabila pendapat itu shahih maka di dalamnya menguatkan adanya waktu mustajabah sebelum matahari terbenam dan tidak dapat ditolak bahwa waktu itu (sebelum matahari terbenam) bukanlah waktu melakukan sholat.
Kekhususan 97
Imam Ad-Daraquthni mengeluarkan riwayat di dalam Kitab Al-Gharaib, dan Imam Al-Khatib di dalam riwayat-riwayat Imam Malik, dari Sahabat Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ خَمْسِيْنَ مَرَّةً فَذٰلِكَ مِائَتَا مَرَّةٍ فِيْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ، لَمْ يَمُتْ حَتّٰى يَرَى مَنْزِلَهُ فِى الْجَنَّةِ أَوْ يُرَى لَهُ
"Barang siapa yang masuk ke masjid di hari Jum'at, lalu ia mengerjakan sholat 4 rakaat, ia membaca di setiap rakaat dengan Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas sebanyak 50 kali, itu semua berjumlah 200 kali dalam 4 rakaat, maka ia tidak akan mati kecuali ia melihat tempatnya di dalam surga atau ia diperlihatnya".
Kekhususan 98
Imam Ad-Dailami mengelurkan riwayat dari Sayyidah Aisyah secara marfu':
لَا يَفْقَهُ الرَّجُلُ كُلَّ الْفِقْهِ حَتّٰى يَتْرُكَ مَجْلِسَ قَوْمِهِ عَشِيَّةَ الْجُمُعَةِ
"Tidaklah seseorang memahami setiap pemahaman agama sampai ia meninggalkan majlis kaumnya di waktu sore di hari Jum'at".
Kekhususan 99
Imam Ibnu Sa'ad mengeluarkan riwayat di dalam kitab thabaqahnya, dari Sayyid Hasan bin Ali ra, cucu Rasulullah SAW berkata:
إِنَّ اللّٰهَ تَعَالٰى يُبَاهِى مَلَائِكَتَهُ بِعِبِادَةِ يَوْمِ عَرَفَةَ يَقُوْلُ : عِبَادِيْ جَاءُوْنِيْ شَعْثًا يَتَعَرَّضُوْنَ لِرَحْمَتِيْ فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لِمَحْسَنِهِمْ وَشَفَّعْتُ مَحْسَنَهُمْ فِيْ مَسِيْئِهِمْ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَمِثْلُ ذٰلِكَ
"Sesungguhnya Allah Ta'ala memamerkan pada para malaikat dengan ibadah (dari hamba-hamba-Nya) di hari Arafah. Dia berkata: Hamba-hamba-Ku, mereka datang padaku dalam keadaan lusuh (2), mereka menghadap pada rahmat-Ku, maka Aku bersaksi ada kalian (para malaikat) bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni karena amal-amal baik mereka, aku menolong amal-amal baik mereka di dalam amal-amal buruk mereka. Dan ketika tiba hari Jum'at, maka seperti itu juga".
Catatan (2):
Dalam sebagian salinan kitab, lafadz "شَعْثًا" (lusuh) ditulis dengan menggunakan lafadz "شَعْثًا غُبَرًا" (lusuh berdebu), ada juga yang menggunakan lafadz "سَعْيًا" (berlari), wallahu a'lam bis showab.
Kekhususan Yang Memenuhi 100
Imam Al-Khatib berkata di dalam Kitab Tarikhnya, telah menceritakan padaku Muhammad bin Ahmad bin Ya'qub, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Nu'aim Ad-Dhabi, telah menceritakan padaku Abu Ali Al-Hasan bin Ali Al-Hafidz, telah menceritakan pada kami Abu Ja'far Ahmad bin Hamdan Al-Abid, telah menceritakan pada kami Ishaq bin Ibrahim Al-Afshi, telah menceritakan pada kami Khalid bin Yazid Al-Umari Abul Walid, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Dzi'bi (3), telah menceritakan pada kami Muhammad bin Al-Munkadir berkata, aku mendengar Sahabat Jabir bin Abdullah berkata, doa ini ditunjukkan pada Rasulullah SAW, beliau berkata:
لَوْ دُعِيَ بِهِ عَلٰى شَيْءٍ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ فِيْ سَاعَةٍ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ لَاسْتُجِيْبَ لِصَاحِبِهِ : لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا بَدِيْعَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
"Jika ini dijadikan doa pada sesuatu antara arah timur dan arah barat di waktu hari Jum'at, maka dikabulkan bagi pemiliknya, yaitu: Tiada tuhan selain Engkau, Wahai Tuhan Yang Maha Lembut (Kasih Sayang), Wahai Tuhan Yang Maha Pemberi Karunia, Wahai Pencipta langit dan bumi, Wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemurahan".
Catatan (3):
Dalam sebagian salinan kitab, nama Ishak bin Ibrahim ditulis dengan gelar "العفصى" (Al-Ashfi) dan ada pula dengan gelar "القفصى" (Al-Qafashi). Sedangkan penulisan lain, namanya ditulis "ابن ابى ذئب" (Ibnu Abi Dzi'bi), ada juga dengan menggunakan nama "ابن ابى ذيب" (Ibnu Abi Dzib), wallahu a'lam bis showab.
Kekhususan 1 Setelah 100
Imam Al-Hakim, Imam Ibnu Huzaimah, dan Imam Al-Baihaqi mengeluarkan riwayat dari Sahabat Abu Musa Al-Asy'ari berkata, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ الْأَيَّامَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلٰى هَيْئَتِهَا، وَيَبْعَثُ الْجُمُعَةَ زَهْرَاءَ مُنِيْرَةً أَهْلَهَا يَحُفُّوْنَ بَهَا كَالْعَرُوْسِ تَهْدِى إِلٰى كَرِيْمِهَا تُضِيْءُ لَهُمْ يَمْشُوْنَ فِيْ ضَوْئِهَا أَلْوَانُهُمْ كَالثَّلْجِ بَيَاضًا وَرَيْحُهُمْ يَسْطَعُ كَالْمِسْكِ يَخُوْضُوْنَ فِيْ جِبَالِ الْكَافُوْرِ، يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ الثَّقَلَانُ لَا يَطْرَفُوْنَ تَعَجُّبًا حَتّٰى يَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ لَا يُخَالِطُهُمْ أَحَدٌ إِلَّا الْمُؤَذِّنُوْنَ الْمُحْتَسِبُوْنَ
"Sesungguhnya Allah membangkitkan hari-hari di hari kiamat pada keadannya. Dan Allah membangkitkan hari Jum'at dalam keadaan terang lagi menyinari ahlinya, mereka mengepung hari Jum'at seperti pengantin, ia (hari Jum'at) menunjukkan pada kemuliaannya, ia menyinari mereka, mereka berjalan di dalam sinarnya, wajah-wajah mereka seperti salju putih dan bau mereka menyebar seperti misik, mereka menyelam (turun) di gunung-gunung kapur (yang wangi). Kedua golongan (manusia dan jin) melihat mereka tidak berkedip karena kagum sampai mereka masuk ke dalam surga. Tidaklah seseorang bercampur dengan mereka kecuali orang-orang adzan yang mencari ridlo Allah SWT".
Ini adalah akhir kekhususan-kekhususan hari Jum'at. Dan hanya Allah yang Maha Mengetahui.
_____________________________
Baca selengkapnya: Terjemah Kitab Nurul Lum’ah Bahasa Indonesia