Minhatul Mughits - (15) Hadits Mudallas, Hadits Munqathi', Hadits Mu'dhal, Hadits Mudhtharib, Hadits Mu'allal, Hadits Syadz dan Hadits Munkar

Minhatul Mughits - (14) Hadits Mudallas, Hadits Munqathi', Hadits Mu'dhal

Terjemah Kitab Minhatul Mughits Bahasa Indonesia, Bab Hadits Mudallas, Bab Hadits Munqathi', Bab Hadits Mu'dhal, Bab Hadits Mudhtharib, Bab Hadits Mu'allal, Bab Hadits Syadz dan Hadits Munkar

HADITS MUDALLAS
Hadits mudallas terbagi menjadi 2 macam, yaitu mudallas isnad dan mudallas syuyukh.

Pertama, (hadits mudallas isnad) yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi dari seorang yang pernah ditemuinya, dia tidak mendengar darinya, namun merekayasa bahwa dia pernah mendengar darinya.

Dikatakan (dalam riwayat lainnya, hadits mudallas isnad) yaitu jika seorang rawi meriwayatkan hadits dari seseorang, yang mana dia mendengar darinya apa yang tidak dia dengar, dengan cara merekayasa bahwa dia mendengar darinya.

Kedua (hadits mudallas syuyukh), yaitu hadits yang didengar oleh seorang rawi dari gurunya, tetapi dia menyifati gurunya dengan sifat yang tidak dikenali, baik berupa nama, kunyah (nama panggilan), laqab (nama julukan), nasab, bahkan sampai qabilah (suku), negara. atau pekerjaan, supaya gurunya tidak dikenali.

HADITS MUNQATHI'
Yaitu hadits yang dari rawi-rawinya gugur satu orang rawi sebelum sahabat di satu tempat, di manapun tempat itu, meskipun berada di banyak tempat, sekiranya rawi yang gugur di setiap tempat tidak lebih dari satu rawi, maka ia adalah hadits munqathi' di suatu tempat.

Dan dikatakan (dalam riwayat lain, hadits munqathi') yaitu hadits yang tidak sambung isnadnya bagaimana pun caranya.

HADITS MU'DHAL
Yaitu hadits yang dari sanadnya gugur dua orang rawi atau lebih secara berturut-turut, sama halnya gugurnya berada di awal sanad, di tengah-tengah, atau di akhir sanadnya.

HADITS MUDHTHARIB
Yaitu hadits yang terdapat perbedaan di dalam sanadnya, matannya, atau keduanya, baik karena penambahan atau pengurangan, bersamaan dengan tidak adanya kemungkinan dikompromi atau ditarjih (mengunggulkan kekuatan hadits satu dengan hadits lainnya).

Adapun jika hadits itu memungkinkan demikian (dikompromi atau ditarjih) maka hadits itu bisa diamalkan selayaknya hadits dan tidak dinamakan mudhtharib.

HADITS MU'ALLAL
Yaitu hadits yang dhahirnya selamat (dari cacat), tetapi saat ditela'ah di dalamnya setelah melalui proses pembahasan di dalam jalur-jalurya, ternyata mengandung cacat yang parah, baik di dalam sanad atau di dalam matannya, seperti menyambung (memuttashilkan) hadits mursal, hadits munqathi', memasukkan hadits ke dalam hadits, dalam lain sebagainya.

Cacat di dalam matan dapat menodai di dalam sanad juga. Berbeda cacat di dalam sanad terkadang tidak menjadikan noda kecuali di dalam sanad itu sendiri.

HADITS SYADZ DAN HADITS MUNKAR
Hadits Syadz adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tsiqqah (dapat dipercaya) yang bertentangan dengan rawi yang lebih unggul darinya, karena bertambahnya hafalan, banyaknya jumlah sanad, atau lain sebagainya yang termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pentarjihan.

Adapun hadits munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang dhaif (lemah) yang bertentangan dengan rawi yang lebih rendah tingkat kedhaifannya.

Wa'llahu a'lam bis showab

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Minhatul Mughits Bahasa Indonesia.