Minhatul Mughits - (18) Hadits Mushahhaf, Hadits Muharraf, Hadits Ma'ruf dan Hadits Mahfudz

Minhatul Mughits - (18) Hadits Mushahhaf, Hadits Muharraf, Hadits Ma'ruf dan Hadits Mahfudz

Terjemah Kitab Minhatul Mughits, Bab Hadits Mushahhaf, Bab Hadits Munharaf, Bab Hadits Ma'ruf dan Hadits Mahfudz.

HADITS MUSHAHHAF
Yaitu hadits yang berubah pengucapan huruf di dalam matannya atau di dalam sanadnya. Contohnya adalah hadits :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَاَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَكَاَنَّهُ صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
"Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan dia mengikuti puasa 6 hari di Bulan Syawal, maka dia seperti telah berpuasa setahun penuh".

Abu Bakar As-Shuli memushahhafkannya (salah mengucapkannya), dia mengatakan "شَيْئًا" (sesuatu), yaitu dengan huruf syin al-mu'jamah (dengan titik) dan huruf ya'.

Dan hadits riwayat Syu'bah dari Awam bin Marajim, dengan menggunakan huruf ra' dan jim. Yahya bin Mu'in memushahhafkan (salah mengucapkan) dengan menggunakan huruf za' dan huruf kha' al-muhmalah (tanpa titik).
Catatan :
Contoh mushahhaf pada matan mengenai hadts puasa enam hari di atas, Abu Bakar As-Shuli meriwayatkan dengan lafadz "شَيْئًا" padahal lafadz aslinya adalah "سِتًّا".
Sedangkan contoh mushahhaf pada sanad, Yahya bin Mu'in meriwayatkan seorang rawi yaitu "الْعَوَّامِ ابْنِ مَرَاجِم" (Awam bin Marajim) dengan menngunakan nama "الْعَوَّامِ ابْنِ مَزَاحِم" (Awam bin Mazahim).

HADITS MUHARRAF
Yaitu hadits yang berubah syakal (harakat) huruf-huruf di dalam matan dan sanadnya.

Yang dimaksud dengan syakal huruf adalah harakat dan sukun, seperti hadits riwayat Sahabat Jabir ra :
رُمِيَ اُبَيُّ يَوْمَ الْاَحْزَابِ عَلَى اَكْحَلِهِ فَكَوَاهُ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Ubay bin Ka'ab terkena panah pada hari Perang Ahzab (Perang Khandaq) pada urat nadinya, lalu Rasulullah SAW menyudut lukanya dengan besi panas".

Ghandar memuharrafkannya (memutarbalikkannya), dia mengatakan di dalamnya "اَبِيْ" (ayahku) dengan susunan idhafah, sedangkan dia sebenarnya adalah Ubay bin Ka'ab.
Catatan :
Dari contoh hadits Sahabat Jabir di atas, terjadi muharraf yaitu Ghandar meriwayatkan dengan "اَبِيْ" (ayahku), seolah yang terkena panah adalah ayah Shabat Jabir, padahal yang terkena panah adalah Ubay bin Ka'ab.
Susunan Idhofah adalah susunan yang terdiri dari mudhof dan mudhof ilaih. Mudhafnya adalah "اَبٌ" (ayah) dan mudhof ilaihnya adalah "يْ" (ku). Jika disambung menjadi "اَبِيْ" (ayahku).

HADITS MA'RUF DAN HADITS MAHFUDZ
Hadits ma'ruf adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang dhoif (lemah) yang bertentangan dengan rawi lain yang lebih tinggi kedhoifannya (kelemahannya) daripadanya (daripada rawi yang pertama).

Adapun hadits mahfudz adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tsiqqah (terpercaya) yang bertentangan dengan rawi lain yang lebih rendah keunggulannya daripadanya (daripada rawi yang pertama).

Wa'llahu a'lam bis showab

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Minhatul Mughits Bahasa Indonesia.