Taisirul Khollaq - (12) Bab Ghibah (Menggunjing), Bab Namimah (Adu Domba), Bab Kibru (Sombong)

Taisirul Khollaq - (12) Bab Ghibah (Menggunjing), Bab Namimah (Adu Domba), Bab Kibru (Sombong)

Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia, Bab Ghibah (Menggunjing), Bab Namimah (Adu Domba), dan Bab Kibru (Sombong).

GHIBAH (MENGUNJING/GOSIP/NGERUMPI/NGERASANI)
Yaitu menuturkan (menceritakan) saudaramu dengan apapun yang dibencinya meskipun di depannya, seperti ucapanmu : fulan itu pincang, fasiq, fakir, atau berpakaian pendek, kamu menginginkan demikian itu untuk menceritakan kekurangannya.

Sebab-sebab ghibah ada 8 :
  1. Hasad (dengki)
  2. Menyembuhkan (memuaskan) sakit hati
  3. Ingin meluhurkan (diri sendiri)
  4. Bersegera melumpuhkan orang yang ingin disakiti dari ketercapaian pada keinginannya
  5. Betujuan untuk membebaskan diri sendiri
  6. Menceritakan kebaikan teman-temannya (tetapi menceritakan keburukan orang yang tidak disukai)
  7. Gurauan (terlalu berlebihan bercanda terkadang tanpa sadar sampai meremehkan, menceritakan keburukan, bahkan menghina orang lain)
  8. Meremehkan (menghina orang lain).
Bukanlah termasuk ghibah, yaitu menegur orang yang ceroboh (semberono) atas kecerobohannya dan menunjukkan pada sesuatu yang mana di dalamnya terdapat kebaikannya. Karena seungguhnya Allah Yang Maha Agung lagi Maha Mulia tidak melarang untuk memberi nasehat, Dia melarang mengghibah, dan Dia telah menyampaikan di dalam mengingkari ghibah, Dia berfirman :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ
"Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya" (Al-Hujurat : 12).

NAMIMAH (ADU DOMBA)
Yaitu memindahkan perkataan orang-orang, perbuatan mereka, atau keadaan mereka pada orang lain pada arah merusak.

Hal yang mendorong pada sifat namimah, adakalanya menginginkan keburukan pada orang yang dipindahkan darinya (orang yang diceritakan), menampakkan kecintaan pada orang yang dipindahkan padanya (berpura-pura baik pada orang yang diajak bicara), menyingkirkan perkataan, atau memasukkan perkataan yang berlebih-lebihan.

Perkara yang bisa mencegah seorang insan dari sifat namimah adalah ilmunya. Karena sesungguhnya namimah mengajak pada saling memutus (tali persatuan), menguatkan api permusuhan, dan memperoleh siksa.

Nabi SAW bersabda :
اِنَّ اَحَبَّكُمْ اِلَى اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَأْلَفُوْنَ وَيُؤْلَفُوْنَ وَاِنَّ اَبْغَضَكُمْ اِلَى اللّٰهِ الْمَشَاءُوْنَ بِالنَّمِيْمَةِ الْمُفَرِّقُوْنَ بَيْنَ الْاِخْوَانِ
"Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah SWT di antara kalian adalah orang-orang yang bersatu dan orang-orang yang dipersatukan. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah SWT di antara kalian adalah orang-orang yang berjalan dengan mengadu domba, yang mencerai beraikan di antara saudara-saudara".

Nabi SAW bersabda :
لَايَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
"Tidak akan masuk surga tukang adu domba".

KIBRU (SOMBONG)
Yaitu merasa besar diri dan melihat kemampuan dirinya di atas kemampuan orang lain.

Mafsadah-mafsadah (kerusakan akibat) sifat kibru ada banyak, di antaranya :
  • Sifat kibru dapat menyakiti orang lain
  • Memutukan tali-tali kasih sayang
  • Mencerai berai hati
  • Membawa orang-orang pada perasaan benci untuk berteman dengannya
  • Kesepakatan orang-orang untuk menyakitinya
  • Di antara lainnya adalah sesungguhnya pemiliki sifat kibru tidak akan mengoreksi (diri) pada kebenaran, tidak bisa menyimpan sakit hatinya, dan tidak berlemah lembut di dalam menasehati.
Telah tercukupi celaan sifat kibru oleh sabda Nabi SAW :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ الْكِبْرِ
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya masih ada sebesat dzarrah (1) dari sifat sombong".

Catatan (1) :
Para kyai di pondok pesantren memaknai dengan kata "semut pudak" karena termasuk sesuatu yang sangat ringan. Namun, dzarrah diibaratkan unsur terkecil dan terringan di muka bumi.

Barang siapa yang mengetahui bahwa dia adalah makhluk yang terlahir dari air sperma dan sesungguhnya dia akan menjadi bangkai, maka akan ringan baginya untuk meninggalkan sifat kibru yang menjadi penyebab sifat ujub (membanggakan diri).

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Taisirul Khollaq Bahasa Indonesia Lengkap.