Washoya - Pelajaran 4, Hak-Hak Kedua Orangtua
Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia, Pelajaran 4, Hak-Hak Kedua Orangtua.
Wahai anak kecilku, ketika kamu merasa susah payah di dalam melayani ayahmu dan ibumu, maka sesungguhnya hak-hak keduanya padamu di atas kesusahanmu itu berkali lipat.
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا، وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
"Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil"" (10).
(10) Surat Al-Isra' ayat 23-24.
Wahai anak kecilku, lihatlah pada anak kecil, dan (lihatlah) pada kasih sayang kedua orangtuanya kepadanya, usaha keras keduanya di dalam kesehatannya, makanannya, minumannya, dan kesenangannya, baik di waktu malam, waktu siang, waktu sehat, dan waktu sakitnya, maka kamu akan mengetahui kerasnya beban (penderitaan) kedua orangtuamu dalam merawatmu sehingga kamu sampai beranjak dewasa.
Wahai anak kecilku, sesungguhnya kamu pada saat ini di mana Allah telah memberikan pertolongan kepadaku agar aku memberikan petunjuk kepadamu, kamu tiada henti-hetinya bergelimang kenikmatan ayahmu yang mana ia terus memberimu nafkah atas apa yang telah diusahakannya dan ia tidak akan menyerah padamu dengan apapun kemampuannya. Jikalau tidak ada ayahmu, maka kamu tidak akan mampu untuk duduk di majlis ini di antara orang-orang yang menuntut ilmu yang mulia.
Wahai anak kecilku, setiap manusia menyukai (menginginkan) agar ia menjadi orang yang luhur derajatnya, agung kedudukannya, dicintai di sisi Allah dan di sisi orang-orang, dan berharap agar posisi di atas setiap posisi lainnya. Tetapi seorang ayah menyukai (menginginkan) anaknya agar ia berada lebih luhur derajatnya daripada orang itu, lebih agung posisinya dari pada orang itu, dan lebih mulia kedudukannya daripada orang itu. Lalu apa lagi yang mengharuskanmu agar kamu berusaha demi orang yang mendahulukanmu daripada dirinya sendiri dan berharap lebih banyak kepadamu daripada ia berharap pada dirinya sendiri ?.
Wahai anak kecilku, takutlah kamu dengan setiap rasa takut, jika kamu membuat marah ayahmu atau kamu membuat marah ibumu. Sesungguhnya murka Allah bebarengan bersama murka kedua orangtua. Dan barang siapa yang Allah murka kepadanya, maka dia telah benar-benar merugi di dunia dan di akhirat.
Wahai anak kecilku, taatilah ayahmu dan ibumu, jangan berselisih terhadap mereka berdua di dalam sesuatu apapun, kecuali tatkala keduanya memerintahkanmu untuk bermaksiat kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya :
لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
"Tidak ada ketaatan kepada para makhluk di dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta" (10).
(10) Hadits itu adalah Hadits Syarif, hadits riwayat Imam Ahmad dan Al-Hakim, dari Imran bin Hashin dan Hakam bin Umar Al-Ghifari ra.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيْرُ، وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلٰى أَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" (11).
(11) Surat Luqman 14 - 15.
Wahai anak kecilku, sesunggunya manusia yang sangat mencintaimu adalah ayahmu yang mana ia telah memberikan perawatanmu di waktu kecil dan menempuh jalan petunjuk di dalam memberimu pembelajaran sehingga kamu menjadi termasuk orang-orang yang menuntut ilmu agama. Maka lobalah (sangat inginlah) untuk menerima masehat-nasehatnya, dia lebih tahu darimu atas apa yang akan menimpamu, apa yang akan memberimu manfaat, dan apa yang akan memberimu madharat (bahaya). Dan Allah berkuasa untuk memberimu hidayah, petunjuk, dan kebaikan.
Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia.
Wallahu a'lam bis showab.