Washoya - Pelajaran 5, Hak-Hak Saudara (Teman)
Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia, Pelajaran 5, Hak-Hak Saudara (Teman).
Wahai anak kecilku, ingatlah, kamu telah menjadi orang-orang yang menuntut ilmu yang mulia, kamu memiliki teman-teman di dalam pelajaranmu, mereka adalah saudara-saudaramu dan teman-teman bergaulmu, maka janganlah sekali-kali jika kamu menyakiti salah seorang dari mereka atau berbuat buruk dalam berhubungan (bergaul) dengannya.
Wahai anak kecilku, tatkala kamu duduk di dalam pelajaran, maka janganlah mempersempit seorang dari teman-temanmu dan berlapanglah di dalam tempat sehingga ia memungkinkan untuk duduk, karena sesungguhnya mempersempit teman-teman di dalam tempat duduk mereka dapat menyinggung hati, memunculkan kebencian, dan menyebabkan perkara-perkara buruk.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Wahai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (11).
(12) Surat Al-Mujadalah ayat 11.
Wahai anak kecilku, tatkala ada sebuah masalah yang memusykilkan (menjadikan tidak jelas) seorang temanmu di dalam pelajarannya dan ia memonta guru untuk menjelaskan masalah itu padanya, maka dengarkanlah jawaban yang dikatakan oleh gurumu supaya kamu bisa mengambil sebuah faidah dari penjelasan ulang itu, yang mana tidak mengetahui faidahnya. Jangan sekali-kali kemudian jangan sekali-kali kamu mengatakan dengan kalimat yang menunjukkan pada sesuatu yang meneremehkannya, atau tampak di wajahmu sesuatu yang berfaidah (menunjukkan) meremehkan atas cara berpikirnya.
Wahai anak kecilku, Imam Abu Hanifah pernah ditanya, "Bagaimana kamu bisa sampai pada ilmu yang telah kamu capai ?". Imam Abu Hanifah menjawab, "Aku tidak kikir dalam memberikan faidah dan aku tidak gengsi untuk mengambil faidah".
Wahai anak kecilku, janganlah kamu mempersempit teman-temanmu di jalan ilmu, tatkala mereka meminta guru mereka untuk menyatakan (menjelaskan) masalah yang tidak mereka ketahui dengan pengertian yang nyata. Turutlah bergabung di dalam mendengarkan apa yang dikatakan guru jika kamu menginginkan kebiakan dirimu.
Wahai anak kecilku, sesungguhnya kamu memiliki teman-teman di dalam tempat tinggal dan tempat menginap, maka lobalah (sangatlah ingin) untuk memberi kenyamanan pada teman-temanmu di dalam tempat tinggal mereka. Tatkala tiba waktu tidur, maka janganlah menganggu mereka dengan muthala'ah (menela'ah pelajaran) dan mudzakarah (mengingat-ingat pelajaran), carilah kenyamanan untuk mereka sebagaimana kamu mencari kenyamanan untuk dirimu sendiri. Lalu tatkala telah terbit fajar dan kamu telah bangun untuk melaksanakan sholat fardlu, maka bangunkanlah teman-temanmu dengan ramah dan lembut. Jagalah sholat secara berjamaah karena sholat jamaah lebih baik daripada sholat sendirian.
Wahai anak kecilku, tatkala seorang temanmu meminta pertolongan kepadamu pada sebuah amal (pekerjaan) yang mana ia tidak mampu melakukannya sendiri, maka janganlah kikir untuk memberi pertolongan kepadanya. Dan jangan sekali-kali kamu menampakkan kepadanya bahwa kamu adalah orang yang memiliki kelebihan melebihinya atas pertolongan ini.
Wahai anak kecilku, Rasulullah SAW bersabda :
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
"Orang mukmi terhadap orang mukmin lainnya seperti bangunan (kokoh) yang mana sebagiannya menguatkan sebagian lainnya".
Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' Bahasa Indonesia.
Wallahu a'lam bis showab.