Maulid Diba' - (9) Fahtazzal Arsyu & Wawulida SAW

Maulid Diba' - (9) Fahtazzal Arsyu & Wawulida SAW

Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia, Bagian 9, Fahtazzal Arsyu & Wawulida SAW.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

فَاهْتَزُّ الْعَرْشُ طَرَبًا وَاسْتِبْشَارًا ۞ وَازْدَادَ الْكُرْسِيُّ هَيْبَةً وَوَقَارًا ۞ وَامْتَلَأَتِ السَّمٰوَاتُ أَنْوَارًا ۞ وَضَجَّتِ الْمَلَائِكَةُ تَهْلِيْلًا وَتَمْجِيْدًا وَاسْتِغْفَارًا (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ ٣) ۞ وَلَمْ تَزَلْ أُمُّهُ تَرٰى أَنْوَاعًا مِنْ فَخْرِهِ وَفَضْلِهِ ۞ إِلٰى نِهَايَةِ تَمَامِ حَمْلِهِ ۞ فَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ ۞ بِإِذْنِ رَبِّ الْخَلْقِ ۞ وَضَعَتِ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا شَاكِرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ الْبَدْرُ فِيْ تَمَامِهِ (مَحَلُّ الْقِيَامِ)

Berguncanglah Arsy karena begitu senang dan gembira ۞ Al-Kursi bertambah takut dan waqar (tenang) ۞ Terpenuhilah langit-langit dengan cahaya-cahaya ۞ Dan bergemuruhlah para malaikat sembari membaca tahlil, memuliakan Allah SWT, dan membaca istighfar [Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar 3x] ۞ Tiada henti-hentinya ibu Nabi SAW melihat berbagai macam kemegahan (kemuliaan) dan keutamaan Nabi SAW ۞ sampai akhir sempurna kehamilannya ۞ Lalu ketika telah terasa berat waktu melahirkan padanya (ibunya) ۞ Atas izin Tuhan (penguasa) makhluk ۞ Dia (ibunya) melahirkan Sang Kekasih SAW dalam keadaan bersujud, bersyukur, dan memuji Allah SWT seolah-olah Beliau adalah bulan purnama di waktu sempurnanya [tempat/posisi berdiri]


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَوُلِدَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَخْتُوْنًا بِيَدِ الْعِنَايَةِ ۞ مَكْحُوْلًا بِكُحْلِ الْهِدَايَةِ ۞ فَأَشْرَقَ بِبَهَائِهِ الْفَضَا ۞ وَتَلَأْلَأَ الْكَوْنُ مِنْ نُوْرِهِ وَأَضَا ۞ وَدَخَلَ فِيْ عَقْدِ بَيْعَتِهِ مَنْ بَقِيَ مِنَ الْخَلَائِقِ كَمَا دَخَلَ فِيْهِ مَنْ مَضٰى ۞ أَوَّلُ فَضِيْلَةِ الْمُعْجِزَاتِ ۞ بِخُمُوْدِ نَارِ فَارِسَ وَسُقُوْطِ الشُّرُفَاتِ ۞ وَرُمِيَتِ الشَّيَاطِيْنُ مِنَ السَّمَاءِ بِالشُّهُبِ الْمُحْرِقَاتِ ۞ وَرَجَعَ كُلُّ جَبَّارٍ مِنَ الْجِنِّ وَهُوَ بِصَوْلَةِ سُلْطَنَتِهِ ذَلِيْلٌ خَاضِعٌ ۞ لَمَّا تَأَلَّقَ مِنْ سَنَاهُ النُّوْرُ السَّاطِعُ ۞ وَأَشْرَقَ مِنْ بَهَائِهِ الضِّيَاءُ اللَّامِعُ ۞ حَتّٰى عُرِضَ عَلَى الْمَرَاضِعِ

Nabi SAW dilahirkan dalam keadaan telah dikhitan atas kuasa pertolongan Allah ۞ lagi bercelak dengan celak hidayah (petunjuk) ۞ Bersinarlah terang angkasa raya karena kemegahan Beliau (1) ۞ Terpenuhilah alam dengan cahaya Beliau dan bersinarlah alam itu (2) ۞ Dan masuklah ke dalam akad baiat Beliau (akad perjanjian masuk islam) para makhluk yang tersisa, sebagaimana telah masuk ke dalam akad baiat Beliau orang yang telah lewat (terdahulu) (3) ۞ Awal mukjizat-mukjizat adalah ۞ adalah padamnya api sesembahan orang Persia, jatuhnya berhala-berhala orang kafir, ۞ para syetan dilempari dari atas langit dengan meteor (panah api) yang membakar, ۞ dan kembalilah setiap bangsa jin yang perkasa sedangkan ia (bangsa jin) hina lagi remeh karena agungnya kekuasaan Nabi SAW ۞ (4) ketika telah bersinarlah cahaya yang terang (menyilaukan) karena kecermelangan cahaya Nabi SAW ۞ dan bersinarlah cahaya yang berkilau karena kemegahan Nabi SAW ۞ sampai Nabi SAW diserahkan pada orang (wanita) yang menyusui Beliau.   

Catatan (1) dan (2) :

Lihat pada lafadz الْفَضَا dan lafadz أَضَا asalnya adalah lafadz الفَضَاءُ dan أَضَاءَ, huruf hamzah dibuang untuk menyamakan sajak. Hal ini biasa dilakukan di dalam karya syair

Catatan (3) :

Maksudnya adalah banyak makhluk (baik manusia maupun jin) yang memeluk agama islam karena terutusnya Nabi SAW, sebagaimana telah banyak pula orang-orang sebelum nabi yang telah beriman kepada Nabi SAW dan memeluk agama islam.

Catatan (4) :

Upaya para jin ingin mencuri informasi di langit sudah biasa dilakukan sebelum Nabi SAW lahir. Lalu ketika Nabi SAW lahir, para bangsa jin yang ingin mencuri informasi di langit dihantam meteor atau panah api oleh para malaikat dari langit. Ini adalah mukjizat Nabi SAW, di mana cahaya kemilau nabi menyapu dan mengalahkan upaya para bangsa jin.

Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.