Maulid Diba' - (10) Qila Man Yakfulu & Tsumma A'radlo Anhu

Maulid Diba' - (10) Qila Man Yakfulu & Tsumma A'radlo Anhu

Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia, Bagian 10, Qila Man Yakfulu & Tsumma A'radlo Anhu


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

قِيْلَ مَنْ يَكْفُلُ هذِهِ الدُّرَّةَ الْيَتِيْمَةَ ۞ الَّتِيْ لَا تُوْجَدُ لَهَا قِيْمَةٌ ۞ قَالَتِ الطُّيُوْرُ نَحْنُ نَكْفُلُهُ وَنَغْتَنِمُ هِمَّتَهُ الْعَظِيْمَةَ ۞ قَالَتِ الْوُحُوْشُ نَحْنُ أَوْلٰى بِذٰلِكَ لِكَيْ نَنَالَ شَرَفَهُ وَتَعْظِيْمَهُ ۞ قِيْلَ يَا مَعْشَرَ الْأُمَمِ اسْكُنُوْا فَإِنَّ اللّٰهَ قَدْ حَكَمَ فِيْ سَابِقِ حِكْمَتِهِ الْقَدِيْمَةِ ۞ بِأَنَّ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُوْنُ رَضِيْعًا لِحَلِيْمَةِ الْحَلِيْمَةِ

Ditanya, "Siapakah yang mau mengasuh (merawat) mutiara yatim ini ۞ yang mana tiada ditemui baginya harga ?" (harganya tidak ternilai) ۞ Burung-burung menjawab, "Kami akan mengasuhnya dan memperoleh himmahnya yang agung". ۞ Hewan-hewan buas menjawab, "Kami lebih berhak untuk mengasuhnya agar kami memperoleh kemuliaan dan keagungannya (kehormatannya)". ۞ Dikatakan, "Wahai golongan umat, tenanglah, karena sesungguhnya Allah telah memutuskan di dalam kebijaksanaan-Nya yang terdahulu yang bersifat qodim ۞ bahwa Nabi Muhammad SAW akan disusui (diasuh) oleh Sayyidah Halimah yang sangat penyabar".


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهُ مَرَاضِعُ الْإِنْسِ لِمَا سَبَقَ فِيْ طَيِّ الْغَيْبِ ۞ مِنَ السَّعَادَةِ لِحَلِيْمَةِ بِنْتِ أَبِيْ ذُؤَيْبٍ ۞ فَلَمَّا وَقَعَ نَظَرُهَا عَلَيْهِ ۞ بَادَرَتْ مُسْرِعَةً إِلَيْهِ ۞ وَوَضَعَتْهُ فِيْ حِجْرِهَا ۞ وَضَمَّتْهُ إِلَى صَدْرِهَا ۞ فَهَشَّ لَهَا مَتَبَسِّمًا ۞ فَخَرَجَ مِنْ ثَغْرِهِ نُوْرٌ لَحِقَّ بِالسَّمَا ۞ فَحَمَلَتْهُ إِلَى رَحْلِهَا ۞ وَارْتَحَلَتْ بِهِ إِلَى أَهْلِهَا ۞ فَلَمَّا وَصَلَتْ بِهِ إِلٰى مُقَامِهَا ۞ عَايَنَتْ بَرَكَتَهُ عَلَى أَغْنَامِهَا ۞ وَكَانَتْ كُلَّ يَوْمٍ تَرَى مِنْهُ بُرْهَانًا ۞ وَتَرْفَعُ لَهُ قَدْرًا وَشَانًا ۞ حَتّٰى انْدَرَجَ فِيْ حِلَّةِ اللُّطْفِ وَالْأَمَانِ ۞ وَدَخَلَ بَيْنَ إِخْوَتِهِ مَعَ الصِّبْيَانِ

Kemudian para wanita penyusu manusia berpaling (menghindar) dari Nabi SAW karena sesuatu yang telah dahulu (tertulis) di dalam lipatan alam ghaib (ketentuan Allah) (1) ۞ yang merupakan kebahagiaan pada Sayyidah Halimah binti Abu Dzua'ib ۞ Maka ketika pandangannya terpanah pada Nabi SAW ۞ Ia bergegas secara cepat menuju pada Nabi SAW ۞ Ia meletakkan Nabi SAW di dalam pangkuannya ۞ Ia memeluk Nabi SAW di dadanya ۞ Lalu, Nabi SAW tersenyum kepadanya dengan senyuman gembira ۞ Keluarlah cahaya dari dalam gigi depan Nabi SAW (menembus) sampai ke langit ۞ Ia pun membawa Nabi menuju kendaraannya ۞ dan pergi bersama Nabi SAW menuju keluarganya (keluarga Sayyidah Halimah) ۞ Ketika ia sampai pada rumahnya ۞ jelaslah berkah Nabi SAW pada kambing-kambingnya (2) ۞ Setiap hari, ia melihat pertanda kenabian pada Nabi SAW ۞ Ia bisa mengangkat derajat dan kesejahteraan hidup ۞ sehingga Nabi SAW berada dalam asuhan yang ramah (penuh kasih sayang) dan aman ۞ dan Nabi SAW bergaul di antara saudara-saudara Beliau (saudara rodlo' atau tunggal susu) bersama anak-anak kecil.

Catatan (1) :

Pada saat itu, banyak para wanita penyusu yang menyingkir dan enggan menerima jasa menyususi Nabi SAW karena menganggap Nabi SAW adalah anak yatim, mereka khawatir tidak dapat memperoleh bayaran. Tetapi, yang jelas semua itu memang sudah ketentuan Allah SWT bahwa Nabi SAW akan merasa nyaman dan bahagia karena disusui oleh Sayyidah Halimah, sebagaimana ketentuan qadim-Nya.

Catatan (2) :

Sudah umum pada waktu itu, bahwa wanita buruh jasa menyusui akan merawat bayi dan membawanya pulang. Ketika Sayyidah Halimah membawa Nabi SAW dan sampai di rumahnya, berkah Nabi SAW terlihat nyata. Keadaan kemarau membuat perkampungan tersebut tandus, hewan-hewan ternak kurus dan tidak mengeluarkan susu. Tetapi, sejak kedatangan Nabi SAW yang diasuh oleh Sayyidah Halimah, kambing-kambing miliknya mengeluarkan air susu sangat banyak dan diperah beberapa kali. 

Pada masa sekitar 2 tahun menyusui dan merawat Nabi SAW, Sayyidah Halimah setiap hari melihat bukti nyata dan tanda-tanda kenabian pada diri Nabi SAW. Semakin baik dan semakin sejahtera pula kehidupannya atas berkah Nabi SAW, sehingga Nabi SAW dapat tumbuh dalam asuhan yang nyaman, sejatera, dan aman. Beliau bisa bergaul bersama saudara-saudara tungga susunya dan teman-teman masa kecilnya.


Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.