Maulid Diba' - (11) Fabainama Huwa & Faqolatil Malaikatu

Maulid Diba' - (11) Fabainama Huwa & Faqolatil Malaikatu

Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia, Bagian 11, Fabainama Huwa & Faqolatil Malaikatu


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

فَبَيْنَمَا هُوَ ذَاتَ يَوْمٍ نَاءٍ عَنِ الْأَوْطَانِ ۞ إِذْ أَقْبَلَ عَلَيْهِ ثَلَاثَةُ نَفَرٍ ۞ كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۞ فَانْطَلَقَ الصِّبْيَانُ هَرَبًا ۞ وَوَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَعَجِّبًا ۞ فَأَضْجَعُوْهُ عَلَى الْأَرْضِ إِضْجَاعًا خَفِيْفًا ۞ وَشَقُّوْا بَطْنَهُ شَقًّا لَطِيْفًا ۞ ثُمَّ اَخْرَجُوْا قَلْبَ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ ۞ وَشَرَّحُوْهُ بِسِكِّيْنِ الْإِحْسَانِ ۞ وَنَزَعُوْا مِنْهُ حَظَّ الشَّيْطَانِ ۞ وَمَلَئُوْهُ بِالْحِلْمِ وَالْعِلْمِ وَالْيَقِيْنِ وَالرِّضْوَانِ ۞ وَأَعَادُوْهُ إِلٰى مَكَانِهِ فَقَامَ الْحَبِيْبُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ سَوِيًّا كَمَا كَانَ

Pada suatu hari Nabi SAW (bermain-main) jauh dari perkampungan ۞ Tiba-tiba datanglah 3 golongan (3 malaikat) ۞ seolah-olah wajah mereka seperti matahari dan bulan ۞ Larilah anak-anak kecil (saudara-saudara rodlo' atau tunggal susu yang bersama Nabi SAW) terbirit-birit ۞ sedangkan Nabi SAW tetap berdiri karena takjub ۞ Ketiga golongan itu pun membaringkan Nabi SAW secara perlahan ۞ Mereka membelah perut Nabi dengan belahan yang lembut (tanpa rasa sakit) ۞ Kemudian mereka mengeluarkan hati Sang Baginda (Nabi SAW) putra Bani Adnan ۞ Mereka mengoperasi Nabi SAW dengan pisau kebaikan ۞ Mereka mencabut bagian tempat syetan dari Nabi SAW ۞ Mereka memenuhi Nabi SAW dengan sifat hilm (sangat penyabar), ilmu, keyakinan, dan keridloan ۞ Dan mereka mengembalikan Nabi SAW ke tempatnya, lalu Sang Kekasih (Nabi) SAW berdiri tegak seperti sedia kala.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi SAW

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

فَقَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا حَبِيْبَ الرَّحْمٰنِ ۞ لَوْ عَلِمْتُ مَا يُرَادُ بِكَ مِنَ الْخَيْرِ ۞ لَعَرَفْتَ قَدْرَ مَنْزِلَتِكَ عَلَى الْغَيْرِ ۞ وَازْدَدْتَ فَرَحًا وَسُرُوْرًا ۞ وَبَهْجَةً وَنُوْرًا ۞ يَا مُحَمَّدُ أَبْشِرْ فَقَدْ نُشِرَتْ فِى الْكَائِنَاتِ أَعْلَامُ عُلُوْمِكَ ۞ وَتَبَاشَرَتِ الْمَخْلُوْقَاتُ بِقُدُوْمِكَ ۞ وَلَمْ يَبْقَ شَيْءٌ مِمَّا خَلَقَ اللّٰهُ تَعَالٰى إِلَّا جَاءَ لِأَمْرِكَ طَائِعًا ۞ وَلِمَقَالَتِكَ سَامِعًا ۞ فَسَيَأْتِيْكَ الْبَعِيْرُ ۞ بِذِمَامِكَ يَسْتَجِيْرُ ۞ وَالضَّبُّ وَالْغَزَالَةُ ۞ يَشْهَدَانِ لَكَ بِالرِّسَالَةِ ۞ وَالشَّجَرُ وَالْقَمَرُ وَالذِّيْبُ ۞ يَنْطِقُوْنَ بِنُبُوَّتِكَ عَنْ قَرِيْبٍ ۞ وَمَرْكَبُكَ الْبُرَاقُ ۞ إِلَى جَمَالِكَ مُشْتَاقٌ ۞ وَجِبْرِيْلُ شَاوُوْشُ مَمْلَكَتِكَ قَدْ أَعْلَنَ بِذِكْرِكَ فِى الْأٰفَاقِ ۞ وَالْقَمَرُ مَأْمُوْرٌ لَكَ بِالْإِنْشِقَاقِ ۞ وَكُلُّ مَنْ فِى الْكَوْنِ مُتَشَوِّقٌ لِظُهُوْرِكَ ۞ مَنْتَظِرٌ لِإِشْرَاقِ نُوْرِكَ

Lalu para malaikat itu berkata, "Wahai Kekasih Tuhan yang Maha Penyayang ۞ Seandainya kamu mengetahui kebaikan yang akan dikehendaki padamu ۞ maka kamu pasti mengetahui derajat luhurmu melebihi (makhluk-makhluk) lainnya, ۞ bertambahlah kebahagiaan dan kegembiraanmu ۞ (kamu bertambah) sinar dan cahaya (semakin senang, ceria dan cerah) ۞ Wahai Nabi Muhammad, berbahagialah, karena telah tersebar panji-panji ilmumu di dalam seluruh alam ۞ makhluk-makhluk turut berbahagia atas kedatanganmu ۞ dan tiada tersisa sesuatupun dari apa yang telah diciptakan Allah yang Maha Luhur kecuali ia datang taat pada perintahmu ۞ dan mendengar perkataanmu ۞ Lalu akan datang seekor unta padamu ۞ meminta perlindungan dengan kendali darimu (kepemimpinanmu) (1) ۞ Biawak dan rusa (2) ۞ keduanya bersaksi padamu atas risalah (terutusnya Nabi SAW) (2) ۞ Pohon, bulan, dan srigala ۞ mereka berbicara atas kenabianmu dalam waktu dekat ۞ Kendaraanmu adalah Buraq ۞ yang rindu pada keindahanmu ۞ Malaikat Jibril yang mengatur kerajaanmu (alam raya), telah mengumandangkan sebutan namamu di ufuk ۞ Bulan diperintahkan terbelah olehmu ۞ Dan setiap makhluk di dalam alam sangatlah rindu pada kelahiranmu ۞ menanti bersinarnya cahayamu.

Catatan (1) :

Dalam riwayat yang masyhur ada seekor unta mengadu pada Nabi SAW atas perlakukan buruk oleh majikannya yang seorang A'raby. Unta itu disakiti, dipekerjakan abnormal, makanannya kurang, dan sebagianya. Lalu orang A'raby itu dipanggil oleh Nabi SAW untuk dinasehati, orang A'raby itu bertanya kepada Nabi SAW mengapa Beliau bisa tahu. Nabi SAW menjelaskan bahwa unta itu sendiri yang mengadu pada Beliau.

Catatan (2) :

Dalam riwayat lain, ada rusa yang hendak diburu oleh orang A'raby. Ketika rusa itu tertangkap dan mau dimakan, rusa itu mengadu pada Nabi SAW agar memberi izin untuk memberi makan anak-anaknya dan berjanji untuk kembali ditangkap, Nabi SAW pun membujuk si A'raby. Dan setelah melakukannya, rusa itu kembali kepada si A'raby untuk ditangkap dan tidak mengingkari janjinya.


Baca lebih lengkap : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.