Ya Nabi Salam Alaika
Sebenarnya, sholawat Ya Nabi Salam Alaika merupakan sholawat yang terhimpun di dalam Maulid Syaraful Anam, akan tetapi, karena sholawat ini sudah menjadi kebiasan dibarengkan dengan pembacaan maulid lainnya, seperti Maulid Diba', Maulid Barjanzi, dan sebagainya, maka di sini pun saya cantumkan terjemahnya ke dalam Maulid Ad'Diba'i.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
Ya Allah limpahkanlah rahmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi Muhammad SAW
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
مَحَلُّ الْقِيَامِ
Tempat berdiri
يَا نَبِيْ سَلَامٌ عَلَيْكَ # يَا رَسُوْلُ سَلَامٌ عَلَيْكَ
Wahai Nabi, semoga kesejahteraan terlimpahkan padamu # Wahai Rasul, semoga kesejahteraan terlimpahkan padamu
يَا حَبِيبْ سَلَامْ عَلَيْكَ # صَلَوَاتُ اللّٰهِ عَلَيْكَ
Wahai kekasih, semoga kesejaheteraa terlimpahkan kepadamu # Semoga rahmat-rahmat ta'dhim dari Allah terlimpahkan padamu
أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا # فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ
Telah bersinar bulan purnama kepada kami # Sehingga samarlah (pudarlah) bulan-bulan lain karenanya
مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا # قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
Kami tak pernah tahu (keindahan) seperti indahmu # Sama sekali, wahai wajah yang penuh kebahagiaan
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ # أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
Eangkau (bagaikan) matahari, Engkau (bagaikan) bulan purnama # Engkau (bagaikan) cahaya di atas cahaya
أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِى # أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Eangkau (bagaikan) iksir (1) dan mahal nilainya # Engkau (bagaikan) lampu penerang hati.
Catatan (1) :
Ketika ngaji dulu, kata "إِكْسِيْرٌ" dimaknai oleh kyai dengan emas. Tetapi kata "إِكْسِيْرٌ" menurut kamus semacam ramuan atau zat kimia cair yang bisa merubah tembaga menjadi emas, atau ramuan yang bisa memanjangkan hidup menurut mitos orang-orang dahulu.
يَا حَبِيْبِيْ يَا مُحَمَّدْ # يَا عَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ
Wahai kekasihku, wahai Nabi Muhammad # Wahai pengantin alam raya dari barat dan timur
يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ # يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ
Wahai orang yang dikuatkan (dengan Al-Qur'an dan mukjizat), wahai orang yang dimuliakan (diagungkan) # Wahai pemimpin 2 kiblat (2).
Catatan (2) :
Pemimpin 2 kitblat, dikarenakan Nabi SAW pernah berkiblat pada Baitul Maqdis, kemudian dirombak oleh Allah SWT menjadi berkiblat ke Ka'bah.
مَنْ رَأَى وَجْهَكَ يَسْعَدْ # يَا كَرِيْمَ الْوَالِدَيْنِ
Orang yang pernah melihat wajahmu akan beruntung # Wahai orang yang mulia kedua orangtuanya
حَوْضُكَ الصَّافِى الْمُبَرَّدْ # وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ
Telagamu (Telaga Kautsar) yang bening (suci) dan dingin (segar) # Adalah tempat sampai kami di hari kebangkitan
مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ # بِالسُّرَى إِلَّا إِلَيْكَ
Kami tidak pernah melihat unta putih yang meronta-ronta (meminta belas kasih) # Karena beban berat kecuali kepadamu
وَالْغَمَامَةْ قَدْ أَظَلَّتْ # وَالْمَلَا صَلَّوْا عَلَيْكَ
Awan telah menaungi (mu dari panas matahari) # Dan para malaikat mendoakan sholawat padamu
وَأَتَاكَ الْعَوْدُ يَبْكِى # وَتَذَلَّلَ بَيْنَ يَدَيْكَ
Batang kayu (pohon kurma) mendatangimu sembari menangis # Bersimpuh merasa hina di hadapanmu (3).
Catatan (3) :
Suatu ketika hendak berkhutbah dan menaiki mimbar, para sahabat digegerkan oleh suara tangisan. Nabi SAW menunda khutbah dan mendekati sebuah pohon kurma, mengelus-elus pohon kurma itu dan memeluknya, lalu berhentilah suara tangisan itu. Ternyata tangisan itu berasal dari pohon kurma yang tidak lagi dijadikan sandaran Nabi SAW ketika berkhutbah karena Nabi SAW. Pohon kurma itu sudah ada sejak di sana sejak dibangunnya masjid Nabawi dan menjadi sandaran Nabi SAW ketika berkhutbah, ia menangis karena Nabi SAW sudah dibuatkan mimbar sendiri sehingga ia tidak lagi menjadi sandaran Beliau.
وَاسْتَجَارَتْ يَا حَبِيْبِيْ # عِنْدَكَ الظَّبْيُ النُّفُوْرُ
Wahai kekasihku, dan meminta perlindungan # Padamu, seekor rusa yang berlari
عِنْدَ مَا شَدُّوا الْمَحَامِلْ # وَتَنَادَوْا لِلرَّحِيْلِ
Ketika mereka (rombongan) mengikat barang-barang bawaannya # Dan mereka menyerukan untuk meneruskan perjalanan
جِئْتُهُمْ وَالدَّمْعُ سَائِلٌ # قُلْتُ قِفْ لِيْ يَا دَلِيْلُ
Aku datang kepada mereka dengan air mata yang mengalir # Aku berkata, "Berhentilah padaku, wahai penunjuk jalan"
وَتُحَمِّلْ لِيْ رَسَائِلْ # أَيُّهَا الشَّوْقُ الْجَزِيْلُ
Bawalah untukku surat-surat (rindu) itu # Wahai yang dirindukan lagi yang agung
نَحْوَ هَاتِيْكَ الْمَنَازِلْ # بِالْعَشِيِّ وَالْبُكُوْرِ
Ke tempat yang jauh di sana # Di waktu pagi dan sore
كُلُّ مَنْ فِى الْكَوْنِ هَامُوْا # فِيْكَ يَا بَاهِى الْجَبِيْنِ
Setiap makhluk di alam merasa bingung (karena rindu dan cinta) # padamu, wahai bersinar kedua keningnya
وَلَهُمْ فِيْكَ غَرَامُ # وَاشْتِيَاقٌ وَحَنِيْنُ
Mereka tergila-gila padamu # rindu dan meronta-ronta (karena rindu)
فِيْ مَعَانِيْكَ الْأَنَامُ # قَدْ تَبَدَّتْ حَائِرِيْنَ
Dalam menyifatimu, manusia # tampak merasa kebingungan (tak mampu menyifati Nabi SAW)
أَنْتَ لِلرُّسْلِ خِتَامُ # أَنْتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرُ
Engkau adalah penutup bagi para rasul # Engkau di sisi Tuhan adalah orang yang pandai bersyukur
عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ يَرْجُوْ # فَضْلَكَ الْجَمَّ الْغَفِيْرَ
Hambamu (umatmu) yang miskin berharap # Anugerahmu yang sangat banyak dan merata
فِيْكَ قَدْ أَحْسَنْتُ ظَنِّيْ # يَا بَشِيْرُ يَا نَذِيْرُ
Dalam dirimu, aku selalu berprasangka baik # Wahai pembawa berita gembira, wahai pemberi peringatan
فَـأَغِثْنِيْ وَأَجِرْنِيْ # يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ
Maka tolonglah aku, lindungilah aku # Wahai orang yang melindungi dari Neraka Sa'ir
يَا غِيَاثِيْ يَا مَلَاذِيْ # فِيْ مُهِمَّاتِ الْأُمُوْرِ
Wahai penolongku, wahai tempat berlindungku # Di dalam perkara-perkara yang menyusahkan
سَعْدَ عَبْدٌ قَدْ تَمَلَّى # وَانْجَلٰى عَنْهُ الْحَزِيْنُ
Sungguh beruntung orang yang terpenuhi # Dan hilanglah kesedihan darinya
فِيْكَ يَا بَدْرٌ تَجَلَّى # فَلَكَ الْوَصْفُ الْحَسِيْنُ
(Terpenuhi cinta) padamu, wahai bulan purnama yang bersinar terang # Maka bagimu sifat yang baik
لَـيْسَ أَزْكَى مِنْكَ أَصْلًا # قَطُّ يَا جَدَّ الْحُسَيْنِ
Tiada yang lebih bersih (suci) daripadamu sama sekali # Wahai kakeknya Husain
فَعَلَيْكَ اللّٰهُ صَلَّى # دَائِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِ
Maka semoga Allah melimpahkan rahmat ta'dhim kepadamu # Langgeng (abadi) sepanjang masa
يَا وَلِيَّ الْحَسَنَاتِ # يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ
Wahai Dzat penguasa kebaikan # Wahai Dzat yang mengangkat derajat-derajat
كَفِّرْ عَنِّيَ الذُّنُوْبَ # وَاغْفِرْ عَنِّى السَّيِّئَاتِ
Leburlah dosa-dosaku # Ampunilah keburukan-keburukanku
أَنْتَ غَفَّارُ الْخَطَايَا # وَالذُّنُوْبِ الْمُوْبِقَاتِ
Engkau adalah Tuhan yang mengampuni kesalahan-kesalahan # dan dosa-dosa yang merusak
أَنْتَ سَـتَّارُ الْمَسَاوِى # وَمُقِيْلُ الْعَثَرَاتِ
Engkau adalah Tuhan yang menutupi keburukan (hamba-Mu) # Dan Tuhan yang memecat (menghapus) kesalahan
عَالِمُ السِّرِّ وَأَخْفَى # مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
(Engkau) Tuhan yang mengetahui perkara rahasia dan perkara yang lebih samar # (Engkau) Tuhan yang mengabulkan doa-doa
رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا # وَامْحُ عَنَّا السَّيِّئَاتِ
Wahai Tuhanku, maka kasihanilah kami semua # Dan hapuslah keburukan-keburukan kami
رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا # بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ
Wahai Tuhanku, maka kasihanilah kami semua # dengan semua kebaikan-kebaikan
وَالصَّلَاةُ اللّٰهِ تَغْشَى # عَدَّ تَحْرِيْرِ السُّطُوْرِ
Semoga rahmat ta'dhim Allah terlimpahkan # Sejumlah penerbitan tulisan-tulisan
أَحْمَدَ الْهَادِى مُحَمَّدْ # صَاحِبَ الْوَجْهِ الْمُنِيْرِ
Kepada Ahmad Sang Petunjuk, yaitu Nabi Muhammad # Sang pemilik wajah yang terang bersinar.
Terjemah Maulid Ad-Diba'i : Terjemah Kitab Maulid Ad-Diba'i Bahasa Indonesia.