Safinatun Najah - (5) Bab Sholat Jenazah

Safinatun Najah - (5) Bab Syarat Takbiratul Ihram, Bab Syarat Fatihah, Bab Sunnah Mengangkat Tangan

Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 5, Bab Sholat Jenazah.


Kewajiban Bagi Jenazah

فَصْلٌ - الَّذِيْ يَلْزَمُ لِلْمَيِّتِ أَرْبَعُ خِصَالٍ : غُسْلُهَ وَتَكْفِيْنُهُ وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ وَدَفْنُهُ

[Fasal] Perkara yang wajib bagi mayit ada 4 perkara, yaitu : memandikannya, mengafaninya, menyolatinya, dan memendamnya.


Tata Cara Memandikan Jenazah

فَصْلٌ - أَقَلُّ الْغُسْلِ تَعْمِيْمُ بَدَنِهِ بِالْمَاءِ، وَأَكْمَلُهُ أَنْ يَغْسِلَ سَوْأَتَيْهِ وَأَنْ يُزِيْلَ الْقَذَرَ مِنْ أَنْفِهِ وَأَنْ يُوَضِّئَهُ وَأَنْ يَدْلُكَ بِالسِّدْرِ وأَنْ يَصُبَّ الْمَاءَ عَلَيْهِ ثَلَاثًا

[Fasal] Minimal dalam memandikan mayit adalah meratakan badannya dengan air. Yang paling sempurna adalah :

1. Membasuh kedua anggota buruknya (2 aurat yaitu dubur dan qubul)

2. Menghilangkan kotoran dari hidungnya

3. Mewudlukannya

4. Menggosok badannya dengan daun dara

5. Menuangkan air pada badannya sebanyak 3 kali


Lapisan Kain Kafan Untuk Mayit

فَصْلٌ - أَقَلُّ الْكَفَنِ ثَوْبٌ يَعُمُّهُ، وَأَكْمَلُهُ لِلرَّجُلِ ثَلَاثُ لَفَائِفَ وَلِلْمَرْأَةِ قَمِيْصٌ وَخِمَارٌ وَإِزَارٌ وَلِفَافَتَانِ

[Fasal] Paling sedikit kain kafan adalah satu kain yang bisa meratakan (menutupi) badannya. Yang paling sempurna bagi mayit laki-laki adalah 3 lapis, dan bagi mayit wanita adalah gamis, khimar (kerudung), sarung, dan 2 lapis kain kafan.


Rukun-Rukun Sholat Jenazah

فَصْلٌ - أَرْكَانُ صَلَاةِ الْجَنَازَةِ سَبْعَةٌ : الْأَوَّلُ النِّيَّةُ، الثَّانِيْ أَرْبَعُ تَكْبِيْرَاتٍ، الثَّالِثُ الْقِيَامُ عَلَى الْقَادِرِ، الرَّبعُ قِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ، الْخَامِسُ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ بَعْدَ الثَّانِيَةِ، السَّادِسُ الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ بَعْدَ الثَّالِثَةِ، السَّابِعُ السَّلَامُ

[Fasal] Rukun-rukun sholat jenazah ada 7, yaitu :

1. Niat

2. Empat takbiran

3. Berdiri bagi orang yang mampu

4. Membaca Surat Fatihah

5. Membaca sholawat Nabi SAW setelah takbir kedua

6. Berdoa untuk mayit setelah takbir ketiga

7. Salam


Ukuran Liang Kubur

فَصْلٌ - أَقَلُّ الدَّفْنِ حُفْرَةٌ تَكْتُمُ رَائِحَتَهُ وَتَحْرُسُهُ مِنَ السِّبَاعِ، وَأَكْمَلُهُ قَامَةٌ وَبَسْطَةٌ، وَيُوْضَعُ خَدُّهُ عَلَى التُّرَابِ وَيَجِبُ تَوْجِيْهُهُ إِلَى الْقِبْلَةِ

[Fasal] Minimal ukuran pendaman adalah satu liang yang bisa menyimpan bau mayit dan menjaganya dari hewn buas. Yang paling sempurna adalah satu qomah (seukuran orang yang berdiri tegak) dan satu basthah (mengangkat kedua tangannya dan jari-jari tangan). Pipinya diletakkan di atas tanah dan wajib menghadapkannya ke kiblat.


Pembongkaran Kubur

فَصْلٌ - يُنْبَشُ الْمَيِّتُ لِأَرْبَعِ خِصَالٍ : لِلْغُسْلِ إذَا لَمْ يَتَغَيَّرْ وَلِتَوْجِيْهِهِ إِلَى الْقِبْلَةِ وَلِلْمَالِ إذَا دُفِنَ مَعَهُ وَلِلْمَرْأَةِ إِذَا دُفِنَ جَنِيْنُهَا مَعَهَا وَأَمْكَنَتْ حَيَاتُهُ

[Fasal] Mayit boleh dibongkat karena 4 perkara :

1. Karena memandikannya tatkala ia belum berubah (belum membusuk)

2. Karena menghadapkannya ke kiblat

3. Karena ada harta yang dipendam bersamanya

4. Dan bagi wanita, tatkala janinnya dipendam bersamanya dan ada kemungkinan janin itu masih hidup


Memberi Pertolongan Dalam Bersuci

فَصْلٌ - الْإِسْتِعَانَاتُ أَرْبَعُ خِصَالٍ :مُبَاحَةٌ وَخِلَافُ الْأَوْلٰى وَمَكْرُوْهَةٌ وَوَاجِبَةٌ، فَالْمُبَاحَةُ هِيَ تَقْرِيْبُ الْمَاءِ، وَخِلَافُ الْأَوْلٰى هِيَ صَبُّ الْمَاءِ عَلَى نَحْوِ الْمُتَوَضِّىءِ، وَالْمَكْرُوْهَةُ هِيَ لِمَنْ يَغْسِلُ أَعْضَاءَهُ، وَالْوَاجِبَةُ هِيَ لِلْمَرِيْضِ عِنْدَ الْعَجْزِ

[Fasal] Memberi pertolongan ada 4, yaitu : mubah, berlawanan dengan yang lebih utama, makruh, dan wajib. Yang mubah adalah mendekatkan air, yang berlawanan dengan yang lebih utama adalah menuangkan air pada arah orang yang berwudlu, yang makruh adalah bagi orang yang membasuh anggota-anggota tubuh orang yang berwudlu, dan yang wajib adalah bagi orang yang sakit ketika tidak mampu. 


Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.

Demikian

Wallahu a'lam bisshowab,