Ayyuhal Walad - Isi Bagian 6

Ayyuhal Walad - Isi Bagian 6

Terjemah Kitab Ayyuhal Walad Bahasa Indonesia, Bab Isi Bagian 6.

الْفَائِدَةُ الْأُوْلٰى - أَنِّيْ نَظَرْتُ إِلَى الْخَلْقِ فَرَأَيْتُ لِكُلٍّ مِنْهُمْ مَحْبُوْبًا وَمَعْشُوْقًا يُحِبُّهُ وَيَعْشُقُهُ، وَبَعْضُ ذٰلِكَ الْمَحْبُوْبِ يُصَاحِبُهُ إِلٰى مَرَضِ الْمَوْتِ وَبَعْضُهُ إِلٰى شَفِيْرِ الْقَبْرِ ثُمَّ يَرْجِعُ كُلُّهُ وَيَتْرُكُهُ فَرِيْدًا وَحِيْدًا وَلَا يَدْخُلُ مَعَهُ فِيْ قَبْرِهِ مِنْهُمْ أَحَدٌ فَتَفَكَّرْتُ وَقُلْتُ : أَفْضَلُ مَحْبُوْبِ الْمَرْءِ مَا يَدْخُلُ فِيْ قَبْرِهِ وَيُؤَانِسُهُ فِيْهِ فَمَا وَجَدْتُهُ غَيْرَ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ فَأَخَذْتُهَا مَحْبُوْبًا لِيْ لِتَكُوْنَ سِرَاجًا لِيْ فِيْ قَبْرِيْ وَتُؤَانِسَنِيْ فِيْهِ وَلَا تَتْرُكَنِيْ فَرِيْدًا

Faidah pertama - Sesungguhnya aku mengamati pada makhluk, lalu aku melihat bahwa setiap masing-masing memiliki kekasih yang dicintai dan kekasih yang dirindukan, ia mencintainya dan ia merindukannya. Dan sebagian kekash yang dicintai itu bisa menemaninya sampai sakit menjelang kematian dan sebagiannya menemani sampai ke tepi kubur, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendiri seorang diri dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ikut masuk ke dalam kubur bersamanya. Lalu aku berpikir dan berkata, "Kekasih seseorang yang paling utama adalah sesuatu yang turut masuk ke dalam kuburnya dan menjadi penentram baginya di dalam sana, namun aku tidak menemukannya selain amal-amal perbuatan yang shalih. Lalu aku menjadikan amal-amal shalih sebagai kekasih bagiku agar ia menjadi pelita bagiku di dalam kuburku, menjadi penentramku di dalamnya, dan tidak meninggalkanku sendirian".

الْفَائِدَةُ الثَّانِيَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ الْخَلْقَ يَقْتَدُوْنَ بِأَهْوَائِهِمْ وَيُبَادِرُوْنَ إِلٰى مُرَادَاتِ أَنْفُسِهِمْ، فَتَأَمَّلْتُ قَوْلَهُ تَعَالٰى : وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰى، وَتَيَقَّنْتُ أَنَّ الْقُرْآنَ حَقٌّ صَادِقٌ فَبَادَرْتُ إِلٰى خِلَافِ نَفْسِيْ وَتَشَمَّرْتُ لِمُجَاهَدَتِهَا وَمَنْعِهَا عَنْ هَوَاهَا حَتّٰى ارْتَاضَتْ لِطَاعَةِ اللّٰهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى وَانْقَادَتْ

Faidah kedua - Sesungguhnya aku melihat makhluk mengikuti hawa nafsu mereka dan bergegas pada keinginan-keinginan nafsu mereka, lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal-nya (An-Nazi'at : 40-41)". Aku meyakini bahwa Al-Qur'an adalah hak dan benar, lalu aku bergegas untuk melawan nafsuku, aku mempersiapkan diri untuk memeranginya dan mencegahnya dari hawa nafsu sampai ia ridlo untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT dan tunduk.

الْفَائِدَةُ الثَّالِثَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مِنَ النَّاسِ يَسْعٰى فِيْ جَمْعِ حُطَامِ الدُّنْيَا ثُمَّ يُمْسِكُهُ قَابِضًا يَدَهُ عَلَيْهِ فَتَأَمَّلْتُ فِيْ قَوْلِهِ تَعَالٰى : مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍ، فَبَذَلْتُ مَحْصُوْلِيْ مِنَ الدُّنْيَا لِوَجْهِ اللّٰهِ تَعَالٰى فَفَرَّقْتُهُ بَيْنَ الْمَسَاكِيْنَ لِيَكُوْنَ ذُخْرًا لِيْ عِنْدَ اللّٰهِ تَعَالٰى

Faidah ketiga - Sesungguhnya aku melihat setiap seorang dari manusia berusaha untuk mengumpulkan remukan harta dunia, kemudian ia menahannya dengan menggengam tangannya, lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal (An-Nahl : 96)". Lalu aku menyerahkan penghasilanku dari dunia karena Dzat Allah Yang Maha Luhur dan aku membagi-baginya di antara orang-orang miskin agar ia menjadi simpanan bagiku di sisi Allah Yang Maha Luhur.

الْفَائِدَةُ الرَّابِعَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ بَعْضَ الْخَلْقِ ظَنَّ شَرَفَهُ وَعِزَّهُ فِيْ كَثْرَةِ الْأَقْوَامِ وَالْعَشَائِرِ فَاغْتَرَّ بِهِمْ، وَزَعَمَ أٰخَرُوْنَ أَنَّهُ فِيْ ثَرْوَةِ الْأَمْوَالِ وَكَثْرَةِ الْأَوْلَادِ فَافْتَخَرُوْا بِهَا، وَحَسِبَ بَعْضُهُمُ الشَّرَفَ وَالْعِزَّ فِيْ غَصْبِ أَمْوَالِ النَّاسِ وَظُلْمِهِمْ وَسَفْكِ دِمَائِهِمْ، وَاعْتَقَدَتْ طَائِفَةٌ أَنَّهُ فِيْ إِتْلَافِ الْمَالِ وَإِسْرَافِهِ وَتَبْذِيْرِهِ، وَتَأَمَّلْتُ فِيْ قَوْلِهِ تَعَالٰى : إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهْ أَتْقَاكُمْ، فَاخْتَرْتُ التَّقْوٰى وَاعْتَقَدْتُ أَنَّ الْقُرْآنَ حَقٌّ صَادِقٌ وَظَنَّهُمْ وَحِسْبَانَهُمْ كُلَّهَا بَاطِلٌ زَائِلٌ

Faidah keempat - Sesungguhnya aku melihat sebagian makhluk menyangka bahwa kemuliaan dan keluhurannya ada di dalam banyaknya kaum dan keluarga, itu sebabnya mereka telah tertipu. Yang lainnya menyangka bahwa kemuliaan itu ada di dalam harta yang berlimpah dan banyaknya anak, itu sebabnya mereka merasa sombong. Sebagian dari mereka menyangka bahwa kemuliaan dan keluhuran itu ada di dalam merampas harta orang lain, menganiaya mereka, dan mengalirkan darah mereka. Dan ada golongan yang meyakini bahwa kemuliaan itu ada di dalam pemborosan harta, berlebih-lebihan harta, dan menghambur-hamburkan (mubadzir) harta. Dan aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antara kamu (Al-Hujurat : 13)". Aku pun memilih takwa dan aku meyakini bahwa Al-Qur'an adalah hak dan benar, sedangkan semua prasangka dan anggapan mereka adalah bathil lagi lenyap.

اْلفَائِدَةُ الْخَامِسَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ النَّاسَ يَذُمُّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا وَيَغْتَابُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فَوَجَدْتُ ذٰلِكَ مِنَ الْحَسَدِ فِى الْمَالِ وَالْجَاهِ وَالْعِلْمِ، فَتَأَمَّلْتُ فِيْ قَوْلِهِ تَعَالٰى : نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا، فَعَلِمْتُ أَنَّ الْقِسْمَةَ كَانَتْ مِنَ اللّٰهِ تَعَالٰى فِى الْأَزَلِ فَمَا حَسَدْتُ أَحَدًا بِقِسْمَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى

Faidah kelima - Sesungguhnya aku melihat manusia, sebagian dari mereka mencela sebagian lainnya dan sebagian dari mereka menggunjing sebagian lainnya, lalu aku menemukan demikian itu termasuk sifat hasad (dengki) di dalam harta, kedudukan, dan ilmu. Lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Kami telah menentukan bagian di antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia (Az-Zukhruf : 32". Aku pun mengetahui bahwa pembagian itu sudah dari Allah Yang Maha Luhur di masa azali, maka aku tidak hasad pada seorang pun atas pembagian Allah Yang Maha Luhur.

الْفَائِدَةُ السَّادِسَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ النَّاسَ يُعَادِى بَعْضُهُمْ بَعْضًا لِغَرَضٍ وَسَبَبٍ فَتَأَمَّلْتُ قَوْلَهُ تَعَالٰى : إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا، فَعَلِمْتُ أَنَّهُ لَا تَجُوْزُ عَدَاوَةُ أَحَدٍ غَيْرِ الشَّيْطَانِ

Faidah keenam - Sesungguhnya aku melihat manusia, sebagian mereka memusuhi sebagian lainnya karena sebuah tujuan dan sebuah sebab, lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Sesungguhnya syetan bagimu adalah musuh, maka anggaplah ia sebagai musuh (Fathir : 6)". Aku pun mengetahui bahwa tidak diperbolehkan memusuhi seseorang selain syetan.

الْفَائِدَةُ السَّابِعَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ كُلَّ أَحَدٍ يَسْعٰى بِجِدٍّ وَيَجْتَهِدُ بِمُبَالَغَةٍ لِطَلَبِ الْقُوْتِ وَالْمَعَاشِ بِحَيْثُ يَقَعُ بِهِ فِيْ شُبْهَةٍ وَحَرَامٍ وَيُذِلُّ نَفْسَهُ وَيَنْقُصُ قَدْرَهُ، فَتَأَمَّلْتُ فِيْ قَوْلِهِ تَعَالٰى : وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا، فَعَلِمْتُ أَنَّ رِزْقِيْ عَلَى اللّٰهِ تَعَالٰى وَقَدْ ضَمِنَهُ فَاشْتَغَلْتُ بِعِبَادَتِهِ وَقَطَعْتُ طَمَعِيْ عَمَّنْ سِوَاهُ

Faidah ketujuh - Sesungguhnya aku melihat setiap orang berusaha dengan sungguh-sungguh dan berjuang dengan giat untuk mencari makanan pokok dan penghidupan sekiranya ia terjatuh ke dalam perkara syubhat dan haram, ia menjadikan dirinya rendah dan mengurangi derajatnya, lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya (Hud : 6)". Aku pun mengetahui bahwa rizkiku ada pada Allah Yang Maha Luhur dan Dia telah menjaminnya, lalu aku pun tersibukkan dengan beribadah pada-Nya dan memutus keinginanku dari siapa pun selain Dia.

الْفَائِدَةُ الثَّامِنَةُ - أَنِّيْ رَأَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مُعْتَمِدًا عَلٰى شَيْءٍ مَخْلُوْقٍ بَعْضُهُمْ إِلَى الدِّيْنَارِ وَالدِّرْهَمِ وَبَعْضُهُمْ إِلَى الْمَالِ وَالْمُلْكِ وَبَعْضُهُمْ إِلَى الْحِرْفَةِ وَالصَّنَاعَةِ وَبَعْضُهُمْ إِلَى مَخْلُوْقٍ مِثْلِهِ، فَتَأَمَّلْتُ فِيْ قَوْلِهِ تَعَالٰى : وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلٰى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا، فَتَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Faidah kedelapan - Sesungguhnya aku melihat setiap seseorang bergantung pada sesuatu yang bersifat makhluk, sebagian mereka bergantung pada dinar dan dirham, sebagian mereka bergantung pada harta dan kerajaan (jabatan), sebagian mereka bergantung pada keahlian dan pekerjaan, dan sebagian mereka bergantung pada makhluk yang serupada dengannya. Lalu aku merenungi Firman Allah Yang Maha Luhur, "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (At-Thalaq : 6)". Aku pun tawakkal kepada Allah, Dialah yang mencukupiku dan sebagai-baik Dzat yang dipasrahi.

فَقَالَ شَقِيْقٌ : وَفَّقَكَ اللّٰهُ تَعَالٰى إِنِّيْ قَدْ نَظَرْتُ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيْلَ وَالزَّبُوْرَ وَالْفُرْقَانَ فَوَجَدْتُ الْكُتُبَ الْأَرْبَعَةَ تَدُوْرُ عَلٰى هٰذِهِ الْفَوَائِدِ الثَّمَانِيَّةِ فَمَنْ عَمِلَ بِهَا كَانَ عَامِلًا بِهٰذِهِ الْكُتُبِ الْأَرْبَعَةِ

Syekh Syaqiq berkata : Semoga Allah Yang Maha Luhur memberikan pertolongan kepadamu, aku telah melihat di dalam Kitab Injil, Kitab Zabur, Kitab Taurat, dan Kitab Furqan (Al-Qur'an), aku menemukan keempat kitab-kitab itu meliputi delapan faidah-faidah ini. Barang siapa yang mengamalkan kedelapan faidah itu maka ia (seperti) mengamalkan keempat kitab-kitab ini.

Wallahu a'lam bis showab.

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Ayyuhal Walad Bahasa Indonesia.