Qowa'idul I'lal - Kaidah 13 dan Kaidah 14

Qowa'idul I'lal - Kaidah 13 dan Kaidah 14

Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia, Kaidah Tiga Belas dan Kaidah Empat Belas.

KAIDAH TIGA BELAS
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ طَرَفًا بَعْدَ ضَمٍّ فِيْ اِسْمٍ مُتَمَكِّنٍ فِى الْاَصْلِ، اُبْدِلَتْ يَاءً فَقُلِبَتِ الضَّمَّةُ كَسْرَةً بَعْدَ تَبْدِيْلِ الْوَاوِ يَاءً، نَحْوُ تَعَاطِيًا وَتَعَدِّيًا اَصْلُهُمَا تَعَاطُوًا وَتَعَدُّوًا
"Tatkala huruf wawu dan huruf ya' jatuh di akhir kalimat setelah dhommah di dalam isim yang mungkin pada asalnya, maka huruf wawu itu diganti dengan huruf ya', lalu harakat dhommah dibalik menjadi harakat kasrah setelah menggantikan huruf wawu menjadi huruf ya'. Contoh "تَعَاطِيًا" dan "تَعَدِّيًا" asalnya adalah "تَعَاطُوًا" dan "تَعَدُّوًا"".

[Murod - maksudnya] jika ada huruf wawu jatuh di akhir kalimat, jatuh setelah harakat dhommah, dan bertempat pada isim yang asalnya menerima tanwin, maka harus diganti dengan huruf ya', lalu dhommah diganti dengan kasrah. Seperti lafadz "تَعَاطِيًا" dan lafadz "تَعَدِّيًا" asalnya adalah lafadz "تَعَاطُوًا" dan lafadz "تَعَدُّوًا".

I'lal lafadz "تَعَاطِيًا" asalnya adalah lafadz "تَعَاطُوًا" mengikuti wazan "تَفَاعُلًا". Huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena mengikuti pada fi'il madlinya huruf ya', maka jadilah lafadz "تَعَاطُيًا". Kemudian, huruf tho' dikasrah agar mensahkan huruf ya', maka jadilah lafadz "تَعَاطِيًا".

Lafadz "تَعَدِّيًا" asalnya adalah lafadz "تَعَدُّوًا" mengikuti wazan "تَفَعُّلًا", huruf wawu diganti menjadi huruf ya' .... dan seterusnya (seperti penjelasan di atas).


KAIDAH EMPAT BELAS
اِذَا كَانَتِ الْيَاءُ سَاكِنَةً وَكَانَ مَا قَبْلَهَا مَضْمُوْمًا، اُبْدِلَتْ وَاوًا، نَحْوُ يُوْسِرُ وَمُوْسِرٌ اَصْلُهُمَا يُيْسِرُ وَمُيْسِرٌ
"Tatkala ada huruf ya' yang mati (disukun) dan huruf sebelum ya' didhommah, maka huruf ya' itu diganti menjadi huruf wawu. Contoh "يُوْسِرُ" dan "مُوْسِرٌ" asalnya adalah "يُيْسِرُ" dan "مُيْسِرٌ"".

[Murod - maksudnya] ketika ada huruf ya' mati (disukun) jatuh setelah harakat dhommah, maka harus diganti menjadi huruf wawu. Seperti lafadz "يُوْسِرُ" dan lafadz "مُوْسِرٌ" asalnya adalah lafadz "يُيْسِرُ" dan lafadz "مُيْسِرٌ".

I'lal lafadz "يُوْسِرُ" asalnya adalah lafadz "يُيْسِرُ" mengikuti wazan "يُفْعِلُ". Huruf ya' yang kedua diganti menjadi huruf wawu karena huruf ya' itu disukun dan huruf sebelum ya' didhommah, maka jadilah lafadz "يُوْسِرُ". Begitu juga dengan lafadz "مُوْسِرٌ".

Wallahu a'lam bis showab

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia.