Qowa'idul I'lal - Kaidah 5 dan Kaidah 6

Qowa'idul I'lal - Kaidah 5 dan Kaidah 6

Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia, Kaidah Kelima dan Kaidah Keenam.

KAIDAH KELIMA
اِذَا تَطَرَّفَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ وَكَانَتَا مَضْمُوْمَةً اُسْكِنَتَا، نَحْوُ يَغْزُوْ وَيَرْمِيْ اَصْلُهُمَا يَغْزُوُ وَيَرْمِيُ
"Tatkala ada huruf wawu dan huruf ya; berada di akhir kalimat, dan keduanya didhommah, maka keduanya disukun, contoh "يَغْزُوْ" dan "يَرْمِيْ" asalnya "يَغْزُوُ" dan "يَرْمِيُ"".

[Murod - Maksudnya] ketika ada huruf wawu dan huruf ya' berada di akhir kalimat dengan menyandang harakat dhommah, maka harus dimatikan (disukun), seperti lafadz "يَغْزُوْ" dan lafadz "يَرْمِيْ" asalnya adalah lafadz "يَغْزُوُ" dan lafadz "يَرْمِيُ".

I'lal lafadz "يَغْزُوْ" asalnya adalah lafadz "يَغْزُوُ" mengikuti wazan "يَفْعُلُ", huruf wawu disukun karena beratnya pengucapan harakat dhommah, maka jadilah "يَغْزُوْ".

Lafadz "يَرْمِيْ" asalnya adalah lafadz "يَرْمِيُ" mengikuti wazan "يَفْعِلُ", huruf ya' disukun karena beratnya pengucapan harakat dhommah, maka jadilah "يَرْمِيْ".

I'lal Contoh Lafadz "غَازٍ" dan Lafadz "سَارٍ"
Lafadz "غَازٍ" asalnya adalah lafadz "غَازِوٌ" mengikuti wazan "فَاعِلٌ", huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena jatuhnya huruf wawu itu setelah harakat kasrah, maka jadilah lafadz "غَازِيٌ" (lihat kaidah delapan). Kemudian huruf ya' disukun karena beratnya pengucapan harakat dhommah, maka jadilah lafadz "غَازٍي". Maka bertemulah 2 huruf mati yaitu huruf ya' dan tanwin, lalu dibuanglah huruf ya' untuk menolak bertemunya 2 huruf yang menempati, maka jadilah lafadz "غَازٍ".

Lafadz "سَارٍ" asalnya adalah lafadz "سَارِيٌ" mengikuti wazan "فَاعِلٌ", huruf ya' disukun ... dan seterusnya (sama seperti kaidah lafadz "غَازٍ").


KAIDAH KEENAM
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ رَابِعَةً فَصَاعِدًا فِى الطَّرْفِ وَلَمْ يَكُنْ مَا قَبْلَهَا مَضْمُوْمًا، اُبْدِلَتْ يَاءً، نَحْوُ يَرْضٰى وَيَقْوٰى اَصْلُهُمَا يَرْضَوُ وَيَقْوَوُ
"Tatkala ada huruf wawu jatuh pada urutan keempat dan seterusnya di akhir kalimat, dan huruf sebelumnya tidaklah didhommah, maka huruf wawu itu diganti dengan huruf ya'. Contoh "يَرْضٰى" dan "يَقْوٰى" asalnya adalah "يَرْضَوُ" dan "يَقْوَوُ"".

[Murod - maksudnya] ketika ada huruf wawu yang jatuh pada urutan keempat dan keatasnya, juga bertempat di akhir kalimat [lam fi'il] dan huruf sebelum wawu tadi tidak didhommah, maka huruf wawu yang demikian itu harus diganti dengan huruf ya', seperti lafadz "يَرْضٰى" dan lafadz "يَقْوٰى" asalnya adalah lafadz "يَرْضَوُ" dan lafadz "يَقْوَوُ".

I'lal lafadz "يَرْضٰى" asalnya adalah lafadz "يَرْضَوُ" mengikuti wazan "يَفْعَلُ", huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena jatuhnya wawu itu pada urutan keempat di akhir kalimat dan huruf sebelum wawu itu tidak didhommah, maka jadilah lafadz "يَرْضَيُ". Lalu huruf ya' diganti menjadi huruf alif karena huruf ya' itu berharakat (hidup) setelah harakat fathah yang sambung di dalam kalimatnya (lihat kaidah pertama), maka jadilah lafadz "يَرْضٰى".

Lafadz "يَقْوٰى" asalnya adalah lafadz "يَقْوَوُ" mengikuti wazan "يَفْعَلُ" ... dan seterusnya (seperti di atas).

I'lal Contoh Lafadz "مُعْطٰى" dan Lafadz "مُعْطَيَانِ"
Lafadz "مُعْطٰى" asalnya adalah lafadz "مُعْطَوًا" mengikuti wazan "مُفْعَلًا". Huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena jatuhnya huruf wawu itu pada urutan keempat di akhir kalimat dan huruf sebelum wawu itu tidaklah didhommah, maka jadilah lafadz "مُعْطَيًا". Kemudian huruf ya' diganti dengan huruf alif karena ya' itu berharakat (hidup) setelah harakat fathah yang sambung di dalam kalimatnya, maka jadilah lafadz "مُعْطًى" (lihat kaidah pertama). Maka bertemulah 2 huruf mati yaitu huruf ya' dan harakat tanwin, lalu dibuanglah huruf alif untuk menolak bertemunya 2 huruf yang menempati, maka jadilah lafadz "مُعْطٰى".

Lafadz "مُعْطَيَانِ" asalnya adalah lafadz "مُعْطَوَانِ" mengikuti wazan "مُفْعَلَانِ". Huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena jatuhnya wawu itu pada urutan keempat dan huruf sebelum wawu itu tidaklah didhommah, maka jadilah lafadz "مُعْطَيَانِ".

Wallahu a'lam bis showab

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia.