Qowa'idul I'lal - Kaidah 7 dan Kaidah 8

Qowa'idul I'lal - Kaidah 7 dan Kaidah 8

Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia, Kaidah Ketujuh dan Kaidah Kedelapan

KAIDAH TUJUH
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ بَيْنَ الْفَتْحَةِ وَالْكَسْرَةِ الْمُحَقَّقَةِ وَقَبْلَهَا حَرْفُ الْمُضَارَعَةِ، تُحْذَفُ، نَحْوُ يَعِدُ اَصْلُهُ يَوْعِدُ
"Tatkala ada huruf wawu jatuh di antara harakat fathah dan harakat kasrah yang nyata dan huruf sebelumnya adalah huruf mudhara'ah, maka huruf wawu itu dibuang, contoh "يَعِدُ" asalnya "يَوْعِدُ"".

[Murod - Maksudnya] ketika ada huruf wawu jatuh di antara harakat fahtah dan harakat kasrah yang nyata [pasti], sedangkan sebelum huruf wawu tadi ada huruf mudhara'ah, yaitu huruf-huruf pada lafadz "نَأْتِيْ", maka huruf wawu demikian itu harus dibuang, seperti lafadz "يَعِدُ" asalnya adalah lafadz "يَوْعِدُ".

Catatan :
Huruf mudhara'ah adalah huruf-huruf yang terkumpul dalam lafadz "نَأْتِيْ", yaitu nun, alif, ta', dan ya'.

I'lal lafadz "يَعِدُ" asalnya adalah lafadz "يَوْعِدُ" mengikuti wazan "يَفْعِلُ". Huruf wawu dibuang karena wawu itu jatuh di antara harakat fathah dan harakat kasrah yang nyata dan sebelum wawu itu ada huruf mudhara'ah, maka jadilah lafadz "يَعِدُ".

I'lal Contoh Lafadz "يَضَعُ"
Lafadz "يَضَعُ" asalnya adalh lafadz "يَوْضِعُ" mengikuti wazan "يَفْعِلُ". Huruf wawu dibuang karena wawu itu jatuh ... dan seterusnya (sama seperti keterangan di atas), maka jadilah lafadz "يَضِعُ". Kemudian, huruf dhad difathah karena merupakan huruf ithbaq, huruf ithbaq adalah huruf dhad, atau huruf khalq yaitu ain, maka jadilah lafadz "يَضَعُ".

Huruf ithbaq ada 4  yaitu shad (ص), dhad (ض), tha' (ط), dan dha' (ظ). Sedangkan huruf khalq ada 6 yaitu, hamzah (أ), ha' (ه), kha' (ح), ain (ع), ghin (غ), dan kho' (خ).


KAIDAH DELAPAN
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ بَعْدَ كَسْرَةٍ فِيْ اِسْمٍ اَوْ فِعْلٍ، اُبْدِلَتْ يَاءً، نَحْوُ رَضِيَ وَغَازٍ اَصْلُهُمَا رَضِوَ وَغَازِوٌ
"Tatkala ada huruf wawu jatuh setelah harakat kasrah di dalam isim atau fi'il, maka huruf wawu itu diganti dengan huruf ya'. Contoh "رَضِيَ" dan "غَازٍ" asalnya adalah "رَضِوَ" dan "غَازِوٌ"".

[Murod - maksudnya] ketika ada huruf wawu jatuh setelah harakat kasrah di dalam isim atau fi'il, maka harus diganti dengan huruf ya', seperti lafadz "رَضِيَ" dan lafadz "غَازٍ" asalnya adalah lafadz "رَضِوَ" dan lafadz "غَازِوٌ".

I'lal lafadz "رَضِيَ" asalnya adalag lafadz "رَضِوَ" mengikuti wazan "فَعِلَ". Huruf wawu diganti menjadi huruf ya' karena wawu itu jatuh setelah harakat kasrah, maka jadilah lafadz "رَضِيَ". Dan sudah dijelaskan sebelumnya mengenai i'lal lafadz "غَازٍ" (lihat kaidah kelima).

Wallahu a'lam bis showab

Baca lebih lanjut : Terjemah Kitab Qowa'idul I'lal Bahasa Indonesia.